Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Dan Trik Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Jamin Lulus



Tips Dan Trik Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Lulus PNS

Sudah tahu semua kan ya, apa yang dimaksud dengan test SKD CPNS? Ada TWK, TIU dan TKP. Saya anggap yang masuk di ayoCPNS ini sudah paham (kalau ternyata ada masih belum paham, silakan googling).

Apa saja yang harus dipersiapkan?
Yang jelas pasti belajar. Lalu metode apa yang cocok untuk belajar SKD?
Nah ini setiap orang akan berbeda-beda, mungkin metode A cocok untuk saya, tapi belum tentu cocok untuk teman-teman. Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah KENALI DIRI MASING-MASING.

Apa kelebihan dan kelemahan kalian?
Teman-teman yang lolos juga bermacam-macam.
Ada yang tidak belajar, ada yang belajar rajin banget.
Ada yg pake buku, ada yang tidak.
Ada yg pake aplikasi, ada yang tidak.
Ada yang ikut bimbingan, ada yang tidak.
Mana yang paling baik?

Sekali lagi tergantung pribadi masing-masing. 
Kami tidak bisa mengatakan belajar lewat buku adalah yang paling baik, karena buktinya banyak teman-teman saya yang tanpa bukupun bisa lulus. 
Kami juga tidak bisa bilang kalau ikut bimbingan itu yang paling baik, karena teman-teman yang belajar sendiri juga banyak yang lulus. Hehe
Tapi, tidak ada salahnya mencoba. Semua itu adalah bentuk ikhtiar, masing-masing orang bisa berbeda. Boleh juga berpikiran, "kalau yg tanpa bimbingan saja bisa lulus, masak saya yang ikut bimbingan kalah, jadi harus lulus dong, harus lebih baik".
Siapa tau itu akan menjadi pemicu teman-teman untuk berusaha lebih keras sehingga hasilnya juga akan jauh lebih baik. Positif dong, itu bagus.


BELAJAR SKD
SKD dibagi menjadi TWK, TIU dan TKP, yang berdasarkan kisi – kisinya, masing-masing dibagi lagi dalam beberapa bab. Mohon koreksi kalau salah ya.
TWK:
·         Nasionalisme
·         Integritas
·         Bela negara
·         Pilar negara (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika)
·         Bahasa Indonesia
TIU:
·         Kemampuan Verbal (analogi, silogisme, analitis)
·         Kemampuan numerik (berhitung, deret, perbandingan, soal cerita)
·         Kemampuan Figural (analogi, ketidaksamaan, serial)
TKP:
·         Pelayanan public
·         Jejaring kerja
·         Social budaya
·         Teknologi Informasi dan Komunikasi
·         Profesionalisme

a.    TIU
Saat kalian belajar TIU, simulasikan seperti kalian sedang test. Contoh belajar 30 soal, catat yang benar berapa.
Misal benar 25. Analisa berdasarkan kisi-kisi.
Kemampuan verbal benar berapa, salah berapa.
Kemampuan numerik benar berapa, salah berapa, dan seterusnya.
Bagian mana yang paling banyak salahnya?
Evaluasi, kenapa salah. 

Kenali kelemahan kalian di mana, beri lebih banyak porsi belajar di bagian itu. 
Kemudian bab yang kita selalu benar, juga perlu di latih lagi, bagaimana supaya menjawabnya lebih cepat.
Perlu diingat, dalam pengerjaan SKD, setiap orang akan berbeda hasilnya, ada yang lemah di TWK, ada yang TIU, ada juga yang lemah di TKP. Kalau saya dulu lemahnya di TWK, maklum pelupa. Hehehe

Saat belajar, simulasikan, 1 soal ini saya bisa jawab berapa detik ya?
Total soal ada 100 dan waktu yang disediakan adalah 90 menit. Jadi kalau di rata-rata, tersedia 54 detik setiap soalnya. Tapi ini tidak bisa dipukul rata. Mungkin soal deret dapat dijawab dalam 5 detik, tapi untuk soal cerita membutuhkan waktu lebih banyak.

Selain simulasi 1 soal, coba juga dengan 10 soal, kemudian 100 soal.
Set timer dalam waktu 90 menit dan lihat nilai kalian berapa. Ini dapat dilakukan tanpa perlu menunggu Try Out, bisa dilakukan sendiri di manapun dan kapanpun.
Terserah mau pake buku (manual), ebook atau aplikasi.
Buat jadwal kapan dan berapa kali latihan soal dalam 1 minggu, yang pasti semakin sering latihan maka akan semakin lihai.

b.    TWK
Bagi saya, TWK ini perlu perlakuan khusus karena butuh daya ingat yg bagus.
Nama tokoh, pasal, UUD, kepres, dll yang tidak bisa dihitung dan dianalisa.
Saya dulu lemah di sini.. hehe
Tp banyak juga soal – soal TWK berupa pengamalan Pancasila.
Kalau yang ini masih bisa dianalisa, tinggal belajar butir – butir pengamalan Pancasila.
Selain itu untuk TWK kita harus perbanyak wawasan. 

Kalau mau hafalan silahkan, tidak juga tidak apa-apa. 
Yang penting sudah baca, masalah ingat apa tidak,
yakinlah,
Apa yang kita baca, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, itu masuk ke otak kok.
Setiap orang punya daya tangkap yang sama, hanya saja daya keluarnya yang berbeda.
Pernah gak teman – teman saat mengerjakan suatu soal yang gak tau jawabannya, kemudian pake feeling.
“ah kayaknya kok terusannya enak A”
“kok dibaca enak A”
Kenapa kita merasa kayak gitu? Karena mungkin saja dulu kita pernah baca, dengar, lihat atau nulis. Mungkin kita tidak ingat, tapi sebenarnya pola itu masuk dalam otak (nanti ada penjelasan lain juga mengenai kasus di atas, terakhir2, sabar ya).

c.    TKP
Yang sempat jadi momok tahun kemarin. Hehehe
Cara belajarnya adalah:
Pahami karakteristik / kepribadian seperti apa sih yang diinginkan pemerintah.
Apa sih yang diharapkan ada pada diri seorang PNS.
Kan ada tuh kisi – kisinya, yang 15 jenis soalnya. Banyak yang share kok.
Saat teman – teman belajar soal TKP, setiap jawaban ada nilainya antara 1 – 5.
Ini pahami betul ya,
misal:
Jawaban A nilainya 5, B = 4, C = 3, D = 2, E = 1.
Pelajari, Kenapa jawaban A nilainya 5 ,
karakteristik apa yang ada pada jawaban A.
Lalu bandingkan dengan yang nilainya 4.
Kenapa A pointnya 5, dan B pointnya 4 ?
Kan biasanya mirip tuh, tapi pasti ada bedanya, analisa bedanya apa.

Saya dulu awal – awal belajar TKP sering salah milih jawaban dengan point 4.
Jadi ada soal, saya jawab, pas saya cek ternyata nilainya kok cuma 4.
Nah kemudian soal itu saya sodorkan ke istri (tanpa kasih tau jawabannya).
Eh ternyata istri jawabannya betul dan pointnya 5.
Setelah itu saya tanya, "kenapa kok kamu jawab itu? Kenapa gak yg lain?"
Di situ lalu kami diskusi, menganalisa soal tersebut dan kemudian menemukan alasannya.
Kalau teman – teman sudah paham dengan konsep tersebut, mau soal TKP diubah dalam bentuk apapun pasti akan bisa jawab.

Lakukan juga analisa pada soal TKP.
Misal dari 35 soal, point yang kalian dapat 100.
Analisa berapa jawaban kalian yang bernilai 5, berapa yang bernilai 4, dst.
Evaluasi terperinci seperti itu akan sangat membantu teman – teman.
Dapat dilakukan secara manual atau juga lewat aplikasi misalnya punyanya ayoCPNS ini.
Di sana kita dapat melihat dengan detail kemampuan kita, jadi tahu harus belajar seperti apa.
Bentuk dan porsi belajar/latihan seperti apa yang harus dilakukan.
Pada proses ini, terus latihan dan evaluasi.

Buat yang kemarin gak lolos TKP,
STOP berpikiran soal TKP tahun kemarin susah. Kalian saja yang memang kurang, yang tidak bisa menjawab dengan benar.
Buktinya ada kan yang lulus TKP.
Jadi mentalnya biar berubah, kalau kalian menyalahkan soal, nanti mentalnya manja. Yang salah kalian, eh yang disalahkan soal.
Fokus saja mengembangkan diri, memperbaiki diri.
Kalau kurang, mungkin memang kurang belajar, kurang baca, gitu gitu lah pokoknya. Hehehe.

TES SKD
Pada saat test SKD, usahakan sudah datang H-1 apabila lokasi kalian jauh. Atau paling tidak, minimal 3 Jam sebelum jadwal Test kalian sudah tiba di lokasi.
Salah satu teman kami ada yang menganggap enteng ini. Rumahnya Jombang, test di Surabaya.
Dia berangkat pagi, eh ternyata ada banyak masalah – masalah teknis.
Supir terlambat, jalanan macet, dll.
Itu di perjalanan dia sudah bingung dan panik.
Walaupun akhirnya dia tiba di lokasi tepat waktu, tapi pikirannya sudah tidak fresh karena selama perjalanan panik, bingung, dll.
Jd usahakan saat kalian test, pikiran bener – bener fresh, fisik juga terjaga.
Oiya, selama menunggu jadwal test, usahakan untuk menjaga kondisi kesehatan juga ya, jangan sampai sakit saat jadwal test.