Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips dan Trik Numerik (Deret) TIU Soal dan Pembahasan (Tes CPNS)



Tes CPNS
Tes Inteligensi Umum (TIU) 
Numerik (Deret) 

Kali ini kami akan membahas Soal CPNS Numerik : Tes Deret Angka yang ada di dalam materi Tes Inteligensi Umum (TIU). Pada tes ini Anda diminta untuk menentukan hubungan-hubungan  yang berlaku dari satu bilangan ke bilangan yang lain. Anda juga menentukan bilangan yang hilang dengan menggunakan pola yang sama pada deret tersebut. Anda harus memperhatikan perubahan satu bilangan ke bilangan yang lain. Pastikan bilangan yang ada memiliki pola bilangan yang sama.

Untuk soal CPNS Numerik ini Anda harus sering-sering berlatih dan mencoba menyelesaikan soal-soal sejenis agar dapat melalui tes deret bilangan dengan sukses. Tes ini membutuhkan ketelitian atau kejelian yang tinggi.

Tipe Deret Bilangan yang Sering Digunakan Dalam Tes
Fibonanci
Deret Fibonanci adalah deret bilangan dimana dua angka pertama merupakan angka awal yang nantinya akan di jumlahkan pada angka ketiga.
Tingkat
Deret tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat. Deret tingkat relatif cukup sulit dibandingkan dengan tipe deret yang lain.

Larik
Deret larik adalah deret bilangan yang terdiri dari beberapa subderet. Subederet dapat berupa beberapa larik.
Kombinasi
Deret kombinasi adalah deret yang aturannya merupakan kombinasi dari deret fibonanci, deret bertingkat, dan larik.

Bagian ini mengharuskan kita untuk mampu menganalisis pola urutan yang paling logis dan konsisten dari suatu barisan angka-angka atau huruf-huruf yang diberikan. Ada begitu banyak pola yang dapat terbentuk, pada umumnya pola tersebut terbentuk dari operasi hitung sederhana. Kita harus dapat memikirkan berbagai kemungkinan pola yang tepat.

A. Deret Angka
Berikut adalah beberapa variasi pola yang sering muncul :
Pola barisan fibonacci, yaitu setiap angka selanjutnya berasal dari penjumlahan dua bilangan sebelumnya.
Contoh : 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, ...Pola penjumlahan/pengurangan tetap.
Contoh : 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, ...
(pola berikutnya bertambah 4 secara tetap)Pola perkalian/pembagian tetap.
Contoh : 3, 6, 12, 24, 48, 98, ...
(pola berikutnya dikali 2 secara tetap)Pola bilangan ganjil.

Contoh : 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, ...Pola bilangan genap
Contoh : 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, ...Pola bilangan prima
Contoh : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, ...Pola pangkat tetap
Contoh : 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, ...
(pola pangkat 2 : 12, 22, 32, 42, 52, ...)Pola loncat bilangan
Contoh : 100, 1, 90, 2, 80, 3, 70, ...
(urutan ganjil berkurang sepuluh, urutan genap bertambah 1)Pola lainnya.


TIPS :
Semakin banyak berlatih soal, maka juga akan semakin banyak variasi pola yang kita ketahui.Biasanya pola yang dujikan bukan pola sederhana, tetapi pola yang unik sehingga dibutuhkan kreatifitas dalam pengerjaannya.

Cermat dan teliti. Terkadang kita melihat seolah ada dua jawaban yang memungkinkan padahal sebenarnya hanya ada satu jawaban yang benar.Jangan terlalu berpikir rumit. Terkadang kita langsung memikirkan suatu pola yang rumit pada suatu soal, padahal polanya sangat sederhana. Biasanya tingkat kerumitan soal bertambah pada soal-soal akhir. Kerjakan soal yang kita anggap mudah terlebih dahulu.

B. Deret Huruf
Pada dasarnya deret huruf hampir sama dengan deret angka, hanya saja dalam bentuk huruf. Pola-polanya juga demikian, misalnya pola huruf berkurang/bertambah tetap, pola huruf fibonacci, pola huruf ganjil/genap, dan lainnya.

TIPS :
Untuk lebih memudahkan dalam mengerjakan soal deret huruf, kita dapat mengubah huruf tersebut menjadi angka dan mengerjakannya seperti mengerjakan deret angka.
Berikut adalah daftar huruf jika di ubah dalam bentuk angka :


TRIK :
Perhatikan terlebih dahulu pola barisan secara keseluruhan, dan amati pola yang memungkinkan.
Pola barisan harus konsisten
Ada banyak variasi pola barisan yang memungkinkan, jadi jangan terpaku pada satu pola saja.