Pengertian Pembelajaran Otentik
Pengertian Pembelajaran Otentik
Pemerintah telah mengeluarkan Standar Proses
Satuan Pendidikan, dimana dalam kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah
ibtidaiyah, seorang guru harus mampu menggunakan pendekatan saintifik. Dan
pendekatan tematik terpadu. Untuk menunjang kegiatan tersebut pemerintah
menganjurkan untuk menggunakan tiga model pembelajaran berbasih masalah, model
pembelajaran berbasis proyek, dan model diskoveri.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) atau problem based instruction (PBI),
penggunaannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan berpikir tingkat tinggi dalam
situasi-situasi berorientasi masalah, mencakup belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Model ini
dikenal dengan nama lain, seperti project
based teaching, authentic learning,
atau anchored instruction.
Menurut definisi, belajar otentik berarti
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata dan proyek-proyek dan yang
memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan membahas masalah-masalah ini dengan
cara yang relevan untuk mereka.
Otentik belajar juga merupakan pendekatan
untuk pembelajaran yang kokoh didasarkan pada penelitian tentang belajar dan
kognisi. Satu secara luas teori belajar diadakan, konstruktivisme, mendalilkan
bahwa siswa belajar terbaik dengan terlibat dalam tugas-tugas belajar otentik,
dengan mengajukan pertanyaan, dan dengan menggambar pada pengalaman masa lalu.
Singkatnya, untuk belajar terjadi bagi siswa, itu harus dilakukan dengan cara
dan di tempat yang relevan dengan "nyata" kehidupan mereka, baik di
dalam maupun di luar kelas. Hal tersebut dapat memungkinkan siswa untuk
menggali lebih dalam mengenai apa yang telah mereka pelajari. Berikut
pengertian pembelajaran otentik menurut Donovan, dkk. (1999).
Pembelajaran otentik (authentic learning) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan siswa menggali, mendiskusikan dan membangun secara bermakna
konsep-konsep dan hubungan-hubungan yang melibatkan masalah nyata dan proyek
yang relevan dengan siswa. Pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa pada
semua tingkatan kelas, maupun siswa berbagai macam tingkat kemampuan. Belajar
otentik merupakan pendekatan pedagogis yang memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi diskusi, dan penuh arti membentuk konsep dan hubungan dalam
konteks yang melibatkan dunia nyata masalah dan proyek-proyek yang relevan
dengan siswa.
Belajar otentik identik dengan melibatkan
masalah dunia nyata dan lingkungan belajar yang terhubung dengan dunia nyata.
Berkenaan dengan hal tersebut, menurut Andriyanti (2011) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa:
Lingkungan otentik bukan hanya sekedar
lingkungan yang berproblem nyata (real problem environments); lingkungan
otentik bisa berupa situasi nyata atau simulasinya; dalam mendesain lingkungan
pembelajaran, tidak mungkin untuk memberikan pengalaman belajar yang
benar-benar otentik. Lingkungan belajar yang otentik diciptakan melalui usaha
untuk membuat materi dan lingkungan belajar terhubung dengan dunia nyata
sebelum pembelajar benar-benar memasukinya.
Sejalan dengan itu, menurut Lombardy (2007)
bahwa lingkungan pembelajaran aktivitas otentik menyediakan aplikasi yang
berfokus pada dunia nyata. Berikut penjelasannya:
Belajar otentik biasanya berfokus pada dunia nyata, masalah-masalah yang
kompleks dan solusinya, menggunakan latihan role-playing,
pembelajaran berbasis masalah, dan studi kasus. Lingkungan belajar dibuat
inheren dengan multidisiplin. Lingkungan pembelajaran aktivitas otentik
menyediakan aplikasi “dunia nyata” atau disiplin, seperti: manajemen kota,
membangun rumah, menerbangkan pesawat, menetapkan anggaran, memecahkan tindak
kejahatan, dan lain sebagainya yang diajarkan dengan permainan multi disiplin,
multi perspektif, alternatif cara kerja, kebiasaan berfikir, dan kondisi
masyarakat.
Pembelajaran otentik didefinisikan sebagai
pembelajaran yang diintegrasikan atau ditanamkan ke dalam kehidupan nyata yang
bermakna situasi. Juga, dinyatakan bahwa dalam pembelajaran otentik, siswa disajikan
dengan masalah atau proyek yang realistis yang memiliki tujuan realistis dan
diberi kesempatan untuk melakukannya menyelidiki dan berbicara tentang
masalah-masalah dan proyek-proyek ini dengan cara yang berlaku untuk mereka dan
kehidupan mereka (Marina, 2014).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran otentik merupakan pendekatan
pembelajaran yang diintegrasikan kedalam kehidupan nyata yang bermakna situasi
serta memungkinkan siswa untuk menggali, berdiskusi, dan membentuk konsep-konsep,
hubungan-hubungan dalam konteks yang melibatkan masalah dunia nyata dan
proyek-proyek yang relevan dengan siswa.