Konsep Dasar Dongeng Anak Nusantara
Konsep Dasar Dongeng Anak
Dongeng anak
adalah sebuah cerita
yang disajikan berdasarkan sudut pandang anak dan bertujuan untuk
memberikan kesenakan kepada pembaca yaitu anak.
“Dongeng pun hadir terutama karena dimaksudkan untuk menyampaikan ajaran
moral, konflik kepentingan antara baik dan buruk, dan yang baik pada akhirnya
pasti menang” (Nugiyantoro, 2004, hlm. 115).
“Dongeng adalah cerita sederhana
yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh masa lalu”
Jarnan (2016). Dongeng mengungkapkan fenomena di masalalu yang mengandung
nilai-nilai yang bervariasi untuk dipelajari dan dipahami maknanya oleh pembaca
dimasa yang akan datang. Bryan (dalam Jarnan, 2016) mengemukakan bahwa ‘selama
bertahun-tahun, dongeng telah memperkuat sikap pembaca terhadap kehidupan,
terhadap hubungan manusia, dan menuju moral yang baik’. Hal ini menerangkan
bahwa dongeng memiliki peran dalam mengembangan kehidupan bangsa, melalui
nilai-nilai dan pesan yang terkandung di dalamnya.
Eksistensi dongeng Nusantara
sangat penting untuk dijaga. Sebagai penerus generasi bangsa dalam
mengembangkan eksistensi dongeng Nusantara yang diyakini memiliki nilai-nilai yang
berguna bagi kehidupan bangsa. Memilih dongeng Nusantara sebagai bahan atau
materi pembelajaran di SD merupakan salah satu cara mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi dongeng dengan ditanamkan mulai sejak dini kepada anak
penerus bangsa.
Dongeng Nusantara
Indonesia terkenal dengan Negara yang
memiliki wilayah kepulauan yang luas serta masing-masing daerah memiliki
beragam kebudayaan salah satunya adalah sastra. Melalui sastra, warisan dari
satu generasi ke generasi lainnya bisa terjaga melalui lisan ataupun tulisan.
Sastra Nasional yaitu sastra bangsa atau Negara tertentu misalnya sastra
Indonesia, sastra Inggris, sastra Cina dan lainnya yang menjadi sastrawan dan
bukan ditentukan oleh bahasa tapi oleh kewarganegaraannya (Rokhmansyah, 2014,
hlm.6). Karya sastra Nusantara bisa diartikan sebagai karya sastra yang
diciptakan oleh warga dari suatu Negara. Misalnya seperti dongeng yang diceritakan dan
diciptakan oleh orang tua Indonesia kepada anak-anak Indonesia sehingga disebut
sebagai dongeng Nusantara. Dongeng adalah segala bentuk cerita sejak jaman dulu
dan diceritakan secara turun-temurun (Ardini,2012; Nugiyantoro, 2004;
Anditasari, 2016).
Dongeng Nusantara adalah cerita dongeng
yang berasal dari berbagai masyarakat di wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan dongeng khususnya dongeng untuk
anak-anak. Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki berbagai macam dongeng
yang memanfaatkan potensi alam sekitar dan budaya, seperti Timun Mas dari Jawa
Tengah, Si Pitung, dan sebagainya.
Hal ini penting diketahui oleh anak selain
dari nilai-nilai yang terdapat di dalamnya juga memperluas wawasan anak
terhadap bangsanya sendiri dan memberikan rasa bangga terhadap karya sastra
dengan cara mengapresiasi sebuah karya sastra Nusantara.
Fungsi Dongeng Anak
Fungsi dongeng adalah untuk menyampaikan
amanat berupa nilai-nilai yang ada di dalamnya. “Dongeng dan berbagai cerita
rakyat yang lain dipandang sebagai sarana ampuh untuk menawarkan nilai-nilai
dan untuk masyarakat lama itu dapat dipandang sebagai satu-satunya cara”
(Nugiyantoro, 2013, hlm. 198). Suharma (dalam Jarnan, 2016) mengemukakan
pendapat bahwa ‘pesan biasanya terungkap melalui karakter atau watak para
tokohnya’. Pemilihan dongeng berkaitan erat dengan tokoh yang merupakan bagian
unsur intrinsik dari sebuah cerita.
Selain itu, fungsi dari sebuah dongeng
adalah memberikan kesenangan atau hiburan kepada pendengar atau pembaca.
Dongeng biasa diceritakan oleh penulis dengan memiliki maksud untuk menceritakan
sesuatu hal, biasanya dongeng “…diceritakan terutama untuk hiburan walaupun
banyak juga yang melukiskan kebenaran, pelajaran (moral), atau bahkan
sindiran…” (Anditasari, 2016, hlm.254).
Anak-anak menyukai sebuah hiburan yang
dengan ini mampu meningkatkan daya imajinasi atau kecerdasan-kecerdasan atau
ketrampilan-keterampilan lain yang didapatkan ketika membaca sebuah cerita
dongeng.
Dengan adanya dongeng, hal ini bisa
bermanfaat bagi anak dalam “…membiasakan budaya membaca, mengembangkan
imajinasi, dan mengajarkan budi pekerti…” (Habsari, 2017, hlm. 24).
Dengan demikian, untuk
menghantarkan anak kepada kebermanfaatan
suatu cerita. Maka cerita yang disajikan
harus diperhatikan dalam setiap unsur yang membangunnya.