Batik Nusantara Motif Bunga dan Burung Merak

SINOPSIS BATIK NUSANTARA
MOTIF BUNGA DAN BURUNG MERAK
Motif batik
merupakan suatu simbol dan ciri khas dari batik yang ddibuat suatu wilayah
tertentu. Motif batik atau bisa disebut pola batik, memiliki pengertian sebagai
suatu kerangka gambar dengan perpaduan garis, isen, dan bentuk tertentu yang
mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif batik bunga menjadi salah satu dari
sekian banyak kelompok motif batik, yang didalamnya berisikan ragam jenis gambar
bunga-bungaan hasil rasa dan cipta pengrajin batik. Motif batik bunga dan daun
secara sederhana memiliki arti keindahan, kebahagiaan, dan kecantikan. Motif
ini juga bisa berarti wahyu Tuhan, yang diberikan untuk menggapai suatu
cita-cita. Seperti; kenaikan pangkat, penghargaan, kehidupan yang lebih baik,
dan rezeki yang berlimpah.
Harapan dan
keselamatan juga menjadi makna lain dari motif ini. Bagi masyarakat
tradisional, harapan akan keselamatan, kebahagiaan, dan kesehatan adalah hal
yang sangat penting. Karena berkaitan dengan keseimbangan alam yang serasi dan
seimbang. Sehingga, pemaknaan akan motif batik dengan gambar bunga, dapat
disimpulkan sebagai sebuah gambaran dari kehidupan manusia yang berselaras
dengan alam. Keselarasan tersebut dicapai dengan saling menghormati sesama
mahluk Tuhan, yakni tanaman. Hal tersebut juga diwujudkan manusia dengan cara
menuangkannya dalam gambar bunga, lewat karya seni yang indah yaitu batik. Bunga juga dikaitkan dengan
kebahagiaan,keceriaan,kecantikan,kelembutan dan kemurnian.Pada kain batik
biasanya berbagai bunga dirangkai menjadi satu seperti buket bunga.Maka dari
itu jenis ini sering disebut kain buketan,khususnya pekalongan di masa lampau
(biasanya kain sarung atau kain panjang pagi/sore).
Burung merak salah
satu burung yang sangat eksotis jika dibandingkan dengan ribuan burung lainnya
yang hidup di beberapa hutan belantara Indonesia. Penampilan burung merak
sungguh anggun dengan gerak-geriknya yang kalem dan dalam waktu-waktu tertentu
ia menebarkan pesonanya dengan mengembangkan sayap dan ekornya yang indah
sehingga sering membuat manusia terpukau kala melihatnya. Prilaku burung merak
seringkali dianggap sebagai jelmaan seorang pemimpin yang bijak dengan
pembawaannya yang kharismatik. Namun tidak demikian bagi kalangan etnis
Tionghoa yang bergerak di bidang bisnis menganggap bahwa gambaran burung merak
yang kalem dan hanya sekali-kali mengembangkan sayap merupakan gambaran yang
asimetris jika dijadikan landasan dalam berbisnis yang menuntut adanya
pengembangan sayap (baca:bisnis) yang lama tidak sebagaimana pengembangan sayap
merak yang hanya sekejap.

Pada masa lalu burung merak merupakan burung yang sangat sakral khususnya bagi penganut Hindu karena burung merak dipercaya sebagai wahana atau kendaraan dari dewa perang yaitu Skanda atau Karteya yang merupakan putera dari Dewa Siwa dan Parwati. Bahkan jauh seblum era Hindu burung merak telah menjadi burung yang sangat sakral bagi nenek moyang bangsa Indonesia karena dalam beberapa peninggalan zaman perunggu burung merak telah dipahatkan dalam nekara-nekara yang tersebar di hampir semua kebudayaan Nusantara waktu itu. Walaupun pada era berikutnya motif-motif merak dengan mudah dapat ditemui dalam berbagai ragam motif seperti kain batik Jawa maupun batik Bali dan pada hiasan dinding rumah-rumah Jawa.