Multimedia Interaktif
Pengertian Multimedia Interaktif
Munir (2013, hlm. 110 ) menjelaskaskan bahwa multimedia
merupakan perpaduan antara berbagai media (format
file) yang berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, video, interaksi,
dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada publik. Sedangkan pengertian interktif terkait
dengan komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi.
Komponen-komponen dalam multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah
hubungan antara manusia (sebagai pengguna) dengan komputer
(software/aplikasi/produk dalam format tertentu, biasanya dalam bentuk CD).
Berdasarkan pengertian
multimedia dan interaktif tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia
interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar
tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas
kepada penggunanya.
Elemen Multimedia Interaktif
Ada lima elemen atau
teknologi utama dalam multimedia interaktif, yaitu, teks, grafik, audio, video,
animasi,. Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media
tersebut dari teks, grafik, audio, video, animasi dan interaktifitas. Green
& Brown (dalam Munir, 2013, hlm. 111).
Adanya interaktivitas dan
fitur interaksi dalam aplikasi multimedia telah menjembatani interaksi komputer
dan pengguna. Hal ini telah merangsang adanya perubahan-perubahan penting dalam
sistem pendidikan dan dampak cara penyampaian informasi kepada siswa. Dari hal
tersebut maka akan membantu perkembangan kemampuan untuk efektif memanfaatkan
multimedia interaktif dalam proses pembelajaran.
Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran
Munir (2013, hlm 114) juga membagi multimedia terbagi dalam
dua kategori,
yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalam
multimedia yang tidak dilengkapi alat pengontrol apapun yang dapat dioprasikan
oleh pengguna. Multimedia ini berjalan secata sekuensial (berurutan), contohnya
TV dan film. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki utuk proses selanjutnya,
contohnya adalah CD pembelajaran interaktif, game.
Pengembangan media
pembelajaan yang akan dikembangkan penulis merupakan media pembelajaran
berbasis multimedia, dengan mengkombinasikan elemen-elemen multimedia seperti
teks, grafik, suara, video, animasi serta interaksi.
Materi yang diambil adalam materi pada subtema ayo cintai lingkungan pada
pembelajaran tiga. Selanjutnya hasilnya berupa CD pembelajaran interaktif yang
dikemas semenarik mungkin sesuai dengan materi yang akan dibahas.
Kelebihan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
Pembelajaran yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi atau menggunakan multimedia disebut dengan
media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penggunaan media
pembelajaran ini dimaksudkan untuk memebantu guru dalam penyampaian materi yang
diajarkan dan juga membantu perserta didik dalam memahami materi yang
dipelajarinya.
Munir (2013, hlm 113-114) menjelaskan kelebihan
menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran diantaranya:
a.
Sistem pembelajaran akan lebih inovatif
dan interaktif
b.
Guru akan selalu dituntut untuk kreatif,
inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran
c.
Mampu menggabungkan antara teks, gambar,
audio, video, animasi, grafik kedalam satu kesatuan yang saling mendukung guna
tecapainya tujuan pembelajaran.
d.
Menambah motivasi siswa selama proses
belajar.
e.
Mampu memvisualisasikan materi yang selama
ini sulit untuk diterangakan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga
yang konvensional.
f.
melatih perserta didik untuk lebih mandiri
dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Pengembangan
multimedia interaktif untuk dijadikan media pembelajaran perlu direncanakan
dengan baik terlebih dahulu. Dalam melakukan pengembangan multimedia interaktif
harus memperhatikan beberapa kriteria bahan ajar multimedia. Kriteria bahan
ajar multimedia yang baik menurut Ashyar (2012, hlm. 173) adalah sebagai
berikut:
a.
Tampilan harus menarik, dilihat dari
gambar dan warna yang digunakan.
b.
Narasi yang digunakan mudah dipahami oleh
siswa.
c.
Materi yang disajikan bersifat interaktif,
artinya memungkinkan partisipasi dari siswa.
d.
Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai
model yang berbeda dalam belajar.
e.
Karakteristik dan budaya personal dari
populasi yang akan dijadikan target.
f.
Sesuai dengan karakteristik siswa,
karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai.
g.
Sesuai dengan sarana pendukung tersedia.
h.
Proses pembelajaran adalah suatu
kontinuitas utuh, bukan sopradik dan kejadian terpisah-pisah.
Perlu perancaan yang baik
dalam mengembangakan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran.
Perencanaan tersebut harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur yang sesuai,
agar media pembelajaran yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.
Ashyar (2012, hlm. 173-176) menjelaskan langkah-langkah pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dalam beberapa tahap, yaitu:
a.
Analisis
Proses
analisis kurikulum merupakan langkah awal untuk mengembangkan multimedia
pembelajaran. Proses analisis kurikulum ini sangat diperlukan untuk memilih
materi mana yang cocok untuk dikembangkan melalui multimedia. Munadi (dalam
Ashyar, 2012, hlm. 174) mengatakan “setiap bahan ajar multimedia memiliki hasil
analisis yang berbeda tergantung dari jenis materi, sasaran/siswa, tujuan
pembelajaran, dan cara penyajiannya”.
b.
Pemilihan teknologi
Pemilihan
teknoogi dilakukan setelah proses analisis kurikulum. Tujuannya adalah untuk
menentukan teknologi apa saja yang dapat digunakan untuk merealisasikan hasil
analisis kurikulum. Selain itu ditentukan juga jenis hardware dan software
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c.
Merancang desain
Perancangan
desain multimedia dapat diawali dengan pencarian ide mengenai bentuk tampilan
dari multimedia pembelajaran. Misalnya merencanakan struktur navigasinya akan
seperti apa. Selain itu perlu dipersiapkan bentuk desain-desain
tampilan dan materi yang dibutuhkan seperti teks, gambar, video, suara, dan
lain sebagainya.
d.
Menyusun storyboard
Storyboard
yaitu diagram alur cerita dari bahan ajar multimedia yang akan dibuat. Pada storyboard sudah tergambar dengan jelas
bagian-bagian dari media.
e.
Identifikasi dan pengumpulan materi
Ketika
melakukan kegiatan pengumpulan materi maka dibuatkan daftar kebutuhan media
yang akan digunakan meliputi teks, suara, gambar, animasi dan sebagainya. Agar
memudahkan pembuat multimedia, sebaiknya materi yang sudah dikumpulkan dari
berbagai sumber disimpan dalam satu folder yang akan digunakan dalam penyusunan
bahan ajar berbasis multimedia.
f.
Pembuatan bahan ajar multimedia
Pada
tahap ini dilakukan impor bahan dan materi, pembuatan struktur navigasi
animasi, efek transisi, interaksi dan lain-lain. Bahan ajar yang sudah disusun,
sebaiknya dievaluasi oleh tim ahli media, materi, pedagogig, dan termasuk ahli
bahasa.
g.
Uji coba dan fine tuning
Bahan
ajar yang sudah selesai dibuat diujicobakan ke beberapa pengguna untuk
memperoleh masukan. Hasil dari uji coba ini digunakan sebagai bahan perbaikan
yang disebut file tuning. Sehingga multimedia yang dikembangkan akan terlihat
sempurna dan siap untuk disebarkan.