Manusia dan Lingkungannya
2.1
Pengertian Manusia dan Lingkungan.
A.
Pengertian Manusia.
Manusia adalah Makhluk hidup ciptaan
tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati dan seterusnya, serta
terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik itu positif maupun negatif.
B.
Pengertian Lingkungan.
Lingkungan adalah Suatu media di mana
makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi
yang khas yang mana terkait secara timbal-balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks
dan rill (Elly M. Setiadi, 2006)[1][1]. Lingkungan mempunyai tiga fungsi
utama bagi manusia yaitu :
1. Lingkungan adalah ruang dimana
manusia bertempat tinggal dan melakukan fungsi hidupnya.
2. Lingkungan merupakan sumberdaya alam
yang dapat di manfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya ( air, tanah,
udara, tumbuhan, hewan, mineral, dan lain sebagainya).
3. Lingkungan memberikan pelayanan dan
perlindungan.
Adapun
unsur-unsur lingkungan hidup:
1.
Unsur-unsur Biotik
Unsur biotik
adalah unsur yang terdapat dalam lingkungan hidup untuk media saling
berhubungan seperti manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik. Unsur biotik
sangat berpengaruh bagi kehidupan kita karena kalau tidak ada unsur biotik maka
kita tidak bisa berkembang biak secara sempurna.
2.
Unsur-unsur Abiotik
Unsur
abiotik adalah unsur yang terdapat dalam lingkungan hidup untuk media
berlangsungnya kehidupan seperti tanah, air, udara, sinar matahari, dan
lain-lain. Unsur abiotik juga berpengaruh bagi kehidupan karena unsur
abiotiklah kebutuhan utama dalam berlangsungnya kehidupan.
3.
Unsur-unsur Budaya
Unsur budaya
adalah sistem nilai, gagasan, dan keyakinan yang dimiliki manusia dalam
menentukan perilakuknya sebagai mahluk sosial seperti bangunan, baju, mobil,
rumah , dan lain-lain. Unsur budaya dapat membentuk perilaku seseorang dalam
menjalani kehidupan.
2.2 Hakikat dan makna lingkungan
bagi manusia
Manusia hidup pasti mempunyai
hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal
lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.
Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi
kebutuhan dan kesejahteraan.
Menurut pasal 1 Undang-Undang No.23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,dinyatakan bahwa liingkungan
adalah kesatuan semua benda,daya,keadaan dan makhluk hidup,termasuk manusia dan
perilakunya,yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Arti Penting Lingkungan Bagi Manusia adalah sebagai berikut :
1.
Lingkungan merupakan tempat hidup
manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang
di atas bumi sebagai lingkungan.
2.
Lingkungan memberi sumber-sumber
penghidupan manusia.
3.
Lingkungan mempengaruhi sifat,
karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4.
Lingkungan memberi tantangan bagi
kemajuan peradaban manusia.
5.
Manusia memperbaiki, mengubah,
bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan
hidup.
2.3 Hubungan
Antara Lingkungan dan Kesejahteraan Hidup Manusia
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan
ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan
lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam.Untuk menciptakan
daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup, diperlukan pengelolaan dan
pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian
diri.Pellestarian lingkungan hidup mencakup pelestarian daya dukung lingkungan
hidup dan pelestarian daya tamping lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai
berikut.
- Mencapai kelestariaan hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
- Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan
hidup
- Melakksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
- Meliindungi Negara terhadap dampak kegiatan di
luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Manusia di muka bumi selalu membutuhkan makan,minum.tempat
tinggal,dan juga membutuhkan pakaian.Maka dari itu manusia selalu memerlukan
bantuan pada lingkungannya secara langsung. Adapun manfaat lingkungan bagi
manusia antara lain:
- Udara
untuk keperluan pernapasan karena tidak ada manusia yang dapat bertahan
hidup tanpa adanya bantuan udara.
- Air
untuk minum,mandi,pengairan sawah,dan pembangkit tenaga listrik.
- Tumbuhan
dan Hewan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani dan nabati. Selain itu
tumbuhan dan hewan juga dapat di jadikan sebagai sumber tenaga dan
kesenangan .Di daerah tertentu,sapi dan kerbau dijadikan sebagai penarik
bajak di sawah, serta kuda untuk menarik delman dan dijadikan sebagai
sarana olahraga berkuda.
- Lahan
untuk tempat mendirikan berbagai prasarana dalam mendukung kehidupan
manusia,misalnya untuk membuat tempat tinggal, gedung-gedung pemerintah,
olahraga dan pertokoan.
- Sumber
barang tambang dan sumber daya mineral, seperti emas, perak, tembaga, dan
lainnya.
- Penghasil
bahan baku dan bahan mentah untuk industri.
2.4
Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat
Lingkungan sosial
merupakan wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi sosial
antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta
terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan). Manusia hidup
berkaitan dengan lingkungan, baik fisik (alam dan buatan) maupun lingkungan
sosial.
ü Interaksi
dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antara
perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk akomodasi, kerja sama, persaingan,
dan pertikaian. Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial
dan komunikasi. Kontak sosial merupakan
usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat
primer (face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara,
koran, radio, tv, dan lainlain).
ü Pranata
dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam
bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem pola-pola resmi
yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu
sistem norma khusus yang menata rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi
keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.
ü Problema
dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan
persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan
dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki,
bahkan mungkin untuk dihilangkan. Sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya, maka
problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Soerjono Soekanto, 1982:1)
- Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti
kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
- Problema sosial karena faktor biologis, seperti
wabah penyakit.
- Problema sosial karena faktor psikologis, seperti
bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
- Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti
perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik agama.
2.5
Iptek dan kelstarian hidup
Iptek
Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan kelestarian lingkungan dan
pemanfaatan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang tersusun sistematis yang dijelaskan gejala-gejala pada bidang iptek
terhadap lingkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin,
antaralain :
1. Menjaga
keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
2. Teknilogi
yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya
permasalahan ditempat itu.
3.
Memanfaatkan seoptimal mungkin
segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.
IPTEK memegang peranan
penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup,
kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
Kemajuan iptek saat ini meungkin terjadi masalah bagi lingkungan hidup seperti
halnya kerusakan- kerusakan lingkungan. Sektor lingkungan hidup merupakan isu
penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus
senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya
harus sejauh mungkin ramah lingkungan.
2.6
Kemajemukan Agama, Ras dan Etnik
A. Kemajemukan Agama
Masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat religius (agamis). Kesetiaan dan kepatuhan nilai hidup religius atau
keagamaan menjadi jiwa atau semangat dasar sumber inspirasi, motivasi, dan
tonggak pedoman arah bagi manusia dalam menentukan dan mengambil sikap yang
tepat dan benar terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Dalam
hubungannya dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia
senantiasa berusaha mengolah, dan memelihara kelestariannya. Fakta bahwa
manusia sering mengalami keterpecahan dan teraleinasi dari diri dan dunianya, merupakan
indikasi bahwa orang belum menghayati hidupnya secara baik dan benar sesuai
dengan ajaran imannya. Ia belum sanggup mengaktualisasikan visi dan misi dasar
keagamaannya.
Kebinekaan agama (Islam, Protestan,
Hindu, Budha, Katolik, Konghuchu dan Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha
Esa.) merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat Indonesia. Setiap agama itu
mempunyai ajaran dan cara mengungkapkan diri yang berbeda dalam kehidupan
konkret, namun semuanya mempunyai satu tujuan, yakni mau membimbing dan
menuntun manusia kepada keselamatan.
Religi
yang dilakukan manusia hubungannya dengan fenomena alam, apabila diurutkan maka
sebagai berikut :
1. Alat – alat yang dipergunakan, dalam
bentuk wujud yang dicita – citakan individu atu masyarakat sebagai lambang dan
suatu kepercayaan tertentu
2. Cara dalam melakukan ritual yang
berhubungan dengan religi, dan ritual sebagai upacara keagamaan senantiasa
dilakukan untuk menghormati yang masyarakat puja, baik terhadap roh nenek
moyang,dewa yang memberikan kehidupan bagi mereka, dan
3. Mantera-mantera diciptakan sebagai
penguat keyakinan mereka terhadap hal-hal yang dianggapnya gaib. Mantera ini di masyarakat dapat saja
dalam bentuk karya sastra yang berfungsi juga sebagai mantera penyembuh, mantera
kesugihan, dan lain-lain.
Ketiga faktor tersebut merupakan
norma dalam menjalankan religi dan memiliki nilai magic yang dianggap memiliki
kekuatan bagi yang menggunakannya. Sifat-sifat kekuatan tersebut ada yang :
1. Bersifat menghancurkan dalam bentuk
kerusakan, penyakit, dan kematian,
2. Bersifat melindungi bagi yang
menggunakanya baik dalam menghadapi tantangan alam, gangguan dari binatang
buas.
3. Bersifat produktif, yaitu untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa guna menunjang perekonomian keluarga ataupun
masyarakata, seperti berburu, panen, minta hujan dan lain-lain.
B.
Kemajemukan Ras
1.
Pengertiana Ras
Ras adalah
kategori individu yang secara turun temurun memiliki cirri fisik dan biologis
tertentu. Manusia di dunia pasti memiliki perbedaan fisik seperti warna kulit,
bentuk hidung, bentuk wajah dan sebagainya.
Di lihat
dari sudut biologisnya manusia merupakan suatu spesies tunggal, hal ini berarti
suatu populasi
yang berasal dari sumber yang satu. Manusia juga memiliki sebuah keragaman,
para ahli
menyatakan bahwa keragaman manusia pada dasarnya di terima dari sifat orang
tuanya, seperti warna kulit, warna rambut,
warna mata dan sebagainya.
Teori terciptanya keragaman jenis fisik manusia
1. Menurut
ahli genetik menyatakan bahwa keragaman manusia diterima dari sejumlah sifat
orangtuanya, seperti bentuk hidung, warna kulit dan sebagainya.
2.
Menurut prinsip dari
natural-selection atau saringan alamiah adalah bahwa semua spesies yang
memiliki kemampuan bertahan yang lebih besar daripada spesies lainnya pada
kondisi-kondisi kehidupan disekelilingnya akan eksis secara normal. Teori ini
masih sulit difahami karena tidak ada bukti, misalnya dari jenis manusia
manakah yang telah punah.
3.
Menurut teori social
selection yang berarti berbagai bentuk hambatan artificial yang bersumber dari
kesatuan-kesatuan system pengendalian yang diberlakukan terus didalam suatu
kelompok atau mungkin suatu generasi, dengan randombreeding.
4.
Teori isolation dari sudut pandang
genetic, yaitu terpisahnya suatu kelompok seketurunan dan yang lainnya masih
dari spesies yang sama.
1. Klasifikasi Ras di Dunia
Kemasan Negroid
meliputi kelompok orang yang berkulit hitam, rambut hitam keriting halus, mata
gelap, hidung lebar dan datar, bibir tebal, kepala panjang, postur tubuh pendek
dan kokoh. Seleksi wilayahnya tersebar di Afrika Barat dengan wilayah bersuhu
rata-rata yang tinggi dan bentang alamnya berbentuk savanna.
Kemasan
Mongoloid rata-rata bercirikan kulit kuning terang sampai coklat, mata coklat,
rambut hitam lurus hitam mengkilap, hidung dan muka datar kepala datar,
epicanthic eyefold, tulang pipi menonjol. Postur tubu pendek dan kokoh. Wilayah
seleksinya berkondisi kering dan bentang alam steppa di lintang menengah,
dengan musim summer dan winter yang jelas. Kemasan Caucasoid
rata-rata bercirikan kulit dan mata terang, rambut mengkilap bergelombang,
hidung sempit, bibir tipis dan berbulu badan lebat. Wilayah seleksinya di
Eurasia Barat dengan kondisi iklim lembab, dingin dan bentang alamnya merupakan
semak yang berselang-seling.
B.
Kemajemukan
Etnis atau Suku Bangsa
Koentjaraningrat
(1990) menyatakan suku bangsa sebagai kelompok sosial atau kesatuan hidup yang
memiliki sistem interaksi yang ada karena kontinunitas dan rasa identitas yang
mempersatukan semua anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri. Menurut Narral mendefinisikan etnis adalah sejumlah
orang atau penduduk yang memiliki
ciri-ciri (a) secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan (b) mempunyai
nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk
budaya (c) membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri (d) menentukan u
kelompoknya yang diterima oleh dan dpat dibedakan dari kelompok lain.
Tampak bahwa etnis berbeda dari ras.Jika pengertian
ras lebih didasarkan kepada adanya persamaan kebudayaan dalam kelompok
masyarakat tersebut.
2.7
Pembangunan
di Indonesia
Pembangunan merupakan proses
perubahan yang berangkat dari situasi nasional tertentu untuk mencapai kondisi
nasional yang lain yang lebih baik. Sejak awal pembangunan kita bersepakat
untuk memanusiawikan pembangunan kita. Kita tidak ingin menjadi manusia mesin
tanpa jiwa dan kalbu, dan sekedar menjadi masyarakat teknologis.
Kualitas kehidupan masa kini dapat di tunjukan degan
sejumlah ciri sebagai berikut:
ü Kualitas kehidupan global. Suatu
kehidupan yang di cirikan dengan proses kemajuan, kemakmuran, dan modernisasi
ekonomi.
ü Adanya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi teknologi ini tidak kalah penting perannya dalam mendorong
proses globalisasi.
ü Dunia yang menghadapi pasar
bebas(WTO) sebagai dampak lanjutan proses globalisasi.
ü Menguatnya tekanan penduduk terhadap
berbagai sendi kehidupan.
ü Kehidupan Indonesia di masa
sekarangdi warnai oleh kecenderungan kapitalisme media masa yang mengarah pada
penelanjangan hak-hak privasi.