> Model Pembelajaran Kreatif Produktif Lengkap - IrfanMalikA
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Kreatif Produktif Lengkap


Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku , film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Joyce (Adzjio,2012) juga menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 
Pembelajaran kreatif dan produktif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pembelajarn ini berpijak kepada teori konstruktivistik dimana belajar adalah usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya, dengan demikian dalam pembelajaran ini para siswa diharapkan dapat mengkonstruksi sendiri konsep atau materi yang mereka dapatkan. Pendekatan pembelajaran kreatif produktif antara lain : belajar aktif, kreatif, konstruktif serta kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap pendekatan tersebut diintegrasikan sehingga menghasilkan satu model yang memungkinkan siswa mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan produk yang bersumber dari pemahaman mereka terhadap konsep yang sedang dikaji.
Made Wena (2009:139) menyatakan  bahwa “pendekatan yang diacu dalam model pembelajaran kreatif-produktif antara lain; belajar aktif dan kreatif (Cara Belajar Siswa Aktif) yang juga di kenal dengan strategi inkuiri, strategi pembelajaran kontruktivisme, serta strategi pembelajaran kolaboratip dan kooperatip. Dengan pendekatan-pendekatan tersebut model pembelajaran kreatif-produktif ini diharapkan dapat menantang siswa untuk mengkontruksi sendiri konsep atau materi yang mereka dapatkan dan dapat menghasilkan sesuatu yang kreatif sebagai re-kreasi atau pencerminan pemahaman siswa terhadap masalah atau topik yang dikaji.”
Pembelajaran kreatif produktif ini berlandaskan pada berbagai prinsip-prinsip dasar antara lain :
a.    Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran;
b.    Siswa didorong untuk menemukan atau mengkonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi,diskusi atau percobaan;
c.    Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama;
d.    Untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi, antusias serta percaya diri.
Dengan mengacu pada karakteristik tersebut, model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran berbagai bidang studi, baik topik-topik yang bersifat abstrak maupun yang bersifat konkret. Materi yang sesuai dengan model pembelajaran tersebut merupakan materi yang menuntut pemahaman yang tinggi terhadap nilai, konsep atau masalah aktual di masyarakat serta ketrampilan menerapkan pemahaman tersebut dalam bentuk karya nyata. Materi ini dapat berasal dari berbagai bidang studi, seperti apresiasi sastra dari bidang study bahasa Indonesia, masalah ekonomi dari IPS, masalah polusi dari IPA dan lain sebagainya. Selanjutnya tujuan diadakannya pembelajaran ini antara lain:
1)   Memahamkan konsep terhadap suatu nilai, konsep atau masalah tertentu;
2)   Mampu menerapkan konsep;
3)   Mampu mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman tersebut.
2.    Tahap Pelaksanaan  Model Pembelajaran Kreatif Profuktif
Dalam pelaksanaan pembelajaran, model pembelajaran kreatif-produktif dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu, sehingga tujuan dari penerapan pembelajaran ini dalam pembelajaran tercapai. Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran kreatif-produktif terbagi menjadi lima tahap, yaitu: orientasi, eksplorasi, interpretasi, re-kreasi dan evaluasi. Setiap langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para pembelajar, dengan berpegang pada hakikat setiap tahap.
Made Wena (2009:140-143) dalam buku strategi pembelajaran inovatif kontemporer, menguraikan tiap tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a.    Orientasi
Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran, kegiatan pembelajaran diawali dengan orientasi untuk mengkomunikasikan dan menyepakati tugas dan langkah pembelajaran. Guru mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu, langkah, hasil akhir yang diharapkan dari siswa, serta penilaian yang akan diterapkan pada mata pelajaran yang akan berjalan. Pada kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang langkah atau cara kerja serta hasil penilaian yang ditawarkan oleh guru, dan diharapkan terjadinya negosiasi tentang aspek-aspek tersebut dan terjadi kesepakatan antara guru dan siswa.
b.    Eksplorasi
Pada tahap ini, siswa melakukan eksplorasi terhadap konsep yang akan dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan membaca, melakukan observasi, wawancara, menonton satu pertunjukan, melakukan percobaan, browsing lewat internet dsb. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan secara individu maupun kelompok. Agar eksplorasi menjadi terarah, sebaiknya guru memberikan panduan singkat yang memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja, serta hasil akhir yang diharapkan.
c.         Interpretasi
Dalam tahap interpretasi, hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan analisis, diskusi, tanya jawab, atau bahkan berupa percobaan kembali , jika memang diperlukan.
d.        Re-kreasi
Pada tahap re-kreasi, siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang mencerminkan pengalamannnya terhadap konsep yang sedang dikaji menurut kreasinya masing-masing. Misalnya siswa dapat diminta membuat satu skenario drama dari novel yang sedang dikajinya. Re-kreasi dapat dilakukan secara individu ataupun kelompok. Hasil re-kreasi merupakan produk kreatif yang dapat dipresentasikan, dipajang dan ditindak lanjuti.
e.         Evaluasi
Evaluasi belajar dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Selama proses pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap dan kemampuan berpikir siswa. Evaluasi pada akhir pembelajaran adalah evaluasi terhadap produk kreatif yang dihasilkan siswa. Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu orientasi.
Dari tahapan-tahapan pelaksanaan model pembelajaran kreatif produktif yang diungkapkan oleh made wena tersebut, dapat kita ambil sebuah makna bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah terutama di sekolah dasar, guru harus bisa memfasilitasi siswa untuk mencapai tahap berpikir kreatif yang tentunya akan membuat siswa lebih memahami materi atau konsep yang mereka terima. Dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif ini, pelaksanaan pembelajaran di sekolah siswa tidak hanya dituntuk untuk mengahapal materi saja tetapi siswa harus bisa memahami bahan pelajaran atau konsep yang disuguhkan guru. yang otomatis akan mengahantarkan siswa bisa berpikir kreatif yaitu dengan mengembangkan materi atau konsep yang telah siswa terima dalam sebuahh bentuk konkret.
Pembelajaran Individual adalah pembelajaran yang bersifat klasikal yang memperhatikan potensi- potensi setiap individu agar berkembang dengan baik. Penggunaan model pembelajaran ini dalam pembelajaran individual diharapkan potensi setiap individu akan berkembang yakni membentuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bertanggung jawab serta bekerja sama. Sehingga hasil dari pembelajaran ini tidak hanya segi kognitif, tetapi segi afektif dan psikomotorik juga akan tercapai, bahkan kecerdasan akan lebih terlihat dari setiap siswa.
3.    Kekuatan  dan Kelemahan Model Pembelajaran Kreatif Produktif
Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekuatan dan kelemahan, begitu pula dengan  model pembelajaran kreatif Produktif. Adapun kekuatan dan kelemahannya adalah sebagai berikut :
a.    Kekuatan Model Pembelajaran Kreatif Produktif
1)   Dalam setiap kegiatan, siswa terlibat secara aktif, baik intelektual maupun emosional.
2)   Mencapai dampak instruksional dan memungkinkan terbentuknya dampak pengiring.
3)   Siswa mendapat kesempatan yang luas untuk berinteraksi langsung dengan sumber belajar.
4)   Memacu kreatifitas melalui kegiatan re-kreasi.
5)   Memungkinkan dilakukanya penilaian secara utuh dan komprehensif.
b.      Kelemahan Model Pembelajaran Kreatif Produktif
Kelemahan-kelemahan model pembelajaran ini tertuju pada kelemahan dilapangan, antara lain :
1)      Memerlukan kesiapan guru dan siswa.
2)      Memerlukan adaptasi pendidik.
3)      Memerlukan waktu yang panjang dan fleksibel, meskipun untuk topik-topik tertentu waktu yang diperlukan bisa di persingkat karena tahapan eksplorasi bisa dilakukan di luar jam pelajaran.