Metode Penelitian Kuantitatif Deskriptif Lengkap
A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Deskriptif
Menurut John W. Creswell (2017: 4) penelitian
kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur-biasanya
dengan instrumen-instrumen penelitian-sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Laporan akhir untuk
penelitian ini pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten mulai
dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan.
Menurut Sugiyono (2013: 13) metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Menurut Wallace dalam Susanti (2013: 135) penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori,
hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan
hipotesis. Selain itu, mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan
sampel, menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya, mengemukakan variabel-variabel
penelitian dalam analisis datanya, dan berupaya menghasilkan kesimpulan secara
umum, baik yang berlau untuk populasi dan/ atau sampel yang diteliti.
B. Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif Deskriptif
3
|
Adapun karakteristik penelitian
kuantitatif deskriptif adalah sebagai
berikut:
1.
Cenderung
menggunakan satu variabel dalam operasionalnya
2.
Tidak
menutup kemungkinan menggunakan dua variabel atau lebih tetapi tidak untuk
dihubungkan, dibandingkan, atau dicari sebab-akibat
3.
Analisis
data diarahkan pada pencarian mean, persentase, atau modus
4.
Analisis
data dilakukan sesudah semua data terkumpul
C.
Jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif Deskriptif
Strategi-strategi penelitian yang berkaitan
dengan rancangan kuantitatif, yaitu meliputi eksperimen-eksperimen nyata,
eksperimen-eksperimen kurang rigid yang sering disebut dengan kuasi-eksperimen (Campbell &
Stanley, 1963 dalam Creswell). Rancangan eksperimental tambahan adalah analisis perilaku tambahan atau eksperimen single-subject dengan
perlakuan eksperimental yang diberikan setiap saat kepada individu tunggal atau
individu dalam jumlah yang tidak banyak (Cooper, Heron, & Heward, 2007;
Neuman & McCormick, 1995).
Adapun bentuk penelitian noneksperimental adalah
rancangan korelasional yang menggunakan korelasi statistik untuk
mendeskripsikan dan mengukur derajat atau hubungan (relasi) antara dua atau
lebih variabel atau rangkaian skor. Penelitian noneksperimental, yaitu survei. Namun
dalam pembahasan makalah ini, lebih fokus pada dua jenis metode penelitian
yaitu: survei dan eksperimen.
1.
Penelitian Survei
(survey research)
Berusaha memaparkan deskripsi kuantitatif,
sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari
populasi tersebut. penelitian ini meliputi studi-studi cross-sectional dan longitudinal
yang menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur untuk pengumpulan
data, dengan tujuan untuk menggeneralisasi dari sampel menjadi populasi.
Ada beberapa jenis penelitian survei berdasarkan
dari proses pelaksanaannya, antara lain:
a.
Survei sekali
waktu (cross-sectional survei). Data
hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja dengan tujuan menggambarkan kondisi
populasi.
b.
Survei rentang
waktu (longitudinal survei). Survei
dilakukan berulang untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke
waktu.
c.
Survei
tracking/trend. Survei dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel
berbeda untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.
d.
Survei panel.
Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk memahami suatu fenomena dari
waktu ke waktu.
e.
Survei cohort.
Survei dilakukan pada sekelompok populasi yang spesifik untuk mengetahui
perkembangan sutau fenomena dari waktu ke waktu.
2.
Penelitian
Eksperimen (experimental research)
Berusaha menentukan apakah suatu treatment memengaruhi hasil sebuah
penelitian. Pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada satu kelompok dan tidak menerapkannya pada
kelompok lain, lalu menentukan bagaimana dua kelompok tersebut menentukan
akhir. Penelitian ini mencakup eksperimen-aktual dengan penugasan acak (random assignment) atas subjek-subjek
yang di-treatment dalam kondisi
tertentu dan kuasi-eksperimen dengan prosedur non-acak (Keppel, 1991).
Adapun beberapa jenis penelitian eksperimen,
yaitu:
a.
Penelitian
Pre-Experimental
1)
Studi Kasus dengan
Satu-Bidikan (one-shot case study),
rancangan berikut ini melibatkan satu kelompok (X) dalam treatment tertentu
yang kemudian dilanjutkan dengan observasi/pengukuran (O). Kelompok A X O
2)
Rancangan Pra-Tes
Pos-Tes pada Satu Kelompok (one-group
pre-test post-test design), rancangan berikut ini mencakup satu kelompok
yang diobservasi pada tahap pre-test yang kemudian dilanjutkan dengan treatment
dan post-test.
Kelompok A 01 X 02
3)
Perbandingan
Kelompok Statis atau Rancangan Pos-Tes terhadap Kelompok-kelompok Non-Ekuivalen
(statistic group comparison or
post-test-only with nonequivalent groups), setelah melakukan treatment pada
satu kelompok eksperimental (A), peneliti memilih satu kelompok perbandingan
(B), lalu melakukan post-test pada kelompok eksperimental A (kelompok yang
sudah di-treatment tadi) dan kelompok perbandingan B yang sudah dipilih
sebelumnya.
Kelompok A X O
Kelompok B O
4)
Rancangan
Alternatif Post-Test Treatment dengan Kelompok-kelompok Non-Ekuivalen (alternative treatment post-test-only with
non-equivalent groups design), rancangan ini menerapkan prosedur yang sama
dengan rancangan static group comparison sebelumnya. Hanya saja, dalam
rancangan ini peneliti melakukan treatment yang sedikit berbeda (dengan
rancangan sebelumnya) terhadap kelompok perbandingan non-ekuivalen. Kelompok A
X1 O
Kelompok B X2 O
b.
Penelitian
Quasi-Experimental
1)
Rancangan
Kelompok-Kontrol (Pra-Test dan Pos-Tes) Nonekuivalen (non-equivalent [pre-test and post-test]
control-group design), dalam
rancangan ini kelompok eksperimen (A) dan kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa
prosedur penempatan acak. Pada dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan
pre-test dan post-test. Hanya kelompok eksperimen (A) saja yang ditreatment.
Kelompok A O O
Kelompok B O O
2)
Rancangan
Serangkaian-Waktu yang Diputus oleh Satu-Kelompok (single-group interrupted time-series design), dalam rancangan ini
merupakan modifikasi dari rancangan single-group sebelumnya. Dalam rancangan
ini, dua kelompok partisipan (A dan B), yang dipilih tanpa penempatan acak,
diobservasi sepanjang waktu. Meski demikian, dari dua kelompok tersebut, hanya
satu kelompok saja yang ditreatment, yaitu kelompok A.
Kelompok A O – O – O – O – X – O – O – O – O
Kelompok B O – O – O – O – O – O – O – O – O
c.
Penelitian
True-Experimental
1)
Rancangan Pra-Test
Pos-Tes pada kelompok Kontrol (pre-test
post-test control group design), rancangan ini merupakan rancangan klasik
dan tradisional yang menerapkan prosedur random
assignment (R) pada para partisipan untuk ditempatkan ke dalam dua kelompok
(A dan B). peneliti menerapkan pre-test dan post-test pada dua kelompok ini.
Meski demikian, yang ditreatment hanya kelompok eksperimen (A) saja.
Kelompok A R O X O
Kelompok B R O O
2)
Rancangan Pos-Tes
pada Kelompok-Kontrol (post-test-only
control-group design), rancangan post-test ini merupakan salah satu
rancangan eksperimen yang cukup populer dan diterapkan karena pre-test
memberikan efek-efek yang kurang diharapkan. Para partisipan dikategorisasi
atau ditempatkan secara acak dalam dua kelompok. Peneliti sama-sama melakukan
post-test pada kedua kelompok tersebut, dan hanya kelompok eksperimen (A) saja
yang ditreatment.
Kelompok A R O X O
Kelompok B R O
3)
Rancangan Solomon
Empat-Kelompok (solomon four-group design),
rancangan ini merupakan salah satu bentuk rancangan faktorial 2 X 2 yang
menerapkan prosedur random assignment (R) pada para partisipan untuk
dikategorisasi ke dalam empat kelompok (A, B, C, dan D). peneliti bisa
memberikan pre-test dan treatment secara variatif pada masing-masing kelompok.
Hanya saja, peneliti harus melakukan post-test untuk semua kelompok tersebut,
tanpa terkecuali.
Kelompok A R O X O
Kelompok B R O O
Kelompok A R X O
Kelompok B R O
d.
Penelitian Single-Subject
Rancangan Subjek Tunggal A-B-A (A-B-A single-subject design), rancangan
ini menerapkan observasi terus-menerus pada satu individu utama. Traget
perilaku dari individu tersebut dibangun sepanjang waktu untuk kemudian dicari
perilaku utama yang menjadi garis dasar untuk diteliti. Perilaku dasar ini
kemudian dinilai, ditreatment, sebelum pada akhirnya treatment tersebut
dihentikan di tahap akhir penelitian.
Baseline A Treatment
B Baseline A
O – O – O – O – O – X – X – X – X – X – O – O –
O – O – O - O
D.
Pengertian Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif
Penelitian kualitatif adalah
metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang-oleh sejumlah
individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan
data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif
mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data.
Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang
fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan
cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus pada makna individual,
dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan (Creswell, 2017: 5).
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas
social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
menjelaskan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat
induktif, peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau
dibiarkan terbuka untuk interpetasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama,
mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil
wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan.
E. Karakteristik Metode Penelitian Kualititatif Deskriptif
Menurut
Moleong, karakteristik dari metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu:
1. Lingkungan
alamiah (natural setting); para
peneliti kualitatif cenderung mengumpulkan data lapangan di lokasi dimana para
partisipan mengalami isu atau masalah yang akan diteliti. Informasi yang
dikumpulkan dengan berbicara langsung kepada orang-orang kepada orang-orang dan
melihat mereka bertingkah laku dalam konteks natural inilah yang menjadi
karakteristik utama penelitian kualitatif.
2. Peneliti
sebagai instrumen kunci (researcher as
key instrument); para peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui
dokumnetasi, observasi perilaku, atau wawancara dengan para partisipan. Mereka,
pada umumnya, tidak menggunakan kuesioner atau instrumen yang dibuat oleh
peneliti lain.
3. Beragam sumber
data (multiple sources of data); para
peneliti kualitatif mengumpulkan data dari berbagai sumber. Kemudian peneliti
mereviu semua data tersebut, memberikannya makna, dan mengolahnya ke dalam
kategori atau tema yang melintasi semua sumber data.
4. Analisis data
induktif dan deduktif (inductive and
deductive data analysis); proses induktif mengilustrasikan usaha peneliti
dalam mengolah secara berulang-ulang tema dan database penelitian hingga
peneltii berhasil membangun serangkaian tema yang utuh. Kemudian secara
deduktif, para peneliti melihat kembali data mereka dari tema-tema untuk
menentukan apakah lebih banyak bukti dapat mendukung setiap tema dan apakah
mereka perlu menggabungkan infromasi tambahan.
5. Makna dari para
partisipan (participants meaning);
peneliti terus fokus pada usaha mempelajari makna yang disampaikan para
partisipan tentang masalah atau isu penelitian, bukan makna yang disampaikan
oleh peneliti atau penulis lain dalam literatur-literatur tertentu.
6. Rancangan yang
berkembang (emergent design); proses
penelitian selalu berkembang dinamis. Hal ini berarti bahwa rencana awal
penelitian tidak bisa secara ketat dipatuhi. Semua tahap dalam proses ini bisa
saja berubah setelah peneliti masuk ke lapangan dan mulai mengumpulkan data.
7. Refleksivitas (reflexivity); peneliti merefleksikan
bagaimana peran mereka dalam penelitian dan latar belakang pribadi, budaya, dan
pengalamannya berpotensi membentuk interpretasi, seperti tema-tema yang mereka
kembangkan dan makna-makna yang mereka anggap sebagai sumber data.
8. Pandangan
menyeluruh (holistic account); para
peneliti kualitatif berusaha membuat gambaran kompleks dari suatu masalah atau
isu yang diteliti. Hal ini melibatkan usaha pelaporan perspektif-perspektif, pengidentifikasian
faktor-faktor yang terkait dengan situasi tertentu, dan secara umum usaha
membuat sketsa atas gambaran besar yang muncul.
F.
Jenis-jenis Metode Penelitian Kualititatif Deskriptif
Rancangan metode
penelitian kualitatif memiliki beberapa jenis metode penelitian, antara lain:
1.
Penelitian Naratif
(narrative research)
Merupakan rancangan penelitian tentang kemanusiaan dimana peneliti
mempelajari kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau sekelompok
individu untuk menceritakan kehidupan mereka (Riesman, 2008). Informasi ini
kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif. Di akhir
tahap penelitian, peneliti harus menggabungkan dengan gaya naratif
pandangan-pandangannya tentang kehidupan partisipan dengan pandangan-pandangannya
tentang kehidupan peneliti sendiri (Clandini & Conelly, 2000).
2.
Riset Fenomenologi
(phenomenological research)
Merupakan rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi
dimana peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia tentang suatu
fenomena tertentu seperti yang dijelaskan oleh para partisipan. Deskripsi ini
berujung pada inti sari pengalaman beberapa individu yang telah mengalami semua
fenomena tersebut. Rancangan ini memiliki landasan filosofis yang kuat dan melibatkan
pelaksanaan wawancara (Giorgi, 2009; Moustakas, 1994).
3.
Grounded Theory
Merupakan
rancangan penelitian dari sosiologi yang di dalamnya peneliti memperoleh teori
umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang berasal
dari pandangan-pandangan partisipan. Rancangan ini menggunakan berbagai tahap
pengumpulan data dan penyaringan serta antar-hubungan kategori-kategori
informasi yang diperoleh (Charmaz, 2006; Corbin dan Strauss, 2007).
4.
Etnografi
Merupakan rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan
sosiologi yang di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan
tindakan dari suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam
periode waktu yang cukup lama. Pengumpulan data sering melibatkan observasi dan
wawancara.
5.
Studi Kasus
Merupakan
rancangan penelitian yang ditemukan di banyak bidang, khususnya evaluasi,
dimana peneliti mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus, sering kali
program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih.
Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan
informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake, 1995; Yin, 2009, 2012)
G. Keragaman Data
Ukuran keragaman ialah
suatu nilai atau ukuran yang menunjukkan besarnya sampingan data dari pusatnya.
Ukuran keragaman data menggambarkan
bagaimana berpencarnya data atau menggambarkan seberapa jauh data menyebar dari
rata-ratanya. Ukuran keragaman yang akan dipelajari adalah wilayah atau range, ragam atau variansi dan simpangan baku.
1. Wilayah (Range)
Range (wilayah) sekumpulan data adalah jarak antara data
terbesar dengan data terkecil dalam kumpulan data tersebut.
Range = Xmax
– Xmin
Contoh:
Nilai IQ lima anggota sebuah
keluarga adalah 108, 112, 127, 118, dan 113. Tentukan wilayahnya!
Jawab:
Range = Xmax – Xmin
range = 127 – 108
= 19
2. Ragam (Varian)
Ragam atau varian adalah rata-rata jumlah kuadrat
simpangan data dari pusatnya. Rumus dari ragam untuk data populasi ialah
sebagai berikut:
σ 2
=
Contoh:
Nilai-nilai
berikut diberikan oleh enam juri dalam satu pertandingan senam adalah 7, 5, 9,
7, 8 dan 6. Hitunglah ragam atau varian dalam populasi tersebut!
Jawab:
Langkah pertama yang
dihitung:
Kemudian, masukkan dalam rumus varian:
σ 2 =
σ 2 =
Ragam atau variansi untuk data populasi diberi simbol σ2
, sedangkan ragam atau variansi untuk sampel diberi simbol s2. Jika kita
mempunyai sampel berukuran n dengan data x1, x2, ... , xn
dan memiliki rata-rata
, maka ragam atau variansi dari data sampel didefinisikan sebagai berikut:
s2 =
3. Simpangan Baku
Jika nilai ragam atau varian diakarkan maka akan
diperoleh ukuran yang disebut dengan standar deviasi (simpangan baku). Sehingga
diperoleh rumus sebagai berikut:
Contoh:
Tentukan ragam dan simpangan baku dari data sampel
berikut:
48, 50, 52, 55, 57, 69, 81, 84
Jawab:
Untuk memudahkan perhitungan dapat dibuat tabel seperti
berikut:
xi
|
( xi
-
|
( xi
-
|
48
50
52
55
57
69
81
84
|
16
12
10
7
5
7
19
22
|
196
144
100
49
25
49
361
484
|
Jumlah
|
1408
|
Dengan demikian diperoleh ragam:
s2
=
=
= 201,14
dan
simpangan baku:
s
=
≈ 14,18.
Bentuk
lain untuk rumus ragam data sampel yang disusun dalam daftar distribusi
frekuensi berkelompok adalah:
s2=
dengan xi : tanda kelas dan
n : jumlah frekuensi.
Contoh:
Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data sampel
berikut:
Nilai
|
fi
|
31
– 40
41
– 50
51
– 60
61
– 70
71
– 80
81
– 90
91
– 100
|
4
3
11
21
33
15
3
|
Jumlah
|
90
|
Jawab:
Untuk memudahkan perhitungan dapat dibuat tabel
berikut:
Nilai
|
Titik
Tengah (xi)
|
fi
|
fi
xi
|
|xi
-
|
(xi
-
|
fi
(xi -
|
31
– 40
41
– 50
51
– 60
61
– 70
71
– 80
81
– 90
91
– 100
|
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
|
4
3
11
21
33
15
3
|
142
136,5
610,5
1375,5
2491,5
1282,5
286,5
|
34,8
24,8
14,8
4,8
5,2
15,2
25,2
|
1211,04
615,04
219,04
23,04
27,04
231,04
635,04
|
4844,16
1845,12
2409,44
483,84
892,32
3456,60
1905,12
|
Jumlah
|
90
|
6325
|
15845,6
|
Rata-rata hitung untuk data pada tabel tersebut
adalah:
Jadi, ragam dan simpangan bakunya adalah:
Ragam = s2 =
=
= 178,04
Simpangan baku = s =
= 13,34.