Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menutup Hati

Malam ini sengaja aku buat sepi karena aku tak bisa jika menulis harus dengan suasana yang gaduh, baru saja aku mendengar irama lagu yang syahdu namun dengan sengaja aku matikan karena sudah lama aku tidak menggoreskan ceritaku dalam sebuah tulisan. Masih dengan suasana yang sama, sendiri meskipun selalu ada hal yang tidak aku inginkan dapat terjadi.  Kiranya menurut Dilan berat itu menahan rindu, tapi asumsi berat dalam hal sesuatu itu tergantung kondisi dari setiap orang bagaimana. Bangga dengan kesendirianku? Sebenarnya tidak ada sesuatu yang harus dibanggakan, tapi aku sangat bersyukur karena Allah masih mengkehendaki hamba-Nya ini dalam jalur yang berusaha benar

Saat ini ada orang yang menjaga hati, ada juga yang menutup hati. Aku adalah salah dari banyak orang yang berusaha untuk menutup hati demi menjaga hati sekaligus dirinya. Ada saja yang membuat tak sengaja mengalihkan duniaku, masa lalu dan seseorang. Terkadang ku memikirkannya dan itu pun tidak sering hanya di waktu tertentu. Bagaimanapun sikap menjaga diri dari rasa yang akan datang adalah hal yang harus dilakukan. Kita bisa senang dengan seseorang, ya dengan sewajarnya saja. Karena apa jika lebih dari wajar, dapat membuat hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. Sejauh ini banyak sekali yang baik, entah karena janjinya seperti dalam surat Ar-Rahman:60 yang artinya “tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula”. atau memang kebaikan yang Allah datangkan.

Betul memang menjaga perasaan itu tidak semudah yang kita kira, kita hanya perlu selalu mengingat-Nya. Maka dari itu, tidak akan akan segan bilang harus mengingat-Nya. Karena hanya mengingat-Nya lah kita akan dan semoga dijaga oleh Allah. Menutup hati adalah sebuah ujian yang sengaja didatangi. Mungkin diluar sana banyak orang yang dengan mudahnya membuka hati dan jatunya dalam agama Islam adalah hal yang tidak dibolehkan. Cukuplah mengenalnya saja terlebih dahulu, jangan terlalu memperlihatkan kita suka akan seseorang tersebut sampai-sampai kita disangka memberi harapan kepadanya. Jika saatnya tiba, Allah tidak akan segan-segan untuk memberikan hamba-Nya kesempatan niat dari hamba-Nya tersebut untuk menyempurnakan separuh agamanya.

Sepertinya disini aku ingin menyampaikan permintaan maafku atas sikap yang ditakutkan dianggap memberi harapan. Sejatinya aku ingin, aku dan kamu ada pada jalan yang benar dalam mempersiapkan diri mengarungi lautan cinta. Jangan ragu untuk menutup hati karena Allah, kamu tahu Zulaikha? Ketika ia mengejar cinta Nabi Yusuf, Allah jauhkan Nabi Yusuf. Namun ketika dia mendekati Allah, Allah dekatkan Nabi Yusuf. Contoh dari cerita cinta islami paling romantis dari beberapa cerita-cerita Nabi yang lainnya.

Aku sebenarnya menaruh hati padamu, jadi inginku denganmu mengarungi sisa hidup ini. Namun untuk saat ini mungkin belum saatnya, dan pasti nanti akan ada waktu yang tepat jika Allah mengizinkan. Terlebih dari itu, jika memang takdir Allah kita akan bersama pasti akan bersama. Tapi jika tidak, Allah pasti akan memberikan seseorang yang lebih baik darimu. InshaAllah. Aamiin. Jangan ragu dengan janji-Nya, pun jika kamu tidak dengan aku. Harapanku dia adalah yang terbaik bagimu dari Allah. Dan kita akan bahagia pada jalannya masing-masing meskipun ini bukan antara aku kamu, pernyataan lainnya adalah antara aku dengannya kau dengan dia dari Allah.