Pendidikan diarahkan bukan hanya untuk
mengasah kemampuan kognisi saja, namun secara keseluruhan sebagaimana tercantum
di dalam tujuan pendidikan yaitu terbentuknya individu yang memiliki
kepribadian yang utuh, yang berakhlak mulia, kreatif dan mandiri, dengan kata
lain terbentuknya individu yang memiliki keseimabangan lahir dan batin. Tujuan
tersebut akan tercapai jika seorang siswa mendapatkan bimbingan atau pengarahan,
terutama dari guru BK di sekolah. Ruang lingkup BK meliputi BK dibidang akademik,
BK dibidang sosial, serta BK dibidang karier.
BK dibidang akademik adalah proses bantuan
untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam
belajar, dan memecahkan masalah-masalah belajar atau akademik. Pelaksanaan BK
dibidang akademik, guru BK tidak hanya mengajar
mata pelajaran saja, melainkan guru BK dapat menjadi penunjang keberhasilan
siswa pada bidang akademik. Pelayanan ini dimulai dari saat pertama peserta
didik memasuki sekolah, dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan potensi
dirinya pada bidang akademik.Menurut
Yusuf (2009: 55), BK dibidang sosial adalah proses bantuan untuk
memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan
berinteraksi sosial atau hubungan insani(human realtionship)dan memecahkan masalah-masalah sosial yang
dialaminya. BK dibidang sosial menyangkut pengembangan dan pemahaman tentang
keragaman budaya atau adat istiadat, sikap-sikap sosial dalam bermasyarakat,
serta kemampuan berhubungan sosial secara positif dengan orang-orang
disekelilingnya. BK dibidang sosial diberikan dengan cara menciptakan
lingkungan sosial sekolah yang kondusif, dan membangun interaksi pendidikan
atau proses pembelajaran yang bermakna (memberikan nilai manfaat bagi
perkembangan protensi siswa secara optimal). Widiadmojo (2000:3) mengemukakan
definisi BK dibidang karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk
mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa
depan bagi dirinya. Pelayanan bimbingan karier
diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat,
dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada. Selanjutnya siswa
dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan
kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya, dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.