Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Mini Riset : Pengaruh Shalat Fardhu Tepat Waktu Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Pengaruh Shalat Fardhu Tepat Waktu Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dr. Syarip Hidayat, M. A., M.Pd.
Irfan Malik Abdurrohman, Hanita Oktaviani, Halla Yunnisa Iskandar, Eha Soleha
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Tasikmalaya
Irfanmalikabdurrohman9@gmail.com, hanita.oktavianii@gmail.com, hallaiskan@gmail.com, ehasoleha595@gmail.com

ABSTRAK
Shalat merupakan salah satu dari rukun islam, Shalat merupakan suatu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Karena sejatinya Shalat merupakan tiang dari agama, yang harus tetap dijaga kesempurnaanya. Penelitan ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keutamaan Shalat fardhu diawal waktu. 2) mengetahui dampak nyata dari penerapan Shalat diawal waktu dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Qualitative Research) dengan desain penelitian survey. Informan penelitian ini adalah kalangan pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian kuisioner yang dapat diunduh melalui google form. Data dianalisis melalui langkah-langkah pengkajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teori. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan responden yang mealaksanakan Shalat diawal waktu dengan responden yang menunda-nunda Shalat. Hampir seluruh responden merasakan ketenangan bathin ketika melaksanakan Shalat tepat waktu serta merasa cemas atau was-was yang sulit didefinisikan ketika menunda-nunda Shalat atau bahkan tidak Shalat.  

Kata Kunci: Shalat awal waktu, pengaruh

ABSTRACT
Salah or prayer is one of the pillars of Islam. Prayer is a duty that must be done by every muslim. Because actually prayer becomes a pillar of religion, which its perfection  must be maintained. This research aims to: 1) describe the virtue of Shalat Fardhu (obligatory prayer)  at the beginning of time. 2) knowing the real impact of the impelementation of prayer at the beginning of time in daily life. This research type is qualitative research (Qualitative Research) with survey research design. Informants of this research are schoolchild, students, and the general public. The  collecting data technique that used is filling questioner which can be downloaded via google form. Data are analyzed through data assessment steps and conclusion making. The examination technique of data validity  is done by triangulation of source and theory. The results showed that there were significant differences between respondents’ life who performed Prayer at the beginning of time and respondents who procrastinated the prayer. Almost of respondents feel peace inner  when performing prayers on time and feel apprehensive  or anxious that is difficult to define when procrastinating prayers or even forsake the prayer.

Keyword: prays early, influence

PENDAHULUAN

Salah satu ibadah yang memberikan pengaruh tarbiyyah adalah shalat. Shalat secara umum merupakan ringkasan dari konsep Al-Qur’an tentang manusia, bahwa ia terdiri dari ruh, akal, dan jasad. Latar belakang disyariatkannya shalat di satu sisi sebagai pembuktian ketundukan dan penghambaan diri terhadap Allah dan di sisi lain sebagai bentuk syukur terhadap nikmat dari Yang Maha Besar. Di antaranya adalah, nikmat penciptaan makhluk.  Di samping itu, shalat akan memberikan manfaat atau hikmah yang akan dirasakan para ahli shalat baik di dunia dan di akhirat kelak, apabila melaksanakannya dengan sempurna, memenuhi syarat rukun, khusu’ dan ikhlas karena Allah SWT. Shalat adalah ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah. Perintah shalat diterima langsung oleh Rasulullah saw tanpa melalui perantara.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”. (Qs. al-Bayyinah [98]: 5).
Di zaman milenial ini, banyak orang meremehkan shalat dan melihatnya sebagai beban yang berat bagi mereka. Ketika diingatkan, sebagian mencari-cari alasan ini sedang sibuk dengan urusan-urusan penting. Sebagian mereka ada yang beralasan pakaiannya sudah tidak suci, sehingga tidak sah digunakan untuk shalat. Bila pulang ke rumah, ia harus melepaskan pakaiannya itu terlebih dahulu, setelah itu baru melaksanakan shalat. Padahal, apabila orang Islam telah menegakkan shalat secara sempurna (syarat-rukunnya), khusyuk, dan ikhlas dalam pengamalannya, maka shalat tersebut akan memberikan dampak yang positif terhadap suasana bathin, kejiwaan, atau psikologisnya yang tenteram. Kondisi ini amat mendukung bagi terbentuknya kepribadian (personality) yang utuh, sehat, produktif, atau efektif.
Manfaat lain shalat fardu diawal waktu yang dikerjakan dalam waktu-waktu tertentu dapat membentuk disiplin yang kuat pada seseorang. Hal ini hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Zakiah Darajat, bahwa shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya, menumbuhkan kebiasaan untuk secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan.
METODE PENELITIAN
          Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keutamaan solat diawal waktu serta mengetahui dampak nyata yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian yang kami lakukan adalah metode penelitian survey atau metode survey. Metode penelitian survey merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam berbentuk sample dari sebuah populasi.
Dalam melakukan survey terhadap pengaruh solat fardhu diawal waktu ini kami mengambil sampel secara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dibagikan dan diisi melalui google form. Kegiatan pengambilan data ini dilakukan selama 6 hari , terhitung dari tanggal 26 Mei sampai 31 Mei 2018, dan kuesioner ini dapat diakses oleh semua kalangan dengan meng klik alamat internet yang kami sebar dengan melibatkan 134 responden

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengolahan data hasil survey melalui kuesioner didapat perolehan sebagai berikut.
1.         Apakah anda seorang muslim?
Ya                 133 orang
Tidak            1 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, menunjukan 133 orang yang beragama islam dengan  presentase 99,3%, dan 1 orang menunjukan tidak beragama islam dengan presentase 0,7%. Jadi kebanyakan responden yang menjawab ialah muslim.
2.         Jenis kelamin?
Laki-laki                      34 orang
Perempuan                  100 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, 100 orang responden perempuan dengan persentase 74,6%, dan 34 orang responden laki-laki-laki dengan persentasi 25,4%. Jadi, responden yang menjawab kebanyakan  perempuan.
3.         Apakah anda melaksanakan Shalat fardhu tepat waktu?
Selalu                            46 orang
Jarang                           83 orang
Tidak Pernah               2 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, 46 orang dengan persentasi 36,9% menjawab selalu, 83 orang dengan persentasi 61,9% menjawab jarang, dan 2 orang dengan persentasi 1,5% menjawab tidak pernah. Jadi, kebanyakan responden melaksanakan Shalat fardu jarang tepat waktu.

4.         Apa yang anda rasakan ketika Shalat fardhu tepat waktu?
Hati tenang                  129 orang
Biasa saja                    3 orang
Resah Gelisah             2 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, 129 orang dengan presentase 96,3% merasa hati tenang ketika melaksanakan Shalat fardu tepat waktu, 3 orang dengan presentase 2,2% merasa biasa saja ketika melaksanakan Shalat fardu tepat waktu, 2 orang dengan presentase 1,5% merasa resah gelisah ketika melaksanakan Shalat fardu tepat waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden merasa hatinya tenang setelah melaksanakan Shalat fardu tepat waktu.

5.     Dampak positif apa yang anda rasakan ketika melaksanakan Shalat fardu tepat waktu?

Dari  134 orang yang mengisi kuesioner, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden merasa dampak positif dari Shalat tepat waktu adalah hatinya menjadi tenang, damai dan tentram, menjadi disiplin dalam segala aktivitas,  pekerjaan jadi lebih efektif, merasa dengan dengan Allah SWT, jadwal harian menjadi teratur, selalu berpikir positif, segala urusan menjadi lancar, dan menambah keimanan.

6.         Pernahkah anda melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu?
Sering                                                       36 orang
Jarang                                                      74 orang
Tidak Pernah                                            4 orang
Pernah                                                       9 orang
Kadang-kadang                                       6 orang
Pernah apabila sedang ada acara          1 orang
Pernah sih karena kelelahan                 1 orang
Terkadang, tergantung kondisi              1 orang
Di waktu tertentu                                    1 orang
Gimana mood                                        1 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, 36 orang dengan presentase 26,9% menjawab sering melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu, 74 orang dengan presentase 55,2% menjawab jarang melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu, 4 orang dengan presentase 3% menjawab tidak pernah melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu, 9 orang dengan presentase 6,7% menjawab pernah melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu, 6 orang dengan presentase 4,3% menjawab kadang-kadang melaksanakan Shalat fardu  tidak tepat waktu, 1 orang dengan presentase 0,7% menjawab pernah apabila sedang ada acara, 1 orang dengan presentase 0,7% menjawab pernah karena kelelahan, 1 orang dengan presentase 0,7% menjawab terkadang tergantung kondisi, 1 orang dengan presentase 0,7% menjawab terkadang diwaktu tertentu, dan 1 orang dengan presentase 0,7% menjawab gimana mood. Jadi kesimpulannya, kebanyakan responden menjawab jarang melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu.

7.     Apa yang anda rasakan ketika Shalat fardu tidak tepat waktu?
Hati tenang     6 orang
Biasa saja       9 orang
Resah gelisah 109 orang

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, 6 orang dengan presentase 4,5% menjawab hatinya tenang ketika Shalat tidak tepat waktu, 9 orang dengan presentase 6,7% menjawab biasa saja ketika melaksanakan Shalat fardu tidak tepat waktu, dan 109 orang dengan presentase 88,8% menjawab resah gelisah ketika Shalat tidak tepat waktu. Jadi kesimpulannya, kebanyakan responden menjawab dirinya resah gelisah ketika melaksanakan Shalat tidak tepat waktu.
8.         Dampak yang anda rasakan ketika Shalat fardu tidak tepat waktu?

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, kesimpulannya responden menjawab dengan: munculnya rasa gelisah, hati tidak tenang, merasa bersalah/berdosa, banyak masalah yang dihadapi, merasa ada beban, tidak fokus bekerja, aktivitas tidak teratur, mood kacau, tidak khusyu dalam melaksanakan, kecewa terhadap diri sendiri, hilang berkah, takut akan siksaan, dan merasa jauh dari Allah.

9.         Bagaimana reaksi anda ketika adzan berkumandang sedangkan anda berada dalam satu kegiatan?

Dari 134 orang yang mengisi kuesioner, kesimpulannya responden menjawab dengan: Gelisah, berhenti beraktivitas, meminta izin kepada panitia untuk melaksanakan Shalat, ingin segera menyelesaikan kegiatan tersebut, seringnya lebih memilih kegiatan dan saya berdosa, Solat dulu, langsung diam mendengarkan suara Adzan, dan diam mendengarkan adzan.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari akhir survey miniriset ini diperoleh kesimpulan bahwa responden beragama islam, dan berjenis kelamin perempuan 100 orang dan 34 orang berjenis kelamin laki-laki. Kebanyakan responden melaksanakan Shalat fardu jarang tepat waktu. Kebanyakan responden merasa hatinya tenang setelah melaksanakan Shalat fardu tepat waktu sebanyak 36,6%. Kebanyakan responden merasa dampak positif dari Shalat tepat waktu adalah hatinya menjadi tenang, damai dan tentram, menjadi disiplin dalam segala aktivitas,  pekerjaan jadi lebih efektif, merasa dengan dengan Allah SWT, jadwal harian menjadi teratur, selalu berpikir positif, segala urusan menjadi lancar, dan menambah keimanan. Kebanyakan responden menjawab jarang melaksanakan Shalat fardu tepat waktu dengan presentase 55,2%. Kebanyakan responden menjawab dirinya resah gelisah ketika melaksanakan Shalat tidak tepat waktu dengan presentase 88,8%. Kebanyakan responden menjawab dengan: munculnya rasa gelisah, hati tidak tenang, merasa bersalah/berdosa, banyak masalah yang dihadapi, merasa ada beban, tidak fokus bekerja, aktivitas tidak teratur, mood kacau, tidak khusyu dalam melaksanakan, kecewa terhadap diri sendiri, hilang berkah, takut akan siksaan, dan merasa jauh dari Allah. Kebanyakan responden menjawab dengan: Gelisah, berhenti beraktivitas, meminta izin kepada panitia untuk melaksanakan Shalat, ingin segera menyelesaikan kegiatan tersebut, seringnya lebih memilih kegiatan dan saya berdosa, Solat dulu, langsung diam mendengarkan suara Adzan, dan diam mendengarkan adzan. Jadi, hasil miniriset ini pengaruh shalat tepat waktu pada aktivitas sehari-hari ialan membuat hati tenang, lebih dekat dengan Allah SWT, dan disiplin dalam waktu.

REFERENSI
1 Hilmi Al-Khuli, Menyikap Rahasia Gerakan-Gerakan Shalat, (Jogjakarta: Diva Press, 2007), 98.
2. Zakiah, Daradjat. 2006. Shalat Menjadikan Hidup Bermakna. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hlm.144