Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kultur Jaringan Lengkap


Kultur jaringan adalah metode penelitian biologi di mana fragmen jaringan dari hewan atau tumbuhan yang ditransfer ke lingkungan buatan di mana mereka dapat terus bertahan dan berfungsi. Jaringan kultur dapat terdiri dari satu sel, populasi sel, atau keseluruhan atau sebagian dari organ. Sel dalam kultur dapat berkembang biak, mengubah ukuran, bentuk, atau fungsi, pameran aktivitas khusus (sel-sel otot, misalnya, mungkin kontrak), atau berinteraksi dengan sel lain.
    Kultur jaringan memungkinkan kontrol lingkungan selular, yang memungkinkan perilaku sel untuk menjadi dipelajari dan dimanipulasi. Kultur jaringan telah mengungkapkan informasi dasar tentang sel mengenai komposisi dan bentuk mereka, aktivitas biokimia, genetika, dan reproduksi mereka, nutrisi mereka, metabolisme, fungsi khusus, dan proses penuaan dan menyembuhkan, efek pada sel-sel dari fisik, kimia, dan agen biologi (obat-obatan dan virus, misalnya), dan perbedaan antara sel normal dan sel-sel abnormal seperti kanker. Bekerja dengan kultur jaringan telah membantu untuk mengidentifikasi infeksi, kekurangan enzim, dan kelainan kromosom, untuk mengklasifikasikan tumor otak, serta merumuskan dan menguji obat-obatan dan vaksin.
   Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya. Dari teknik kultur jaringan tanaman ini
diharapkan juga memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul.
Jenis Teknik Kultur Jaringan
Perkembangan teknik jaringan telah menghasilkan teknik kutur jaringan baru dengan tujuan yang berbeda-beda. Selain itu, jenis eksplan (sel atau jaringan asal) yang digunakan juga berbeda. Berbagai teknik kultur jaringan tersebut di antaranya sebagai berikut :
•    Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari jaringan muda atau meristem.
•    Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari.
•    Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya).
•    Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
•    Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1.      Pembuatan Media
  • Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
  • Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak.
  • Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.
  • Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
  • Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
  • Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
2.      Inisiasi
  • Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
  • Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
3.      Sterilisasi                                                                                                       
  • Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
  • Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
  • Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4.      Multiplikasi
  • Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
  • Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
  • Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

5.      Pengakaran
  • Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
  • Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.
  • Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
6.      Aklimatisasi
  • Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng.
  • Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.
  • Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
  • Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
 Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedlam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dlama jumlah yang besar.

Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah

MANFAAT/KEUNTUNGAN KULTUR JARINGAN
   Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya. Dari teknik kultur jaringan tanaman ini diharapkan juga memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul. Secara lebih rinci dan jelas berikut ini akan dibahas secara khusus kegunaan dari kultur jaringan terhadap berbagai ilmu pengetahuan.
Manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh jika melakukan teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut:
  1. Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat
  2. Sifat identik dengan induk
  3. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
  4. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.
  5. Perbanyakan cepat dari klon. Kecepatan multiplikasi sebanyak 5 akan memberikan 2 juta plantlet dalam 9 generasi yang memerlukan waktu 9 – 12 bulan.
6.      Tidak memerlukan tempat yang luas
7.      Bibit yang dihasilkan lebih sehat
8.      Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik

Kelemahan kultur jaringan
1.       Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
2.   Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium  khusus), peralatan dan perlengkapan.
  1. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan.