Waktu
Ku gores tinta hitam pada kertas buram
Berpikir, lalu menuangkan kata yang belum sempat terucap
Namun seketika pada bait pertama dibaris ketiga aku terdiam
Mencoba mengingat kembali apa yang belum terungkap
Pada rentang waktu yang terbuang
Aku pernah menunggumu dalam miliaran detik
Aku pernah menantimu dalam ratusan juta harap
Aku pernah berusaha dengan sekuat tenaga
Agar aku menjadi sosok yang kau damba
Pada rentang waktu yang terbuang
Semua penantianku tak menghasilkan apa-apa
Waktuku untukmu terbuang sia-sia
Hingga pada akhirnya, aku menyerah
Aku mengangkat kedua tangan dan tak ingin sedikitpun bersua
Aku mengerti sekarang
Bahwa cinta tak selamanya saling memiliki, apalagi sampai membenci
Cinta adalah kekuatan dalam menunggu detik yang berdetak agar semua menjadi pasti
Aku percaya itu
Tasikmalaya, 19 April 2019
Tika Marwati