Tari Merak Sebagai Pewarisan Nilai Pendidikan Karakter Anak Kelas Tinggi Sekolah Dasar
Tari Pendidikan adalah tari yang difungsikan
menjadi media mengajar. Sasaran atau peserta didik yang dimungkinkan
membutuhkan adalah (1) anak-anak yang kemudian menjadi sarana menumbuh
kembangkan bakat dan potensi anak-anak, (2) remaja dan orang dewasa yang
kemudian menjadi sasaran menmbuh kembangkan karakteristik dan kepribadian, (3)
pendidikan orang dewasa (androgogi) yaitu sebagai sarana untuk mempertahankan
konndisi dan emosi yang mengalami kondisi ketidak stabilan, dan (4) terapi,
seni tari dapat untuk melakukan rehabilitasi dan pengkondisian orang-orang yang
distabilitas. Tari Pendidikan pun adalah tari yg
diciptakan berorientasi kepada proses pembelajaran biar anak meraih pengalaman
kreatif, & memperkenalkan mereka sejak umur dini nilai-nilai estetik yg
ditemui & dirasakan buat bisa merangsang cipta, rasa, dan karsa anak &
mengembangkan daya ekspresi juga kepribadiannya.(Murgiyanto, 1993).
Tari pendidikan pun
sebagai media sosialisasi siswa artinya bahwa seni tari dapat membantu perkembangan interaksi antar
siswa bila disampaikan secara kelompok.
Pengenalan prinsip pengetahuan ilmu pasti alam artinya pelatihan tari dapat membantu siswa mengetahui tentang segala
sesuatu yang bersifat relatif. Menumbuhkan
keberanian artinya bahwa dari latihan tari dapat membentuk watak dasar siswa seperti melatih kedisiplinan dan
tanggung jawab. Tari pendidikan sebagai media komunikasi artinya tari dapat
dijadikan media anak untuk menyatakan apa yang ada di dalam hatinya.Menyimak
fungsi tari pendidikan diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran seni tari di
sekolah hendaknya dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman yang
tidak hanya terbatas pada usaha untuk memperdalam kemampuan teknik menari saja.
Tari pendidikan secara umum berfungsi sebagai pembentuk kepribadian anak
seperti kedisiplinan, kerapian, kecepatan adaptasi, keberanian bertindak,
tanggung jawab, kedalaman penghayatan, dedikasi serta keuletan.
Tari merak adalah tari khas daerah Jawa Barat dan diciptakan
oleh seniman Sunda yaitu Raden Tjetje Sumantri. Tema tari dari tari merak
sendiri adalah menggambarkan kegiatan binatang.
Tari ini merupakan penggambaran kehidupan binatang, yaitu burung meak.
Gerakannya pun menggambarkan kehidupan merak. Kostumnya pun mirip seperti merak
yang terlihat dari bulunya. Jenis tari merak yaitu tari kreasi kontemporer, tari
kreasi kontemporer merupakan tari yang diciptakan dengan berbagai gerakan
kreasi sendiri atau bebas. Tari kreasi ini tidak mengandung tarian tradisional
rakyat maupun tarian tradisional klasik. Tari ini tidak hanya dikenal di
Indonesia tapi juga cukup dikenal di luar negri. Kadang juga digunakan untuk
penyambutan tamu. Sebagai sarana pendidikan tari merak pun diajarkan pada siswa
PAUD, TK, SD, SMP, SMA, maupun mahasiswa sebagai seni tari. Terutama diajarkan
pada pelajar Jawa Barat. Musik pengiringnya yaitu musik eksternal, iringan
music eksternal merupakan iringan music yang berasal dari luar penari. Seperti
sound atau alat music pengiring lainnya. Terkadang juga ada bunyi yang ditimbulkan
oleh sayap penari. Disini penari menggunakan kostum seperti merak yang memiliki
sayap tentunya memiliki karakter tersendiri, tapi untuk warna bermacam terdapat
selendang yang dililitkan pada pinggang. Ada juga hiasan kepala (mahkota). Tata
riasnya juga sama seperti tat arias pada
umumnya. Tapi ada yang menonjol yaitu bagian bawah mata yang diberi eyeshadow
dan goresan eyeliner. Tapi bias diganti dengan hiasan diamond di pelipis. Tata
pementasan In Door Permanen (Prosenion), In Door Non Permanen (Portable), Out
Door Permanen, dan Out Door Non Permanen (Portable).
Tari pendidikan
yang akan diangkat dalam penulisan kali ini berjudul “Tari
Merak Sebagai Pewarisan Nilai Pendidikan Karakter Anak Kelas Tinggi Sekolah
Dasar“. Mengapa memilih mengambil ajaran dan nilai pendidikan dari Tari Merak,
karena tari yang satu ini sudah cukup populer dan diketahui banyak orang
terutama kalangan anak sekolah dasar. Tari merak juga sudah banyak diajarkan
dalam pelajaran kesenian, untuk pertunjukan di sekolah dll. Tari merak
diaplikasikan dalam pembelajaran tentunya mempunyai nilai tiga aspek pokok
pembelajaran yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif yang ada dalam
Tari merak yaitu; anak mengetahui apa itu tari merak; mengetahui dari mana tari
merak berasal; mengetahui gerakan dan kostum tari merak; dan mengetahui
bagaimana merak sebagai hewan dan memiliki bulu yang sangat indah. Dari apek
afektif yaitu sikap yang diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran tari
merak yaitu; anak dapat terpuji, aktif, kreatif, normatif, ekspresif,
imajinatif estetis & apresiatif. Dari
aspek psikomotor yaitu keterampilan yaitu dapat meniru gerakan
merak dalam sebuah tarian yaitu tari merak; dapat terampil dalam melueskan
gerakan, terampil dalam membuat kostum-kostum merak yang sederhana dan sesuai
dengan karakter anak; anak dapat berkreasi gerakan dan berkreasi kostum tari
merak.
Tari merak ini cocok diterapkan dikelas tinggi dengan
pertimbangan bahwa pada kelas tinggi Imitasi tari tradisional, Tari
tradisional yang disesuaikan dengan jiwa anak, Tari tradisional yang disesuaikan
dengan kemampuan anak sesuai dengan perkembangan siswa kelas tinggi karena
dianggap sudah bisa dan mengerti makna dari suatu tari. Tari merak juga sangat sesuai dengan
karakter anak kelas tinggi yang sedang dalam masa ingin berkreasi, bergerak dan
berimajinasi.
Unsur-unsur
dalam Tari Merak
1.
Gerak
-
Gerakan
Kepala
·
Galier
(galier adalah gerakan yang memutarkan kepala)
·
gilek
(gilek adalah gerakan menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri)
-
Bagian
tangan
·
ukel
(ukel adalah gerakan memutarkan tangan)
·
selut
(selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan atau ke
atas selut (selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan
atau ke atas dengan cara bergantian).
·
tepak bahu (tepak bahu adalah gerakan tangan
yang menepuk-nepuk bahu baik itu satu tangan atau dua tangan dan bahkan dua
tangan saling bergantian).
·
capang
adalah gerakan tangan yang membengkokkan salah satu dari tangan).
·
nyawang
adalah gerakan tangan yang menandakan bahwa sedang melihat keadaan yang jauh).
·
lontang
kiri/kanan (lontang adalah gerakan tangan yang menggunakan dua tangan dan
digerakkan saling bergantian).
-
Bagian
kaki
·
duduk
deku (duduk deku adalah yang melipat dua kaki ke dalam)
·
seser
(seser adalah gerakan kaki yang bergeser ke arah kanan dan kiri
·
sirig (sirig adalah gerakan kaki yang
menggoyang-goyangkan kedua kaki dengan bersamaan).
-
Bagian
gabungan : mincid (mincid adalah gerakan
gabungan kepala,tangan, dan Kaki dan di gerakan bersamaan tetapi tangan dan
kaki berbeda Yaitu tangan kanan berpasangan dengan kaki kiri begitu pun
Sebaliknya).
2.
Koreografi : Tari merak merupakan tari kelompok atau tari Massal, tarian ini
biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau lebih.
3.
Busana
: Warna kostum yang dipakai oleh para penari biasanya sesuai
dengan corak bulu burung merak. Selain itu, kostum penari juga dilengkapi
dengan sepasang sayap yang mengimpletasikan bentuk dari bulu merak jantan yang
sedang dikembangkan.
4.
Musik
: Tari Merak diiringi lagu gending Macan Ucul
5.
Make
Up :Make up tari merak simpel namun ada penegasan
di bagian mata yang
dihias seperti mata burung merak.
6. Aksesoris
-
Bagian kepala
Mahkota : Mahkota yang
dikenakan oleh penari merak disebut juga dengan nama siger, keunikan terlihat
dari asesories yang terdapat di dalamnya yakni berupa payet atau pernik dengan
bermacam warna sehingga menimbulkan warna glamour ketika terkena sinar layaknya
bulu merak.
Mayoritas warna yang digunakan dalam payet
tersebut memiliki keserasian dengan baju atau kostum yang dikenakan oleh
penari.
Hiasan Telinga : Jika kita
perhatikan aksesoris tari merak yang dikenakan di bagian telinga para penari ini hampir
menyerupai ornamen yang terdapat dalam kostum pewayangan. Jika dilihat secara
umum properti yang bernama sesuping ini masih menjadi pelengkap Mahkota, hal
ini bisa dilihat dari corak dan pernik yang digunakan secara keseluruhan
merupakan satu paket baik warna maupun bahannya.
Hiasan sanggul : Pelengkap yang satu
ini dikenakan di bagian belakang rambut para penari tari merak. Secara pernik
ini menggambarkan burung merak jantan. Sebagian orang juga menyebut properti
ini dengan nama garuda mungkur.
-
Bagian Badan
Secara umum
terdapat 5 aksesoris yang melekat sebagai kostum pada bagian tubuh penari,
adapun kelima jenis pelengkap tersebut yakni sebagai berikut.
Penutup dada : Penari tari merak mengenakan kain layaknya
kemben sebagai busana penutup bagian dada, kain kemben ini melingkar di bagian
tubuh dari dada sampai bawah perut. Jenis dari penutup dada ini memang cukup
beragam, beberapa jenis ada yang dilengkapi dengan tali sebagai pengaman agar
tidak melorot, namun ada pula busana tanpa tali. Sebagaimana tema dari tarian
ini tentu saja pernik berwarna-warni menghiasi kostum ini.
Apok : Jika teman-teman sudah membaca kostum tari
jaipong dan properti yang digunakan dalam pertunjukan jaipongan tentu sudah tahu apa itu apok. Apok merupakan kain
penutup yang berbentuk melingkar yang dikenakan oleh penari sebagai penutup
leher hingga ke bagian dada. Guna
mendukung koreografi, apok yang dikenakan juga dihiasi dengan ornamen khas dan
terlihat sangat indah dilihat mata.
Sayap : Jika dalam tari jaipong kita mengenal
sampur semacam selendang yang dikaitkan di leher kalau pada tarian merak kita
mengenal sayap. Jika dilihat secara keseluruhan sayap ini menjadi ciri utama
yang membedakan kostum tari merak dengan busana tarian lain. Keindahan serta keunikannya terlihat dari ornamen
berwarna-warni dengan motif menyerupai bulu burung merak. Dalam pementasan
nanti sayap ini memiliki peran penting yang menggambarkan bahwa tarian ini
melambangkan seekor burung merak. Selain ketiga bagian utama dalam busana yang
melekat pada tubuh para penari masih ada lagi yakni sabuk sebagai penutup
pinggang dan sampur.
-
Bagian Bawah
Sebagai penutup
bagian bawah atau kaki, para penari menggunakan busana berbentuk rok dengan
motif yang didesain sedemikian rupa agar serasi dengan seluruh properti. Tak lupa
ornamen-ornamen yang menghiasi kain tersebut juga dibuat semirip mungkin dengan
bulu burung merak. Sebagai properti
pendukung, gelang dan kilat bahu juga dikenakan oleh para penari yang menambah
keindahan.
Tari merak mempunyai banyak manfaat di sekolah dasar
sebagai sarana mengembangkan budaya dan pelestarian budaya. Tari merak akan
membentuk karakter siswa yang cinta terhadap budaya. Selain itu tari merak akan
menjadikan siswa mempunyai daya kreatif untuk berkreasi dengan tari merak.
Selain beberapa manfaat tersebut tari merak juga mempunyai kekurangan yaitu hanya
diajarkan di sekolah dasar pada kelas tinggi, karena pada siswa kelas rendah
siswa belum mempunyai kemampuan untuk meniru gerakan gerakan. Siswa kelas
rendah masih dengan tari tari yang simpel. Metode mengajarkan tari merak pada
kelas tinggi yaitu dengan metode Group.
Guru terlebih dahulu mengenalkan tari merak pada siswa secara keseluruhan,
berawal dari gerakan dasar burung merak itu sendiri. Lalu guru membagi beberapa
kelompok, masing-masing kelompok membuat gerakan kreasi bebas sesuai
imajinasinya terhadap gerakan burung merak. Setelah masing-masing kelompok
mempunyai gerakan kreasi selanjutnya guru melihat perkelompok. Setelah gerakan
didapat guru mengarahkan siswa untuk berkreasi busana, untuk siswa SD busana
bisa dikreasikan dari bahan-bahan yang sederhana saja. Guru membimbing siswa
agar tidak jauh dari tema tari merak.
Dalam mengajarkan tari merak di SD guru harus memberikan arahan dan menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam tarian, juga menyampaikan tujuan belajar tari merak itu sendiri agar siswa dapat memahami dirinya untuk belajar tari merak.
Dalam mengajarkan tari merak di SD guru harus memberikan arahan dan menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam tarian, juga menyampaikan tujuan belajar tari merak itu sendiri agar siswa dapat memahami dirinya untuk belajar tari merak.