Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keterampilan Menjelaskan : Pengertian,Tujuan, Alasan, Komponen, Aplikasi dan Kelebihan dan Kekurangan Keterampilan Menjelaskan


Keterampilan Menjelaskan
Review Perkuliahan Mata kuliah Pembelajaran Micro Teaching



A.    Pegertian Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah bagian dari pembelajaran microtecahing. Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang guru. Selain dapat menguasai materi, guru harus bisa mengolah materi dalam menyampaikannya pada peserta didik. Dalam satu kelas terdiri dari sekitar 26 peserta didik yang tentunya heterogen dari pola pikirnya. Sebagai seorang guru, teknik dan strategi menjelaskan harus dikuasai untuk menyampaikan pengetahuan pada 26 peserta didik tersebut. Teknik dan strategi tersebut dikemas dalam bentuk seni atau keterampilan dalam menjelaskan materi. Menurut Shoffan (Keterampilan Dasar Microteaching : 36), Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Dari pernyataan diatas, tentuya secara jelas dikatakan bahwa keterampilan menjelaskan harus memiliki korelasi antar materi dan sistematik.

            Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas dan biasanya guru cenderung lebih mendominasi pembicaraaan dan mempunyai pengaruh langsung, misalnya dalam memberikan fakta, ide ataupun pendapat. Oleh sebab itu, hal ini haruslah dibenahi untuk ditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan pembecaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi siswa.


B.     Tujuan Memberikan Penjelasan
Keterampilan menjelaskan merupakan menjadi sebuah seni dalam pengajaran dikelas. Tujuan utamanya tentu agar peserta didik lebih mudah menerima dan memahami informasi secara jelas dari pengetahuan yang sedang disampaikan. Secara lebih khususnya, terdapat beberapa tujuan dari keterampilan menjelaskan ini dalam suatu pembelajaran dikelas menurut Shoffan dalam Keterampilan Dasar Microteaching (2016).

1.      Membimbing siswa untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi dan prinsip secara objektif dan bernalar.
2.      Melibatkan siswa untuk berfikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
3.      Untuk mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
4.      Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

C.    Alasan Perlunya Keterampilan Disukai Oleh Guru
Pemeran dalam pembelajaran dikelas adalah guru dengan peserta didik. Proses belajar mengajar merupakan bagaimana seorang guru dapat menyampaikan pengetahuan secara jelas dan dikemas semenarik mungkin didalam kelas dan bagaimana peserta didik mendapatkan pengetahuan tersebut dan memahaminya dengan benar. Dengan demikian, aspek-aspek penunjang lainnya harus disesuaikan oleh seorang guru yang didalam kelas menjadi contoh dan pemberi pengetahuan secara umum. Penerapan prinsip-prinsip belajar harus diintegrasikan dengan situasi si guru, disesuaikan dengan kepribadiannya, dan diwujudkan dalam bentuk yang cocok baginya (Teknik Mengajar secara Sistematis : 79).

Ketika keterampilan menjelaskan telah disesuaikan dan disukai oleh seorang guru, tentunya akan berpengaruh pada pemahaman peserta didik. Pembelajaran efektif akan timbul didalam kelas. Oleh karena itu, keterampilan mengajar oleh seorang guru sangat penting sekali. Berikut beberapa fungsi dari keterampilan mengajar menurut Shoffan (2016).

1.      Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa karena pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada oleh siswa.
2.      Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang-kadang tidak jelas bagi siswanya, tetapi hanya jelas bagi guru sendiri. Hal ini tercermin dalam ucapan guru:’ sudah jelas, bukan ?’ atau “ dapat dipahami?” oleh karena itu, kemampuan mengelola tingkat pemahaman siswa sangat penting dalam memberikan penjelasan.
3.      Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber lainnya. Oleh karena itu, guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tertentu.
4.      Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam belajar. Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan informasi lisan berupa penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan.

D.    Komponen-Komponen Keterampilan Menjelaskan
1.      Merencanakan
Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik, terutama yang berkenan dengan isi pesan dan penerimaan pesan. Yang berkenan dengan isi pesan ( materi ) meliputi penganalisisan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada di antara unsur-unsur yang dikaitkan dan penggunaan hukum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.

      Mengenai yang berhubungan dengan penerimaan pesan ( siswa ) hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.

2.      Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan sebagai berikut:
a.       Kejelasan : penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimgerti oleh siswa, menghindari penggunaan ucapan-ucapan seperti “ e”, “aa”, “ mm”,, umumnya, biasanya, kira-kira, seringkali, mungkin dan istilah-istilah yang tidak dapat dimengerti oleh anak.
b.      Penggunaan contoh dan ilustrasi : dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Pemberian tekanan : dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti “ yang terpenting adalah “, “ perhatikan baik-baik konsep seperti ini”.


E.     Aplikasi Keterampilan Menjelaskan Dalam Proses Pembelajaran
Secara garis besar proses pembelajaran terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada pendahuluan guru mengingatkan materi yang telah disajikan bila materi yang disajikan terkait dengan materi sebelumnya atau memotivasi siswa bila materi ajar belum muncul dalam kegiatan ini.

Pada kegiatan inti, pertama-tama guru menentukan bahan ajar yang disajikan dalam kegiatan inti. Jika bahan ajar yang disajikan dalam kegiatan ini berupa buku ajar ( BSE ) pelajaran guru hendaknya sudah memilih materi-materi mana yang tidak perlu dijelaskan. Jika bahan ajar yang disajikan dalam kegiatan ini berupa Lembar Kerja Siswa ( LKS ), guru memberikan penjelasan/ informasi secari perorangan atau kelompok yang berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam menyelesaikan LKS. Dalam mengerjakan LKS hendaknya guru memantau kegiatan siswa baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

Jika dalam kegiatan inti ini guru menggunakan modul pembelajaran ( yang disusun oleh guru atau paket ), setelah modul pembelajaran dibagikan kepada setiap siswa hendaknya guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan modul pembelajaran dalam kegiatan inti, diharapkan sewaktu kegiatan inti berlangsung guru tidak meninggalkan kelas. Jika dalam kegiatan inti, guru menggunakan media audio/audio visual, hendaknya guru terlebih dahulu memutar media ini dan memilah pada point-point mana guru harus menjelaskannya. Jika dalam kegiatan inti guru menggunakan atau membuat alat peraga atau menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan alat peraga. Jika dalam kegiatan inti guru menggunakan media presentasi (transparansi/power point), guru dapat menjelaskan materi pembelajaran pada lembar slide yang telas dipilah sebelumnya.

F.     Kelebihan Penerapan Keterampilan Menjelaskan
1.      Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan menilai informasi yang diterima.
2.      Lebih mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan relevan.
3.      Mendorong siswa untuk mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide tersebut.
4.      Dapat mengatasi masalah pembelajaran yang diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar.
5.      Merupakan cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenal materi.
6.      Dapat meningkatkan analisis guru terhadap teori yang sedang disampaikan dan guru menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam.

G.    Kelamahan Penerapan Keterampilan Menjelaskan
1.      Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, peserta didik cenderung menjadi karakteristik yang auditif (mendengarkan) dan akhirnya menjadi siswa yang pasif.
2.      Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka perjalanan akan terkesan membosankan.
3.      Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdikusi menjadi terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi menjadi terlalu sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.