Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Biarkan Kalian Menjadi Gelandangan

Aku tidak perduli kalian mau dengar atau tidak
Mungkin kalian sudah lupa siapa aku, dan dimana aku berada
Anggapan kalian “aku adalah anak gelandangan.” aku terima
Anggapan kalian “aku adalah anak jalanan.” aku terima
Karena itu adalah hak kalian
Atau memang aku pantas untuk mendaptkan predikat seperti itu ?
Kalianlah yang menentukan
Saat ini aku berada disini
Di perempatan jalan, di gorong-gorong jembatan, di stopan lampu merah, terdampar di depan ruko ruko pinggir jalan dirubung nyamuk dan lalat.
Aku adalah sebagian dari kalian
Aku adalah mahluk ciptaan tuhan
Aku adalah korban dari kebodohanku
Aku adalah korban dari kemalasanku
Aku adalah korban dari ketidakberdayaanku yang tak ingin berusaha
Ragaku kusam, hitam dilumuri kotoran debu yang berterbangan
Menempel sampai melekat pada setiap sela-sela jemari kaki dan tangan
Aku berjalan di atas aspal panas tanpa beralaskan sandal apapun
Aku mendorong gerobak memunguti sampah dan sisa makanan
Aku membawa botol gelas bekas untuk mengiba meminta belas kasihan
Merana dan mengerikan
Kalian semua dimanapun berada, jangan biarkan nasibnya sama sepertiku
Menahan sakit akibat lapar
Menahan dahaga, yang ditimbulkannya dehidrasi
Kini aku menderita dengan seribu siksa, diatas setumpuk penyesalan
Kini aku terkapar dengan seribu harapan
Badanku lemas tak bertenaga
Otot-ototku tiada jadi sumber tenaga lagi
Kini aku menjerit seberapa bisa, dengan sisa kekuatan yang ada.

Tika Marwati
Tasikmalaya 2019