Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Local Instructional Theory (LIT)

Dalam penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  metode  design  research. Design  research  bertujuan  untuk  mengembangkan  Local  Instructional  Theory  (LIT)  dengan  kerjasama  peneliti  dan  guru  untuk  meningkatkan kualitas  pembelajaran  (Gravemeijer  &  Van  Eerde,  2009).  LIT  meliputi aktivitas pembelajaran sementara  dan  dugaan  proses pembelajaran  yang mengantisipasi  bagaimana  pemikiran  dan  pemahaman  siswa  yang mungkin berkembang ketika aktivitas pembelajaran  berlangsung  di  kelas (Gravemeijer  &   Cobb  dalam  Akker  et  al,  2006).    Gravemeijer    &   Cobb (2006)    mendefinisikan    tiga    tahap    pada    desing  research,  yakni  :  (a) preparing  for  experiment,  (b)  The  design  experiment,  dan  (c) retrospective  analysis.  Pada  tahap  preparing   for  the  experiment (persiapan  penelitian),  peneliti  melakukan  kajian  literatur mengenai materi  perbandingan,  kemampuan  bernalar  siswa  dalam  situasi perbandingan, penggunaan  PMRI  sebagai  pendekatan  pembelajaran. Selain  itu,  peneliti  juga  meneliti kemampuan  awal  siswa  dengan melakukan  wawancara  kepada  beberapa siswa  untuk mengetahui sejauh mana  pemahaman  siswa  mengenai  materi  prasyarat  pembelajaran.
Hasilnya  digunakan  untuk mendesain  serangkaian  aktivitas pembelajaran yang  berisi dugaan lintasan  belajar ( Hypothetical  Learning Trajectory).  HLT yang  didesain  bersifat  dinamis  sehingga  terbentuk  sebuah  proses   siklik (cyclic process)    yang  dapat    berubah  dan berkembang selama proses teaching experiment.
Tahap  kedua  the  design  experiment  (desain percobaan)  yang  terdiri dari dua siklus  yakni  siklus 1   (pilot   experiment)   dan  siklus  2  (teaching experiment).  Enam  orang  siswa  dengan  kemampuan  heterogen  (2  siswa berkemampuan  tinggi,  2  siswa  berkemampuan  sedang,  dan  2  siswa berkemampuan rendah) dilibatkan pada siklus pertama (pilot  experiment), pada  tahap  ini  peneliti  berperan    sebagai    guru.  Hasil    dari  siklus pertama  digunakan  untuk  merevisi  HLT  versi  awal  untuk  satu  kelas berpartisipasi  dalam  siklus  kedua  ( teaching  experiment).  Pada  siklus kedua,  siswa  diajar  oleh  guru  mereka  sendiri  sebagai  guru    model (pengajar)    dan peneliti bertindak    sebagai observer  terhadap  aktivitas pembelajaran.
Tahap   ketiga    restrospective    analysis,    data   yang    diperoleh    dari tahap  teaching experiment    dianalisis,  hasil    analisis  digunakan    untuk mengembangkan  desain  pada  aktivitas  pembelaj aran  berikutnya.HLT dibandingkan  dengan  aktivitas  pembelajaran  siswa  yang  sesungguhnya penel itian.Tujuan  dari  retropective  analysis  secara  umum  adalah  untuk mengembangkan Local Intructional Theory (LIT).
Pengumpulan  data  dilakukan  melalui  beberapa  hal  meliputi observasi,  membuat  rekaman  video  tentang  kejadian  di  kelas  dan  kerja kelompok, mengumpulkan  hasil  kerja siswa, memberikan  tes  awal  dan  tes akhir,  dan mewawancarai    siswa.    HLT  yang  telah    dirancang  kemudian dibandingkan  dengan  lintasan  belajar  siswa  yang  sebenarnya  selama pelaksanaan  pembelajaran  untuk  dilakukan  analisis  secara  retrospektif apakah  siswa  belajar  atau  tidak  belajar  dari  apa  yang  telah  dirancang  di rangkaian  pembelajaran.  Analisis  data  diikuti  oleh  peneliti  beserta pembimbing  untuk  meningkatkan  validitas  dan  reliabilitas.Validitas dilakukan  untuk  melihat  kualitas  sekumpulan  data  yang  berpengaruh pada  penarikan kesimpulan  dari  penelitian  ini.  Reliabilitas menggambarkan  penelitian  yang  dilakukan  sehingga  suatu  kesimpulan dapat diambil.