Kolaborasi Peran Orangtua dan Guru dalam Penanaman Karakter Anak melalui Permainan Berbasis Kearifan Lokal
oleh
Sebenaranya Pendidikan Dasar
merupakan suatu hal yang perlu dipandang oleh guru ketika saat itu siswa akan
memasuki dunia sekolah, tidak hanya guru, peran orang tua pun ikut turut andil
dalam menciptakan karakter dan nilai-nilai yang ada pada diri siswa. Pada dasarnya,
untuk memahami karakteristik anak, guru dan orang tua harus melakukan
pemantauan secara khusus dan intensif terhadap segala bentuk perilaku anak yang
muncul saat melakukan aktivitas di sekolah maupun di rumah. Melalui proses
pemantauan secara khusus tersebut, maka akan didapat data-data berupa capaian
perkembangan pendidikan anak. Data-data yang didapat dari hasil pemantauan
terhadap capaian perkembangan anak tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur
untuk pemenuhan kebutuhan anak itu sendiri. Selain itu, Sujiono (2009)
menguatkan bahwa perlunya diketahui capaian perkembangan anak merupakan bahan
pertimbangan bagi para pendidik untuk memenuhi kebutuhan anak dalam menghadapi
pendidikan di jenjang selanjutnya.
Perkembangan karaktristik anak
cenderung dipengaruhi oleh sentuhan-sentuhan secara fisik maupun psikis dari
lingkungan hidupnya. Konteks itu dikuatkan oleh Geldard (2012) bahwa lingkungan
merupakan bagian terbesar dalam mempengaruhi perubahan perilaku setiap anak.
Hal tersebut terjadi karena lingkungn hidup cenderung lebih menyentuh setiap
aspek perkembangan anak secara dominan. Anak seusia sekolah dasar cenderung
terlihat pada perubahan berbagai aspek baik sikap, gerak, dan inteligen sehingga mempengaruhi
perkembangannya. Kecenderungan-kecenderungan tersebut menggugah pola pikir
bahwa betapa pentingnya penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter,
kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan psikomotorik bagi siswa sekolah
dasar yang dapat dilihat secara nyata. Kemudian dikaitkan dengan peran
permainan berbasis kearifan lokal yang cenderung terdapat stimulus terhadap
setiap aspek perkembangan anak. Sehingga dengan adanya kegiatan yang melibatkan
aspek fisik anak, biasanya anak lebih tertarik dan lebih mengingat apa yang di
lakukannya.
Berdasarkan
hal tersebut, untuk menggugah pola pikir orangtua dan guru, bahwa pentingnya
penanamaan dan pengembangan nilai karakter siswa sekolah dasar melalui
permainan berbasis kearifan lokal. Melalui permainan berbasis kearifan lokal
ini cenderung terdapat unsur-unsur stimulus terhadap aspek perkembangan siswa
dan karakternya.
Sebenarnya,
penanaman karakter anak tidak cukup dengan pendidikan formal di sekolah dasar,
melainkan pendidikan di lingkungan rumahpun perlu di perhatikan, apalagi dengan
anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, rasanya tidak logis jika anak
hanya terus di berikan pengajaran dari mulut ke mulut, atau dengan ceramah.
Salahsatu jalan pintas yang mudah di lalui anak untuk mengembangkan nilai
karakter yaitu melalui permainan berbasis kearifan lokal.
Dari kutipan diatas, permainan merupakan
kegiatan yang dapat digunakan dalam mencari tahu nilai karakter pada anak.
Dalam permainan, guru dapat menganalisis nilai karakter pada siswa Sekolah
Dasar. Permainan berbasis kearifan lokal atau disebut juga permainan tradisional
disimpulkan sudah memudar eksistensinya dalam dunia pendidikan. Hal ini menjadi
topik memprihatinkan bagi kita sebagai anak bangsa yang ingin selalu menanamkan
nilai-nilai kebudayaan kepada generasi-generasi muda. (Sp, 2003) Banyak peserta didik yang kurang menaruh
perhatian terhadap sopan santun, kurang memiliki rasa hormat terhadap orang
lain, kurang mau berbagi dan menolong sesama bahkan keegoisan mementingkan diri
sendiri yang semakin tinggi. Sikap-sikap tersebut bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, yang juga
merupakan dasar Negara Indonesia.
Perubahan perilaku kurang baik pada peserta
didik saat ini di sekolah dasar, merupakan suatu hal yang harus diberi
perhatian dan dicari solusinya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
dengan mengajarkan pendidikan karakter yang include pada masing-masing mata
pelajaran di sekolah dasar. Dengan demikian, diharapkan melalui pengenalan
serta model-model pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, dapat
meminimalisasirkan karakter peserta didik yang buruk yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia khususnya Pancasila. (Khasanah,
Prasetyo, & Rakhmawati, 2011) Nilai-nilai budaya lokal terdapat pada
berbagai fenomena budaya masyarakat. Salah satunya ada pada permainan
tradisional anak. Permainan tradisional memiliki arti tersendiri dalam
menanamkan sikap, perilaku, dan keterampilan pada anak. Ada makna yang luhur
yang terkandung di dalamnya, seperti nilai agama, nilai edukatif, norma, dan
etika yang kesemuannya itu akan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat kelak.
Sehingga di butuhkan guru yang kreatif untuk menggabungkan mata pelajaran
dengan permainan yang sesuai dengan mata pelajaran.
Selain itu, orangtua pun menjadi pilar
terpenting dalam menanamkan nilai nilai karakter anak yang sesuai dengan
pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia, dimana dengan di
berikan kesempatan kepada anak untuk bermain bersama teman teman dengan melalui
pengawasan orangtua menjadi salahsatu solusi atau cara yang efektif agar nilai
karakter seperti kerja keras, jujur, sikap toleransi, komunikatif, disiplin dan
memiliki rasa ingin tahu itu melekat
pada anak. Permainan berbasis kearifan lokal dengan bimbingan orangtua dan guru
sebenarnya menjadi salahsatu pemecahan masalah yang sedang di hadapi zaman pada
saat ini. Perlu kita kita ketahui bersama, bahwa saat ini banyak sekali anak
anak yang tidak sopan kepada orangtua, tidak jujur, membantah dan sebagainya
menjadi PR terbesar orangtua dan guru untuk menyelesaikannya.
Salah satu permainan berbasis kearifan lokal
yang dapat menanamkan nilai karakter anak yaitu, permainan sondah, permainan
lompat tali, dan permainan dan permainan pensil botol.
Dengan adanya kolaborasi antara orangtua dan
pihak sekolah, tidak akan ada lagi orangtua yang melemparkan kesalahan kepada
pihak sekolah. Karena keduanya perlu menjadi satu tim untuk mendukung dan
membantu anak menanamkan nilai nilai karakter. Meskipun demikian, orangtua
tetap menjadi pendidik pertama dan utama untuk anaknya. #sahabatkeluarga