Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Lesson Plan


LESSON PLAN
Name of School                      :
Subject                                     : English
Class/semester                         : IV / 2
Allocation of time                   : 1 x 45 minute

I.                    Competence Standard
Reveal the simple instructions and information in the context of the classroom.

II.                 Basic Competency
 Learners can imitate speech in very simple expressions are grateful.


III.              Indicator
1. Students can imitate utterances delivered by teachers properly
2. Students are able to express again utterances that have been submitted by teachers properly

3. Students are able to practice a simple conversation with a good pronunciation and correct

IV.              Purpose of Learning
After learning this lesson the student is expected to:
1. Imitate the utterances made ​​by the teacher properly
2. Revisits the utterances that have been submitted by teachers properly
3. Practicing a simple conversation with a good pronunciation and correct


V.                Learning Materials
Clothes and colors


VI.              Methods of Learning
1. Audio-Lingual Method
2. Demonstration method


VII.           Learning activities
A. Initial activities (Apersepsi)

·         Regards, teachers introduce themselves to students, say hello and give motivation to the students.
·         Teachers communicate learning goals
·         Teachers ask about lessons at a previous meeting and then relate the material to be studied.
B. Core Activities
·      Teacher read the dialogue.
·      Teachers share the dialog sheet that has been read to the students.
·      Students read the dialogue together.
·      Teachers show a video about clothes and colors.
·      Teachers cited the pronunciation of words and then followed by all students.
·      Teacher asks students to make a simple dialogue about the clothes worn today.
·      Teacher asks students to read and practice the dialogue that has been given to the class with a friend
End activities
·         Teachers provide students with opportunities to beta of the material that has been discussed and not yet understood.
·         Teacher tells the students about the material that will be studied at the next meeting.
·          Teachers end the lesson with a greeting.

VIII.        Learning Resources
·         Sheet dialog
·         Video about clothes and colours



IX.              Assesment
Test performance

AUDIOLINGUAL
Metode Audio-Lingual ini merupakan sebuah metode yangpelaksanaannya terfokus pada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa kata, dialog, teks bacaan. Adapun dalam praktiknya siswa diajak belajar (dalam hal ini bahasaInggris secara langsung) tanpa harus mendatangkan native language.
Lahirnya metode audio-lingual ini merupakan hasil dari tiga keadaan sejarah yang melatarbelakanginya. Pertama, munculnya tokoh-tokoh linguistik yang memberikan perhatian besar terhadap kegiatan pengamatan dan pengembangan oral language (pembelajaran bahasa secara lisan). Seperti misalnya Leonard Bloomsfield, seorang ilmuwan bahasa abad ke-20 asal Amerika yang mendokumentasikan bahasa-bahasa percakapan pribumi yang ada di Amerika.
Kedua, munculnya aliran psikologi behaviorisme yang meyakini bahwa semua tingkah laku manusia (termasuk bahasa) diajarkan melalui pengulangan-pengulangan dan dipengaruhi oleh penguatan-penguatan terhadap pembelajaran baik penguatan yang bersifat positif maupun yang negatif. Ketiga, pecahnya Perang dunia II, dimana pada saat itu Amerika merekrut tentara yang sangat banyak untuk keperluan militernya di seluruh penjuru dunia. Untuk keperluan itulah akhirnya tentara-tentara baru tersebut diberikan pelatihan untuk memenuhi syarat kecakapan minimal dalam militer salah satunya adalah kecakapan minimal komunikasi secara vebal, dari pelatihan singkat inilah muncul metodologi baru pengajaran bahasa melalui pengamatan dan pengulangan (observation and repetition). Metodologi pengajaran ala militer inilah yang menjadi cikal bakal pengembangan metode audio-lingual selanjutnya.
Metode audio-lingual setidaknya disasarkan pada prinsip-prinsip seperti dibawah ini:
1. Mendahulukan kecakapan berbicara dan mendengar daripada kecakapan baca-tulis
2. Kemampuan pengembangan bahasa melalui formulasi pembiasaan.
3. Murid mempraktikkan pola-pola khusus dari bahasa melalui dialog terstruktur dan drill sampai akhirnya muncul respon secara otomatis.
4. Pola bahasa yang terstruktur diajarakan menggunakan drill secara berulang-ulang.
5. Perhatian dan penekanan diberikan kepada peserta didik-peserta didik yang mengeluarkan ungkapan-ungkapan bebas dan salah
6. Metode pembelajaran bahasa ini cocok bagi gaya pembelajaran kinestetis
7. Hanya kosakata dan kalimat sehari-hari yang diajarkan. kosakata yang lebih kongkret diajarkan melalui demonstrasi, objek, dan gambar. kosakata yang abstrak di ajarkan melalui penggabungan gagasan.

Teknik pengajaran yang digunakan dalam metode Audio-Lingual adalah sebagai berikut:
a.       Menghafal Dialog (Dialog Memorization)
Dalam teknik ini siswa menghafalkan dialog atau percakapan pendek antara dua orang pada awal pelajaran. Dalam praktiknya siswa memerankan satu orang peran dalam dialog, sedangkan guru memerankan tokoh pasangannya. Setelah siswa belajar percakapan atau dialog dari satu tokoh, guru dan siswa berganti peran. Kemudian siswamenghafalkan dialog baru. Cara lainnya yang bisa digunakan adalah dengan membagi siswa menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok memerankan satu peran dan menghafalkan dialog tersebut.Setelah masing-masing kelompok mampu menghafalkan dialog, mereka diminta untuk untuk berganti peran. Setelah seluruh siswa hafal dialog, guru meminta siswa untuk mempraktikkan dialog secara berpasangan di depan kelas.
b.      Backward Bulld-up (Expansion) Drill
Drill digunakan ketika siswa mengalami kesulitan dalam menghafalkan dialog panjang. Caranya adalah guru membagi dialog panjang menjadi beberapa potong bagian. Guru pertama kali memberikan contoh kemudian siswa menirukan bagian kalimat (biasanya pada frasa akhir).
Contoh:
Guru : It is a beautiful scenery
Guru : It is a beautiful ………
Siswa : It is a beautiful scenery
c.       Repetition Drill
Siswa diminta untuk menirukan guru seakurat dan secepat mungkin.
Contoh :
Guru : This is the seventh month
Siswa : This is the seventh month
d.      Chain Drill
Drill ini dilakukan dengan cara meminta siswa untuk duduk melingkar di dalam ruangan, kemudian satu persatu siswa bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru memulai drill ini dengan dengan menyapa atau bertanya pada salah satu siswa. Kemudian siswa tersebut menjawab pertanyaan tadi, kemudian ia bertanya pada teman di sampingnya.Siswa yang ditanya tadi kemudian menjawab dan bertanya lagi kepada teman di sampingnya, begitu seterusnya.
e.       Single Slot Subtitution
Guru membaca satu baris dari dialog, kemudian siswa mengucapkan satu kata atau kelompok kata. Siswa diminta untuk menirukan dengan cara memasukkan kata atau kelompok kata tersebut secara tepat kedalam bait dialog tadi.
Contoh:
Guru : I know Him. (Hardly)
Siswa : I hardly know him
f.        Multiple Slot Subtitution Drill
Drill ini sama dengan drill single slot substitution, tapi lebih luas. Tidak hanya satu bait dialog, akan tetapi satu dialog penuh.
g.      Transformational Drill
Guru memberi siswa kalimat, kemudian siswa diminta untuk merubah kalimat tersebut menjadi bentuk yang berbeda seperti: interrogatif, negatif, positif, pasif, imperative dan sebagainya.
h.      Question and Answer Drill
Drill model ini melatih siswa menajwab pertanyaan dengan tepat.
i.        Use Minimal Pairs
Guru menggunakan pasangan kata yang berbeda satu bunyi, misal: ship dan sheep. Siswa diminta untuk menemukan perbedaan dua kata tersebut, kemudian berlatih untuk mengucapkan kata tersebut dengan benar.
j.        Complete the Dialog
Beberapa kata dalam sebuah dialog dihapus, kemudian siswa diminta untuk melengkapi dialog tersebut
k.      Grammar Game
Game ini mirip dengan game supermarket alphabet, didesain untuk melatih grammar siswa dalam suatu konteks. Dengan begitu siswa bisa mengekspresikan dirinya sendiri, walaupun dalam porsi yang terbatas.

Metode Audio-Lingual memiliki kelebihan dan juga memiliki kekurangan di sisi lainnya. Adapun kelebihan dari metode ini antara lain adalah:
·     Audio-Lingual mungkin merupakan teori pengajaran bahasa pertama yang secara terbuka mengklaim terbentuk dari gabungan linguistik dan psikologi.
·      Metode Audio-Lingual mencoba membuat pembelajaran bahasa menjadi lebih mudah diakses oleh pembelajar dalam jumlah besar (kelas besar). Hal tersebut menyebabkan partisipasi pembelajar melalui teknik drill dapat dimaksimalkan.
·        Secara positif drill dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan oralnya.
·     Teknik pengajaran dalam metode Audio-Lingual dengan menggunakan tape recording dan laboratorium bahasa menawarkan latihan kecakapan berbicara dan mendengar yang merupakan hal paling penting dalam pembelajaran bahasa. Pola-pola drill memberikan siswa lebih banyak latihan.
·     Metode Audio-Lingual mengembangkan kemampuan berbahasa ke dalam "peralatan pedagogig" yaitu mendengar (menyimak), membaca dan menulis. Metode Audio-Lingual secara spesifik memperkenalkan desain teknik pendengaran (listening) dan latihan oral (speaking). Hal tersebut menunjukkan kesuksesan dalam mengembangkan pemahaman aural (listening) dan kelancaran berbicara (speaking).
Sedangkan kekurangan dalam metode Audio-Lingual antara lain adalah:
a.       Teknik yang digunakan dalam metode Audio-Lingual seperti drill, penghafalan, dan lain sebagainya mungkin bisa membuat bahasa menjadi sebuah kelakuan (kebisaaan), tetapi hal tersebut tidak menghaslikan kompetensi yang diharapkan.
b.      Dengan metode Audio-Lingual mungkin guru akan mengeluhkan tentang banyaknya waktu yang dibutuhkan (lama), dan para siswa akan mengeluh tentang kebosanan yang disebabkan oleh pola drill yang terus-menerus digunakan.
c.               Peran dan keaktifan guru merupakan hal yang penting dalam metode Audio-Lingual, jadi guru lebih banyak mendominasi kelas.