Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teks Eksplanasi Sejarah Singkat PMI

Sejarah Singkat Palang Merah di Indonesia
Palang merah sudah ada di Indonesia sebelum Perang Dunia II. Pemerintah Kolonial Belanda pernah mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Namun, pada masa pendudukan Jepang, organisasi itu dibubarkan. Atas perintas Presiden Soekarna, Palang Merah Indonesia (PMI) kembali dibentuk yaitu pada 17 September 1945, yang kita peringati setiap tahun sebagai Hari Palang Merah Indonesia.
Organisasi kelangmerahan ini dibentuk pada masa Perang Dunia I yang dibentuk di Australia. Palang Merah Austraslia membutuhkan tenaga kesehatan lebih untuk membantu korban perang. Akhirnya, dibentuklah The Young Red Cross dan The Junior Red Cross, dan beranggotakan murid-murid dari sekolah-sekolah yang ditugaskan untuk mengumpulkan pakaian bekas, makanan-makanan untuk korban perang, dan lain-lain.
Setelah pada liga palang merah dan bulan sabit, The Young Red Cross sudah dimiliki oleh beberapa negara. Di Indonesia sendiri dikenal dengan sebutan Palang Merah Remaja (PMR). PMR dibentuk pada Kongres Palang Merah Indonesia ke-4, tanggal 25-27 Januari 1950, kemudian disahkan pada tanggal 1 Maret 1950 yang dicetuskan dan langsung diketuai oleh Nyonya Siti Dasima dan dibantu oleh Nona Paramita Abdurrahman.
PMR sendiri bekerja dengan tujuan menolong sesame dan berbakti kepada masyarakat. PMR bekerja dengan memegang teguh tujuh prinsip kepalangmerahan seperti yang dikatakannya pada janji PMR. Adapun tujuh prinsip kepalangmerahan, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.