Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Layanan Perencanaan Individual Lengkap


          Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku(Prayitno dan Erman Amti, 2004: 99). Sedangkan Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
            Dari uraian diatas dapat dirumuskan pengertian Bimbingan dan Konseling ialah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
            Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan adalah proses interaksi antara masukan alat dan masukan mentah. Masukan mentah adalah peserta didik, sedangkan masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan media pendidikan, sistem administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling.
Bantuan konselor sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
            Dalam konteks pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling, ada 4 macam komponen program layanan Bimbingan dan Konseling. Namun, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut 2 Komponen program Bimbingan dan Konseling yang berpengaruh dalam layanan.
A.      Peran Guru Bimbingan dan Konseling
Peran guru bimbingan dan konseling disekolah itu sangatlah penting, karena disini guru bimbingan dan konseling itu memiliki peranan sebagai pengawas para peserta didik dan sekaligus sahabat bagi para peserta didik. Pengawas disini guru bimbingan dan konseling memiliki peran untuk mengawasi setiap tingkah laku serta perkembangan para peserta didik disekolahnya. Sedangkan sahabat disini guru dan bimbimngan konseling berperan sebagai wadah, sarana, ataupun fasilitas bagi seluruh peserta didik untuk membicarakan atau mengkonsuktasikan tentang dirinya, baik tentang potensi, masalah pribadi, kesulutan belajar, dan cara sosialisasi dilingkungannya.

B.       Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Salah satu tugas guru bimbingan dan konseling yang dijadikan landasan teori oleh kelompok kami, yaitu guru bimbingan dan konseling yaitu melaksanakan layanan perencanaan individual. Yang mana perencanaan individual ini guru bimbingan dan konseling membantu para peserta didik untuk merencanakan pengambilan keputusan tentang masa depan peserta didik berdasarkan kekurangan dan kelebihan peserta didik itu sendiri.

1.   Perencanaan Individual
A.  Pengertian
            Perencanaan individual diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
            Dalam perencanaan individual, konselor sekolah mengkoordinasikan kegiatan secara sistemik dan berkelanjutan serta dirancang untuk membantu siswa secara individual dalam menetapkan tujuan pribadi dan mengembangkan rencana mereka di masa depan. Konselor sekolah mengkoordinasikan kegiatan bantuan bagi seluruh rencana siswa, mengawasi dan menangani proses belajar siswa termasuk menemukan kompetensi dalam area akademis, karir dan perkembangan pribadi-sosialnya. Dalam komponen ini siswa mengevaluasi tujuan edukasional, okupasional dan tujuan personal mereka. Konselor sekolah membantu siswa membuat pilihan dari sekolah ke sekolah, sekolah ke pekerjaan maupun sekolah ke pendidikan tinggi atau karir setelah mereka lulus dari suatu sekolah.

B.  Tujuan
            Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1). Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya  (2). Mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar dan karir (3). Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya (Syamsu Yusuf, 2010:85)
            Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosialpribadi oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual adalah halhal yang menjadi kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh konseli, pelayanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masingmasing konseli.

C.  Strategi
Perencanaan individual bagi siswa diimplementasikan melalui beberapa strategi sebagai berikut (Uman Suherman : 2009) :
1)    Penilaian individual / kelompok kecil
            Konselor sekolah mengadakan analisis dan evaluasi terhadap kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi siswa. Uji informasi dan data lainnya sering digunakan sebagai dasar bagi pemberian bantuan pada siswa dalam mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang mereka.
2)    Pemberian saran pada individual / kelompok kecil
            Konselor sekolah member saran pada siswa dengan menggunakan informasi pribadi / sosial karir dan pasar tenaga kerja dalam perencanaan tujuan pribadi, edukasional dan okupasional siswa.

D.  Fokus Pengembangan
Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karier, dan social-pribadi. Secara rinci, cakupan focus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek: 1). Akademik. Meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pendidikan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat. 2). Karir. Meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif, da 3). Sosial-Pribadi. Meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan social yang efektif.

E.  Contoh Topik
·         Review skor tes, interpretasi dan analisis.
·         Promosi dan retensi informasi.
·         Kesadaran karir.
·         Survei dan interview dengan siswa senior dan alumni.
·         Seleksi persoalan tahunan.
·         Bantuan financial.
·         Perangkat pengungkap minat.
·         Keterampilan social.
·         Strategi penguasaan tes.
·         Seleksi perguruan tinggi.
·         Bayangan pekerjaan.
·         Penetapan rencana bagi siswa senior.
Review terhadap rencana-rencana yang berkaitan dengan tingkah laku.