Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru salah satunya adalah bagaimana cara guru menyampaikan materi kepada siswanya agar siswa dapat mengerti dan paham terhadap apa yang disampaikan gurunya. Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar model pembelajaran dapat di terapkan secara efektif. Menurut Arends dalam Elearningunesa.co.id,(2009) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial, Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
            Menurut Kardi dan Nur dalam Admin, (2011) ada lima bentuk model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelolah pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, diskusi dan learning strategi.
Menurut Kagan (2000:1), belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok memahami suatu konsep.
Salah satu model pembelajaran kooperatifnya yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick. Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang berarti berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode  yang pada mulanya digunakan oleh  penduduk  asli  Amerika  untuk  mengajak  semua  orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Talking  Stick (tongkat  berbicara) telah  digunakan  selama  berabad-abad  oleh  suku-suku Indian  sebagai  alat menyimak secara  adil  dan  tidak memihak.  Tongkat  berbicara  sering  digunakan  kalangan  dewan  untuk memutuskan  siapa  yang  mempunyai  hak  berbicara.  Pada  saat  pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat. Tongkat  akan  pindah  ke  orang  lain  apabila  ia  ingin  berbicara  atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang  ke  orang  lain  jika  orang  tersebut  ingin  mengemukakan pendapatnya. Apabila semua sudah mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi  ke  ketua/pimpinan  rapat. Talking stick merupakan sebuah model pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses pembelajaran.
Sebagai Model Pembelajaran cooperative, Model Pembelajaran Talking Stick bertujuan meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial. Pembelajaran dengan  model Talking Stick bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk  berani  mengemukakan  pendapat.  Selain itu, Model Pembelajaran Talking Stick sebagai Pembelajaran Cooperative juga bertujuan untuk mengembangkan sikap saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara kelompok (Isjoni 2010:21).
Adapun beberapa Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stick menurut Sugeng (2011:1) diantaranya adalah :
a.       menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran
b.      melatih peserta didik memahami materi dengan cepat
c.       memacu  agar peserta  didik lebih  giat  belajar  (belajar  dahulu  sebelum pelajaran dimulai)
d.      Peserta didik berani mengemukakan pendapat
e.       Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik
Sedangkan  kelemahan  strategi  ini  diantaranya  membuat  senam jantung,  membuat  peserta didik  tegang,  ketakutan  akan  pertanyaan  yang akan diberikan oleh guru.
Langkah- langkah atau sintaks dari langkah model pembelajaran talking stick, yaitu sebagai berikut ( Suyatno 2009:124 ) :
·         Guru menyiapkan sebuah tongkat.
·         Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangan / paketnya.
·         Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
·         Guru memberikan kesimpulan.

Inovasi yang dapat ditambahkan dari model Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick ialah dalam memulai permainan guru memberikan aturan main yang menarik dan memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab soal yang dibuat oleh gurunya. Reward tersebut bisa berupa bintang agar anak yang lainnya termotivasi untuk mengumpulkan lebih banyak bintang, atau bisa juga berupa alat tulis yang nantinya diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan. Sehingga dari aturan main yang menarik tersebut siswa didik tidak tegang,  ketakutan  akan  pertanyaan  yang akan diberikan oleh guru.
Inovasi yang dapat diberikan dari model Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick ialah ketika mengestafetkan tongkat diiringi dengan menggunakan lagu daerah, bisa menggunakan kakawihan dengan diiriringi alunan musik agar anak dapat bersemangat dan senang dalam melakukan pembelajaran dengan model ini.