Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merancang Dan Mempraktekkan Metode Membaca Dan Menulis Permulaan


Metode Suku Kata
dalam Menulis dan Membaca Permulaan
  1. Definisi Metode Suku Kata
            Proses pembelajaran MMP (Menulis dan Membaca Permulaan) dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti /ba, bi, bu, be, bo/; /ca, ci, cu, ce, co/; /da, di, du, de, do/; /ka, ki, ku, ke, ko/ dan seterusnya. Suku-suku kata tersebut, kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi, guru dapat membuat berbagai variasi paduan suku kata menjadi kata-kata bermakna, untuk bahan ajaran MMP. Kata-kata tadi misalnya:
bo – bi             cu – ci             da – da                        ka – ki
bi – bu            ca – ci              du – da                       ku - ku
bi – bi              ci – ca             da – du                       ka - ku
ba – ca            ka – ca            du – ka                       ku – da
            Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat sederhana. Contoh perangkaian kata menjadi kalimat dimaksud, seperti tampak pada contoh di bawah ini:
ka – ki  ku – da
ba – ca  bu – ku
cu – ci   ka – ki (dan sebagainya)
            Proses perangkaian suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat sederhana kemudian ditindaklanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bentuk-bentuk tersebut menjadi satu-satuan bahasa terkecil dibawahnya, yakni dari kalimat ke dalam kata-kata, dan dari kata ke dalam suku-suku kata. Proses pembelajaran MMP yang melibatkan kegiatan merangkai dan mengupas, kemudian dilahirkan istilah lain untuk metode ini yakni Metode Rangkai-Kupas.
            Jika kita simpulkan, langkah-langkah pembelajaran MMP dengan metode suku kata adalah:
1.         tahap pertama, pengenalan suku-suku kata;
2.         tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata;
3.         tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kalimat sederhana;
4.         tahap keempat, pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan:
(Kalimat —> kata-kata —> suku – suku kata).
            Metode Suku Kata/Silaba popular dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran. Dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran ini dikenal dengan istilah Metode Iqro.
  1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Suku Kata
Kelebihan:
1.    Dalam membaca tidak ada mengeja huruf demi huruf sehingga mempercepat proses penguasaan kemampuan membaca permulaan.
2.    Dapat belajar mengenal huruf dengan mengupas atau menguraikan suku kata suku kata yang dipergunakan dalam unsur-unsur hurufnya.
3.    Penyajian tidak memakan waktu yang lama .
4.    Dapat secara mudah mengetahui berbagai macam kata.
Kelemahan
1.    Bagi anak kesulitan belajar yang kurang mengenal huruf, akan mengalami kesulitan merangkaikan huruf menjadi suku kata.
2.    Siswa akan sulit bila disuruh membaca kata-kata lain, karena mereka akan condong mengingat suku kata yang diajarkan saja.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan      : SDN Cinta Damai
Kelas / Semester         : I / 1 (Satu)
Tema                           : Diriku
Sub Tema                    : Tubuhku
Pertemuan Ke-            : 4
Alokasi Waktu            : 2 X 35 menit
Hari/ Tanggal              : Kamis, 19 November 2016

A.    Kompetensi Inti (KI)
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.    Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.     Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
4.4  Menjelaskan dengan kosa kata yang tepat tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis.
PPKn
3.2    Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
SBdP
3.3    Memahami gerak anggota tubuh melalui tari.

C.    Indikator
1.                  Bahasa Indonesia
Menggunakan kosakata tentang anggota tubuh dengan tepat dalam bahasa lisan atau tulisan.
2.                  PPKn
Menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan aturan menjaga kesehatan tubuh di rumah.
3.                  SBdP
Mengidentifikasi gerak anggota tubuh (kepala, badan, tangan, dan kaki) dalam suatu tarian.

D.    Tujuan Pembelajaran
1.    Melalui lagu, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tubuh.
2.    Melalui gambar, siswa mampu membaca nyaring bagian-bagian tubuh dalam gambar tersebut.
3.    Dengan berlatih siswa mampu menyusun huruf menjadi suku kata hingga kata dan menuliskannya pada gambar  bagian-bagian tubuh sesuai dengan namanya.
4.    Siswa dapat mengetahui aturan makan saat di rumah.
5.    Melalui ragam gerak, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh.

E.     Materi Pembelajaran
·                     Kosakata anggota tubuh
·      Aturan makan di rumah
·      Gerak anggota tubuh dalam tari

F.     Metode Pembelajaran
Demonstrasi, Metode suku kata, Tanya Jawab.

G.    Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
-   Guru memberi salam
-   Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah satu siswa yang ditunjuk.
-   Guru menyapa siswa kemudian menjelaskan tema yang akan dibahas.

Inti
-    Siswa dan guru bersama-sama menyanyikan lagu “Dua Mata Saya”.
-    Siswa menunjukan bagian-bagian tubuh sesuai dengan teks lagu “Dua Mata Saya”.
-    Siswa dibawah bimbingan guru mengamati gambar, bertanya, berpikir, dan berlatih membaca nama anggota tubuh sesuai dengan gambar.
-    Beberapa siswa diajak ke depan kelas untuk menyusun suku kata menjadi kata dan menuliskannya disamping gambar.
-   Guru bertanya pada siswa tentang aturan makan di rumah. Siswa akan memberi beberapa jawaban, setelah itu guru merangkum  jawaban siswa dan menanamkan kepada siswa untuk mengikuti aturan di rumah saat makan.
-       Sebelum kegiatan ditutup, siswa dan guru bergerak bersama dalam sebuah ragam gerak “Kepala Pundak Lutut Kaki”.
-       Guru memberikan contoh terlebih dulu, lalu siswa mengamati dan kemudian mengikuti. Guru dan siswa bergerak sesuai dengan irama lagu tersebut.

Penutup
-    Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja mereka lakukan.
-   Guru memberikan penguatan dan kesimpulan tentang pembelajaran hari ini..
-    Guru mengevaluasi siswa dengan  memberikan lembaran bergambar dan siswa mengisi kata sesuai dengan gambar.
-    Guru dan siswa  berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.


H.    Alat, Media dan Sumber Belajar
Alat                      : Spidol, papan tulis, penghapus.
Media Belajar       : Proyektor, Powerpoint, Gambar tentang tubuh.
Sumber                : Hendrifiana, dkk. 2016. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema I Diriku. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
I.       Penilaian Proses dan Hasil (bentuk, jenis, instrument)
Penilaian Sikap
Observasi dan pencatatan sikap siswa  selama kegiatan belajar.
Penilaian Pengetahuan
Instrumen  penilaian: tes tertulis (lembar kerja) menentukan nama anggota tubuh.
Penilaian Keterampilan
Penilaian : Unjuk Kerja
Menggerakkan tubuh dalam sebuah ragam gerak sesuai dengan lagu yang dinyanyikan bersama “Kepala, pundak, lutut, kaki”

Aspek
Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Pendampingan     (1)
Gerakan

Seluruh gerakan tari dapat dilakukan dengan baik sesuai contoh yang diberikan guru
Sebagian besar gerakan tari dapat dilakukan dengan baik sesuai contoh yang diberikan guru
Sebagian kecil gerakan tari dapat dilakukan dengan baik sesuai contoh yang diberikan guru
Belum dapat melakukan gerakan tari sesuai contoh yang diberikan guru
Disiplin
Sangat disiplin dalam mengikuti kegiatan
Disiplin dalam mengikuti kegiatan
Cukup disiplin dalam mengikuti kegiatan
Masih belum disiplin dalam mengikuti kegiatan
                                                                                   



................, ..............2016
Kepala Sekolah,                                                               Guru Kelas I,



            ………………………………                        ………………………………