Membaca Permulaan
- Hakekat Membaca
Pada
hakekatnya membaca merupakan proses memahami dan merekonstruksi makna yang
terkandung dalam bahasan bacaan. Pesan atau makna yang terkandung dalam teks
bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis
antara pengetahuan dasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat-kalimat fakta dan
informasi yang tertuang dalam teks bacaan merupakan informasi yang tersimpan
dalam memori otak atau fikiran pembaca atau dapat disebut dengan sumber
informasi nonvisual, kedua macam sumber informasi tersebut perlu dimiliki
secara berimbang oleh pembaca. Artinya kemampuan mengenal informasi visual
perlu diikuti dengan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memahami suatu
teks bacaan.
Demikian pula sebaiknya,
pengetahuan dasar yang telah dimiliki perlu dilanjutkan dengan kemampuan
memahami informasi visual yang ada pada teks bacaan, kemampuan penunjang lain
yang perlu dimiliki pembaca yaitu kemampuan menghubungakan gagasan
yang dimiliki dengan menggabungkan materi bacaan. Dalam kaitannya dengan
pemahaman pesan atau makna yang terkandung dalam teks bacaan. Harirs, dan sipay
(1980) menyatakan bahwa membaca merupakan proses menafsirkan makna bahasa tulis
secara tepat. Pengenalan makna kata sesuai dengan konteksnya merupakan
prasyarat yang di perlukan untuk memahami pesan yang terdapat pada bahan bacaan.
- Pengertian Membaca Permulaan
Pembelajaran
bahasa indonesia dari jenjang SD sampai SMA dilaksanakan secara terpadu
diantara empat keterampilan yang ada, yaitu keterampilan
mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tidak hanya empat
keterampilan itu saja yang dipadukan, tetapi semua aspek kebahasaan dipadukan.
Misalnya pembelajaran struktur dipadukan dengan rencana, artinya dalam memahami
struktur kalimat bahasa indonesia siswa di ajak untuk menemukan sendiri dalam
wacana yang sudah ditentukan oleh guru. Dengan demikian, struktur tersebut
diajarkan melalui kalimat-kalimat yang lepas dari konteksnya melainkan
diajarkan melalui sebuah wacana.
Dalam
melatih keterampilan berbahasa walaupun dalam peraktiknya ke empat keterampilan
tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, namun guru dapat
memfokuskan salah satu diantara empat keterampilan tersebut. Pemfokusan
pembelajaran pada salah satu keterampilan ini menyangkut pemilihan materi, metode,
dan teknik pembelajaran. Jika difokuskan pada menulis maka alokasi waktu untuk
melatih menulis lebih banyak daripada keterampilan lainnya. Jadi, yang dimaksud
dengan pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus membaca adalah pembelajaran
bahasa indonesia yang dipusatkan pada melataih keterampilan membaca.
Membaca
permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar
kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai
teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu, guru
perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan
kebiasaan membaca sebagai suatu yang menyenangkan. Suasana belajar harus dapat
diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal
itu sesuai dengan karakteristik anak yang masih senang bermain. Permainan
memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.
Menurut
Ritawati (1996:43) membaca permulaan merupakan membaca awal yang diberikan kepada
anak dikelas 1 sebagai dasar untuk pelajaran selanjutnya. Seiring dengan itu
Sahari (1996:11) mengemukakan membaca adalah kegiatan dalam menerapkan kemampuan
berbahasa (linguistik) dengan melibatkan faktor biologis dan psikis yang
dipengaruhi oleh lingkungan dengan huruf, suku kata, kata dan kalimat sebagai
objek bacaan sebagai tingkatan awal dalam belajar membaca.
Kemampuan
membaca yang diperoleh anak dikelas 1 tersebut akan menjadi dasar pembelajaran
membaca kelas-kelas berikutnya. Supriyadi (1993) mengemukakan bahwa “ kemampuan
membaca yang yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh
terhadap kemampuan membaca lanjut “. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan
berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian
guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut anak akan
mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai.
- Tujuan Membaca Permulaan
Tujuan
membaca permulaan tidak terlepas dari tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pengajaran pada khususnya. Tujuan pengajaran membaca permulaan pada dasarnya
adalah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk menguasai
teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik dan benar. Menurut
Ritawati (1996:430 tujuan pengajaran membaca permulaan adalah “agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat
sederhana dengan lancar dan tepat. Pengajaran membaca permulaan disesuaikan
dengan kemampuan dan perkembangan kejiwaan peserta didik”.
Tujuan
membaca permulaan di kelas rendah :
Guru
harus memahami kompetensi dasar apa yang akan dicapai dan dikembangkan dalam
pembelajaran membaca yang tertera dalam kurikulum yang berlaku,guru harus
memahami teori membaca yang berhubungan dengan jenis-jenis membaca dan tujuan
membaca setiap jenis membaca tersebut.
Pembelajaran
membaca permulaan diberikan dikelas I dan II. Tujuannya adalah agar siswa
memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar,
sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Tujuan membaca permulaan juga
dijelaskan dalam (Depdikbud, 1994:4) yaitu agar ”Siswa dapat membaca kata-kata
dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat”.
Pelaksanaan
membaca permulaan dikelas I Sekolah Dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu
membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku. Pembelajaran
membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau
alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu huruf, kartu kata dan
kartu kalimat. Pembelajaran membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca
dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.