Media Pembelajaran IPS di SD
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi juga rangsangan kegiatan
belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti
yang telah banyak kita temukan bahwa gaya dan media yang digunakan saat proses
belajar mengajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi
rendahnya minat belajar siswwa.
Media merupakan salah satu yang berperan dalam proses
kegiatan belajar mengajar, terkhusus dalam pembelajaran IPS di SD. Dengan
menggunakan media pembelajaran, diharapkan para siswa bisa lebih memahami
mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, media pembelajaran
merupakan hal yang menunjang dalam proses pembelajaran di SD.
A. Pengertian Media Pembelajaran IPS di SD
Media berasal dari bahasa latin, yang
merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana)
untuk mencapai sesuatu. Menurut Association For Educational Communications and
Technology (AECT, 1977) media pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang
dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan efesiensi tujuan pembelajaran.
Sebagai
media pembelajaran IPS, media pendidikan diperlukan untuk dalam menumbuhkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS. Diversifikasi aplikasi media
atau multi media, sangat direkomendasikan dalam proses pembelajaran IPS,
misalnya melalui : pengalaman langsung siswa di lingkungan masyarakat;
dramatisasi, pameran dan kumpulan benda-benda, televisi dan film, radio
recording, gambar, foto dalam berbagai ukuran yang sesuai bagi pembelajaran
IPS, grafik, bagan, chart, skema, peta, majalah, surat kabar, buletin, folder,
pamflet dan karikatur, perpustakaan, learning resources, laboratorium IPS;
serta ceramah, tanya jawab, cerita lisan, dan sejenisnya (Rumampuk, 1988 :
23-27; Mulyono, 1980 : 10-12).
B.
Fungsi Media Pembelajaran IPS di SD
Peranan media yang
semakin meningkat ini seringkali menimbulkan kekhwatiran di pihak guru. Guru
takut apabila kedua fungsinya akan digeser oleh media pembelajaran.
Kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi jika guru memahami betul tentang
tugas dan peran yang sebenarnya. Memberikan bimbingan dan perhatian secara
individual kepada para siswa adalah tugas penting yang selama ini belum
dilaksanakan sepenuhnya.
Secara umum, media
pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis
(dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka)
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
misalnya:
a.
Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita,
gambar, film, bingkai film, dan model.
b.
Objek yang kecil, dapat dibantu dengan proyektor mikro,
film, dan gambar.
c.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu, bisa
ditampilkan kembali lewat film, video, photo, maupun secara verbal.
d.
Objek yang terlalu kompleks, misalnya mesin – mesin dapat
disajikan dengan model, gambar, dan lain – lain.
e.
Konsep yang terlalu luas ( gunung berapi, gempa bumi, iklim,
dan lain – lain ) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain –
lain.
3.
Sebagai media pendidikan yang tepat dan bervariasi, sehingga
dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
4.
Menumbuhkan sikap yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi
dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda.
C.
Implementasi
media pembelajaran IPS di SD
Media massa adalah
suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan
informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pengertian
"dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah sebenarnya
penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu tidaklah
esensial.
Adapun bentuk media
massa, secara garis besar, ada dua jenis, yaitu : media cetak (surat kabar dan
majalah, termasuk buku-buku) dan media elektronik (televisi dan radio, termasuk
internet).
Media massa dapat dimanfaatkan sebagai
Media pembelajaran IPS, karena media massa pada hakekatnya merupakan
representasi audio-visual masyarakat itu sendiri. Sehingga fenemona faktual
yang terjadi di masyarakat, dapat secara langsung (live) diliput dan ditayangkan
media massa (melalui siaran televisi atau radio, misalnya). Pemanfaatan media
massa artinya penggunaan berbagai bentuk media massa, baik cetak maupun
elektronik untuk tujuan tertentu-yang dalam kajian ini disebut sebagai Media
pembelajaran IPS.
Guru
dapat memanfaatkan atau memberdayakan media massa sebagai media pembelajaran
IPS secara optimal dan efektif sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran
IPS melalui tiga cara,yaitu:
1. Media massa dapat memperbaiki bagian konten dari kurikulum IPS.
2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS
3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa mempelajari metodologi ilmu-ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan menginterpretasi fakta-fakta sosial.(Clark, 1965 : 46-54).
1. Media massa dapat memperbaiki bagian konten dari kurikulum IPS.
2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS
3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa mempelajari metodologi ilmu-ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan menginterpretasi fakta-fakta sosial.(Clark, 1965 : 46-54).
Sebagai
konsekuensi logis dari pemanfaatan media massa sebagai Media pembelajaran IPS
di tingkat persekolahan, maka menurut Rakhmat (1985 : 216-258), terdapat paling
tidak empat buah efek pemanfatan media massa, yaitu:
1. Efek kehadiran media massa, yaitu
menyangkut pengaruh keberadaan media massa secara fisik;
2. Efek kognitif, yaitu mengenai
terjadinya perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi siswa;
3. Efek afektif, yaitu berkenaan dengan timbulnya
perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci siswa; dan
4. Efek behavioral, yaitu berkaitan pada
perilaku nyata yang dapat diamati, yang mencakup pola-pola tindakan kegiatan,
atau kebiasaan berperilaku siswa.
D.
Implementasi Media Pembelajaran IPS di
SD
Dalam
pengimplementasian media pembelajaran di SD harus sesuai dengan karakteristik
dan keunggulan masing – masing, maka diharapkan guru dapat memilih dan
menentukan macam – macam media sesuai dengan topik bahsan dan karakteristik
materi pembelajaran. Agar pemilihan dan penentuan media tersebut bisa efektif,
maka perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, anatra lain:
1.
Obyektiftas
Dalam memilih media, perlu meminta
saran atau pendapat dari teman sejawat, bukan berdasarkan keinginan pribadi
guru.
2.
Program pembelajaran
Penetuan media bisa menunjang
pencapaian tujuan program pembelajaran atau sesuai dengan pokok bahasan yang
akan disampaikan
3.
Sasaran program
Siswa yang mengikuti proses
pembelajaran, pada usia tertentu mereka memiliki kemampuan intelektual tertentu
pula.
4.
Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi ini berkaitan
dengan sarana dan prasarana, sekolah atau kelas, dan situasi kondisi siswa.
5.
Kualitas
teknik.
Kualiats teknik ini berkaitan kualitas gambar, rekaman audio maupun
visual suara, atau alat Bantu lainnya.
6.
Efektifitas dan efisiensi penggunaan.
Keefektifan menyangkut penyerapan informasi yang
optimal oleh siswa, sedangkan efisiensi berkaitan dengan pengeluaran tenaga,
waktu dan biaya seberapa mampu mencapai tujuan yang optimal.
Media pembelajaran memiliki ragam dan bentuk yang
bermacam-macam, namun berdasarkan perkembangannya, media dapat digolongkan
menjadi: ( Suhanaji dan Waspodo, 2003 : 170 )
1. Media yang bersifat umum dan tradisional.
Contohnya: papan tulis, buku teks, majalah, buku
rujukan dan lain lain.
2. Media yang bersifat canggih.
Contohnya: radio, TV, VCD, tape recorder, OHP, LCD,
dan lain lain.
3. Media yang bersifat inovatif.
Contohnya:
komputer, internet, permesinan yang memungkinkan belajar mandiri.
Sedangkan jenis-jenis media bisa dikelompokkan sebagai berikut:
1. Alat pengajaran.
Contohnya: papan tulis, papan pamer, mesin pengganda.
2. Media cetak.
Contohnya: Buku,
majalah, surat kabar, jurnal, bulletin, pamflet dan lain-lain
3. Media visual.
Contohnya:
Transfaransi, slide, film strip, grafik, chart, model dan realia, gambar, foto,
peta, globe dan lain-lain.
4. Media audio.
Contohnya: Tape recorder, pita suara, piringan hitam dan lain-lain
5. Media audio-visual
Contohnya: Televisi, VCD, film suara.
6. Masyarakat sebagai sumber belajar.
Contohnya: Nara
sumber, tokoh masyarakat, dinamika kehidupan dalam masyarakat.