Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Media Dan Sumber Pengajaran IPS



       Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan, agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan pendidikan, maka proses pembelajaran harus berkualitas dengan didukung oleh penggunaan media dan sumber pengajaran IPS yang sesuai dengan pembelajaran.  Selain daripada itu, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita temukan bahwa gaya mengajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya minat belajar siswa.
       Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Sumber pengajaran juga sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan pembelajaran, guru harus bisa memilah dan memilih sumber pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai penggunaan media dan sumber pengajaran IPS.

A.  Pengertian Media
       Pengertian Media Secara etimologi, kata“media”merupakan bentuk jamak dari“medium”, yang berasal dan Bahasa Latin“medius”yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata“medium”dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning . Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu:
1.        Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkansiswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertianmeliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah(Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3).
2.        Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberipesan) dengan penerima pesan(Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11).
3.        Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikankepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang(Degeng, 1989:142).
4.        Text Box: 3 Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan danpengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarmengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan(Sadiman,dkk., 2002:6).
5.        Text Box: 4 Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lainbuku, tape-recorder , kaset, video kamera,video recorder , film,slide, foto, gambar, grafik,televisi, dan komputer(Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
       Dari beberapa pengertian media pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk dapat menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupak suatu komunikasi yang terdapat unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), pesan(materi yang akan disampaikan). Sumber pesan (guru): melakukan Encording yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaannya kebentuk lambang tertentu. Lambang dapat berbentuk bahasa, atapun gambar dalam hal ini guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan agar pesan dapat dengan mudah diterima. Penerima Pesan(siswa): melakukan decording yaitu menafsirkan lambing-lambang yang mengandung pesan. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila pesan dapat diterima oleh penerima pesan. Pesan(materi) akan membantu guru dalam penyampaian pesan
B.  Macam dan Jenis Media Pengajaran IPS
1.        Macam-macam Media Pengajaran IPS
            Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klarifikasi media pengajaran antara lain:
a.    Alat-alat visual yang dapat dilihat seperti filmstip, tranparasi, projection, gambar, ilustrasi, chart, poster, peta dan globe.
b.    Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengaryaitu transkripsi electris, radio, rekaman, pada tape recorder.
c.    Alat-alat yang dapat dilihat antara lain film, televise, benda-benda tiga dimensi yang biasanay dipertunjukan.
d.    Dramatisasi antara lain bermain peran,sosiodrama, sandiwara boneka
                        Sedangkan manurut kategorinya media dibagi menjadi 3 yaitu:
a.    Berdasarkan atas penggunananyaa. Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari papan tulis, gambar, peta globe, foto, model, sketsa, diagram, grafukb. Media yang dpoyeksikan terdiri dari slide, filmstrip, overhead, proyector(OHP, Micro projection).
b.    Berdasarkan atas gerakannyaa. Media yang tidak bergerak(still) terdiri dari filmstrip, OHP, micro projectionb. Media yang bergerak(motion) antara lain film loop, TV, Vidio, Tape.
c.    Berdasarkan fungsinyaa. Visual media, media untuk dilihat seperti gambar,foto bagan, sketsa,grafik,film,slideb. Audio media media yang didengarkan serperti radio, piringan hitam, tape recorderc. Gabungan Visual media dan Audio media seperti film bicarad. Print media seperti barang-barang cetak biru, buku, surat kabar, majalah buletine. Display media seperti papan tulis, papan bulletin, papan flannelf. Pengalam sebenarnya dan tiruan sepertu praktikum, permainan, karyawisata, dramatisasi, simulasi
2.      Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS
a.    Media yang tidak diproyeksikan.
1)   Gambar diam (still picture) adalah gambar fotografik atau menyurapai foto grafik yang menggambarkan lokasi tempat, benda, dan objak tertentu.
2)   Gambar grafik (graihic-materials) adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa.
3)   Model dan realita adalah media yang menyerupai benda yang sebenrnya dan bersifat tiga dimensi.
b.    Media visual yang diproyeksikan
        Terdiri dari dua macam antara lain:
1)        Media proyeksi yang tidak bergerak
a)        Slide adalah gambar transparent yang diberi bingkai yang di proyeksikan dengan cahaya melalui proyektor;
b)        Text Box: 6 Film strip(film rangkai) adalah sama seperti slide akan tetapi slide menyajikan gambar terpisah sedangkan film strp gambar-gambar tersebut tidak terpisah tertapi sudah tersusun secara terarah;
c)        Overhead projector (OHPP) adalah alat yang dirancang untuk menanyalan bahan yang berbentuk lembaran tranparasi berisi tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan kelayar yang terletak dibelakang operatornya;
d)        Opaque projector adalah benda yang diproyeksikan dalah benda yang sebenarnya.
e)        Micro projector berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu kecil.
2)        Media proyeksi yang bergerak
a)        Film dapat digunakan untuk menerangkan suatu proses gerakan, perubahan, ataupun pengulangan berbagai peristiwa masa lampau;
b)        Film loop(loop film) serangkain film ukuran 8 mm atau 16 mm yang saling berhubungan;
c)        Televise mempunyai beberapa kelebihan antara lain menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak;
d)        Video tape recorder (VTR) vudio tape tidak dapat menggantikan film karena masing-masing mempunyai karakter sendiri;
e)        Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan tranmisi suara untuk tujuan pembelajarana.
v  Radio dapat berguna yaitu dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kajadian, dan peristiwa penting dalam duni pendidikan. Kelebihannya antara lain daya jangkau cukup luas, dala waktu singkat radio dapat menjangkau audience yang sangat besar.
v  Rekaman, contohnya pidato, ceramah, hasil wawancara,diskusi dan srbainya. Kelebihannya antara lain play-back dapat dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang.
v  Text Box: 7 Sistem multi media adalah kombinasi dari berbagai media dasar audio visual dan visual yang digunakan untuk tujuan pembelajaran
C.    Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam menggunakan suatu media pengajaran IPS adalah sebagai berikut:
1.      Media yang hendak digunakan harus dapat membantu pencapaian tujuan pelajaransecara efektif.
2.      Media yang digunakan harus dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif bagi siswa.
3.      Media yang digunakan harus dapat melayani kebutuhan dan kemampuan siswa yang berbeda – beda.
4.      Media yang digunakan bukan karena kebaruan dan kecanggihan media tersebut, melainkan kebermaknaannya dalam proses pembelajaran.
5.      Media yang digunakan benar – benar dapat dioperasikan secara maksimal oleh guru.
6.      Media yang digunakan mudah diproleh dan murah harganya, setidaknya sesuai dengan kempuan siswa untuk mengadakannya atau menyediakannya.
Kriteia tersebut di atas perlu diperhatikan oleh guru apabila akan memilih dan menentukan sebuah media atau alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar, efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.
D.    Pengembangan Media Pengajaran IPS
            Umumnya kita mempergunakan media yang sudah jadi, yang dibuat oleh perusahaan. Media seperti ini tentu dibuat dengan keahlian yang tinggi. Akan tetapi banyak juga bahan yang dikembangkan sendiri bersama siswa-siswa kita. Banyak keuntungan dapat diraih dalam mengembangkan alat-alat sendiri. Anak-anak sendiri terdorong memeras tenaganya secara kreatif. Alat yang dihasilkan mungkin kurang indah atau canggih. Tidak mengapa karena yang menjadi pusat perhatian kita dalam pembelajaran adalah supaya anak-anak belajar dengan sebaik-baiknya.
Text Box: 8             Anak-anak misalnya dibimbing untuk menyusun grafik batang mengenai absensi di sekolah. Penyusunan bisa dilaksanakan pada saat menjelang musim hujan, jadi suatu saat mereka juga dapat membandingkan kehadiran teman-teman mereka antara musim hujan dan musim kemarau.
            Selain itu, menyalin peta dapat dilakukan oleh guru atau guru bersama anak-anak. Salah satu kegiatan ialah memeperbesar peta. Apabila ada, dapat dilakukan dengan alat khusus pembesar atau memperkecil peta yang disebut dengan panctograph. Apabila di sekolah ada OHP memperbesar peta dapat dilakukan dengan memproyeksikan peta transparans pada suatu lembar kertas besar. Menjiplak peta transparan lebih mudah dilakukan daripada dengan kertas. Keuntungan lain peta transparans alah peta-peta itu dapat diproyeksikan tumpang tindih. Juga berbagai warna dapat memberi kesan lebih menarik.
            Selain itu masih ada alat-alat atau media lain yang bisa dikembangkan lagi, hal-hal yang disebutkan di atas adalah hanya beberapa contoh. Pengembangan beberapa alat untuk sarana belajar dapat dilakukan sendiri atau bersama dengan anak-anak. Akan tetapi pembuatannya akan terbatas pada beberapa alat yang tidak terlalu rumit. Karena perancangan dan pembuatan beberapa alat belajar menyangkut alat yang bersangkutan maka pembahasannya akan lebih mudah diungkapkan bersamaan dengan pembahasan masing-masing alat atau sarana yang bersangkutan.

E.     Penggunaan Media Pengajaran IPS
1.         Papan tulis
     Papan tulis masih memegang peran penting di sekolah dasar.  Oleh karena itu pula biasanya guru sering menggunakannya asal jadi saja. Padahal pemakaiannya perlu dipikirkan secara mendalama supaya dapat berperan sesuai dengan kemampuannya dalam peristiwa belajar di kelas. Brikut saran dalam penggunaan papan tulis (Lueck, 1968):
a.    rancang dengan baik isi dan pola bahan belajar yang akan ditulis,
b.    hindari menuliskan ikhtisar dan sajian yang panjang,
c.    usahakan agar papan tulis tidak terlalu penuh berjejal dengan tulisan,
d.    tulisan dan gambar harus cukup besar supaya dapat terilihat jelas dari belakang.
e.    Selan itu juga harus memikirkan letak papan tulis di kelas. Sebaiknya papan tulis diletakkan di depan kelas bagian tengah. Selain itu, sewaktu kita menghadap papan tulis sebaiknya tidak berbicara.

2.         Papan pamer
     Isi papan pamer seharusnya mendorong siswa untuk berdiskusi, penuh informasi yang menantang, dan dapat memperkaya bahan belajar IPS. Keterlibatan siswa sangat penting sekali dalam pembuatannya. Disamping itu, hal ini pun secara tidak langsung mendorong kreatifitas siswa.

3.        Media Pengganda
     Tugas utama dari media pengganda adalah menunjang media pembelajaran lainnya supaya kegiatan belajar mengajar lebih bermakna. Yang digandakan adalah bahan belajar IPS yang tidak terdapat dalam buku pelajaran.

4.        Buku-buku
     Buku adalah media yang paling sering dijadikan sebagai acuan dalam pengajaran apapun termasuk pengajaran IPS. Buku-buku yang ada perlu ditelaah terlebih dahulu, dengan rambu-rambu :
a.    sudah mendapat pengesahan dari Depdikbud;
b.    isi buku menunjang pencapaian tujuan pengajaran;
c.    isinya jelas dapat dipercaya kebenarannya, tepat, dan tidak ketinggalan zaman;
d.    tidak menyinggung masalah SARA;
e.    gayanya jelas, menarik, merangsang berpikir, dan sesuai dengan kemampuan siswa;
f.     ilustrasi, peta, gambar, foto tepat, jelas, menarik, dan memadai.
               Yang perlu diingat adalah bahwa bukan buku pelajaran yang menentukan batas pembahasan tetapi sekedar wahana untuk mendorong siswa belajar.

F.     Sumber Belajar IPS
            Berbicara tentang sumber belajar Ilmu pengetahuan Sosial dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
1.    Sumber belajar berupa bacaan (reading materials) yang terdiri : Buku teks, buku paket pelajaran, dan buku modul (yang digunakan oleh UT), bulletin, majalah, surat kabar, buku kamus, ensiklopedia, buku, biografi para tokoh terkenal dan buku-buku prosa, sajak, puisi karya para sastrawan. Kesemua buku tersebut di atas dapat digunakan oleh guru dalam pengajaran IPS, dengan maksud agar siswa lebih banyak memperoleh materi pelajaran dan memperkaya khasanah pengetahuan mereka. Disamping itu sumber belajar berupa bacaan ini mendidik dan melatih siswa agar rajin dan terbiasa membaca karena membaca merupakan modal bagi siswa untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan yang luas.
2.    Sumber belajar berupa non-bacaan (non reading materials) yag terdiri dari laboratorium IPA, MAtematika, BAhasa dna IPS, berita atau informasi dari berbagai media elektronik (TV, Radio, internet, dll.); lingkungan sekitar, baik manusia maupun alam seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, gunung, hutan, kebun, pantai dan alam semesta ini kesemuanya dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan menggunakan sumber belajar non bacaan siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar karena mereka dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Di samping itu siswa dapat bereksplorasi dan berfikor aktif, kritis dan kreatif sehingga pengetahuan yang mereka peroleh semakin luas dan mendalam
Di sekolah dasar belum seleruhnya memiliki laboratrium mata pelajaran tertentu, oleh karena itu dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah seperti kebun sekolah, taman botani, dan lain-lain.
Dari kedua jenis sumber belajar yang telah diuraikan di atas, bila digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungin siswa akan memperoleh ilmu pengetahuan yang semakin luas dan mendalam sehingga hasil belajar lebih tahan lama di dalam benak anak, karena mereka belajar samba mendengar, melihat dan berbuat.
Di samping semua peralatannya tersedia, cara penggunaannyapun harus benar agar siswa memperoleh informasi yang ebnar dalam belajar sehingga tercipta proses pembelajaran siswa aktif dan dinamis di dalam maupun di luar kelas.