Dukungan Sistem Bimbingan dan Konseling
Dukungan Sistem dalam
Bimbingan dan Konseling
adalah
bagian dari pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja, infra struktur,
dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, sehingga
secara tidak langsung dukungan
si0stem memberikan fasilitas
kelancaran untuk perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan
kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan bagi
pendidik lainnya untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di
Sekolah.
Dukungan
sistem meliputi aspek-aspek yaitu pengembangan
jejaring (networking), kegiatan
manajemen, riset
dan pengembangan. Pengembangan Jejaring
berkaitan dengan kegiatan konselor yang meliputi konsultasi dengan guru, menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan Sekolah, bekerjasama dengan anggota Sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan Sekolah yang kondusif bagi perkembangan konseli, melakukan penelitian tentang masalah yang berkaitan dengan BK, dan melakukan kerjasama dengan ahli yang terkait dengan pelayanan BK. Kegiatan Manajemen merupakan upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program BK melalui kegiatan-kegiatan yaitu pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan penataan kebijakan.
berkaitan dengan kegiatan konselor yang meliputi konsultasi dengan guru, menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan Sekolah, bekerjasama dengan anggota Sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan Sekolah yang kondusif bagi perkembangan konseli, melakukan penelitian tentang masalah yang berkaitan dengan BK, dan melakukan kerjasama dengan ahli yang terkait dengan pelayanan BK. Kegiatan Manajemen merupakan upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program BK melalui kegiatan-kegiatan yaitu pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan penataan kebijakan.
Pengembangan Profesionalitas yaitu pengembangan dimana konselor berusaha untuk
memutakhirkan pengetahuan dan keterampilannya melalui in-service training, aktif
dalam organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah seperti seminar dan workshop
(lokakarya), atau melanjutkan studi ke program
yang lebih tinggi (Pascasarjana).
Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi,
yaitu pengembangan dimana konselor
perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf
Sekolah lainnya, dan
pihak institusi di luar Sekolah yaitu
pemerintah, dan swasta untuk
memperoleh informasi, dan umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya
kepada para konseli, menciptakan
lingkungan Sekolah yang
kondusif bagi perkembangan konseli, melakukan referal, serta meningkatkan
kualitas program bimbingan dan konseling. Jadi, strategi ini berkaitan dengan upaya
Sekolah untuk menjalin kerjasama dengan orang yang berada di
sekitar konseli yaitu dengan unsur-unsur masyarakat yang
relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini
seperti dengan pihak-pihak instansi pemerintah, instansi swasta, organisasi profesi, seperti ABKIN
(Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), para ahli dalam bidang tertentu
yang terkait (psikolog,
psikiater, dokter, dan orang tua konseli), MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan
dan Konseling), dan Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan
pekerjaan).
Manajemen Program yaitu suatu
program pelayanan BK yang tidak
mungkin akan terselenggara dan
tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang bermutu
yang dilakukan secara
jelas, sistematis, dan terarah.