Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permainan Tradisional Terompah Panjang "Bakiak"




Sejarah Permainan Terompah Panjang
Permainan Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu permainan tradisional. Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5 orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran.

Sejarah perkembangan permainan terompah panjang merupakan permainan tradisional dari daerah sepanjang perairan sungai Rokan, baik rokan kiri maupun rokan kanan, Kabupaten Kampar, maupun rokan bagian hilir. Bahkan terompah panjang sudah berkembang sampai Bagian Siapi-api, Bengkalis, dan Riau. Hingga sekarang permainan terompah panjang telah merakyat di seluruh wilayah indonesia. Permainan ini sering di lakukan dalam perlombaan perayaan hari Kemerdekaan RI, atau dijadikan salah satu permainan pada Olahraga Rekreasi (Outbond).

Berbeda dengan daerah Sumatera Barat. Bakiak merupakan sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Diperkirakan bakiak ini diinspirasikan oleh Jepang yang sudah memakai telapak kayu untuk Geisha-Geisha. Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang.

Tujuan Permainan Terompah Panjang
Permainan Terompah Panjang memiliki nilai afektif, kognitif dan psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yaitu terdiri dari:

Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang baik disini maksudnya setiap anggota serius dalam bermain dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

Nilai kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam permainan.

Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai perilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan mentaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan.

Tempat Permainan Terompah Panjang
Permainan terompah panjang ini juga dilakukan di lapangan berumput, di stadion, atau tanah dataran. Yang terpenting kondisi lapangan yang dipergunakan untuk perlombaan permainan ini datar dan luas. Jumlah lintasan dibuat sesuai dengan kondisi ukuran area yang dipergunakan. Untuk lebih meriahnya perminan ini, sebaiknya lintasan yang dipergunakan minimal sebanyak tiga lintasan. Apabila dapat dibuat lebih dari itu, akan lebih baik dan meriah. Ukuran resmi untuk lapagan pertandingan nya adalah berukuran panjang 50 m dan lebar 7,5 m yang dibagi menjadi 5 lintasan dengan lebar masing-masing lintasan adalah 1,5 m Tebal garis batas untuk lapanagan adalah 5cm.

1,5 meter
1,5 meter
1,5 meter
1,5 meter
1,5 meter

7,5 meter

Gambar Lapangan Permainan Teropah Panjang

Peralatan dan Perlengkapan Permainan Terompah Panjang
Terompoah Panjang terbagi menjadi dua bagian ada peralatan pemian dan peralatan wasit.
Peralatan Pemain
Jenis kelamin laki – laki dan perempuan yang tergabung dalam regu putra dan regu putri. Kelompok umur anak – anak 9 – 12 tahun, remaja 13 – 16 tahun, dewasa 17 tahun keatas. Permainan dapat dimainkan baik oleh laki-laki maupun perempuan, namun tidak boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan.

Permainan ini dilakukan oleh tiga atau lima orang dalam sepasang terompah. Panjang terompah disesuaikan dengan jumlah pelaku yang akan mempergunakannya. Labar kayu 10 cm dengan ketebalan 2,5 cm. Pengait kedua kaki pelaku dibuat dari karet ban, dengan labar 7 cm dan bearatnya 4 kg. Sedangkan panjang karet disesuaikan dengan lingkar kaki. Pengait kaki ini dipaku dengan kuat di kedua sisi kayu. Jarak antara karet pengait dengan ujung depan dan ujung belakang kayu sepanjang 20 cm, sedangkan jarak antar karet pengait yang satu dengan lainnya 40 cm. Sehingga, apabila dalam satu kayu mempergunakan tiga karet pengait kaki, maka panjang keseluruhan kayu tersebut adalah 141 cm. Lain halnya, apabila dalam satu kayu mempergunakan lima karet pengait kaki, panjang keseluruhan kayu tersebut adalah 235 cm dan beratnya adalah 8 kg.

Peralatan Wasit/Juri
·     Bendera start atau pluit
·     Bendera kecil untuk juri lintasan berbentuk segitiga dengan ukuran: Lebar 2cm, panjang 27cm, berwarna merah.
·     Kapur atau cat untuk membuat lintasan.
·     Nomor Dada
·     Stopwatch
·     Alat tulis
·     Kertas formulir pertandingan untuk mencatat hasil pertandingan.
( Pendidikan Jasmani dan Olahraga : 102)

Wasit dan Juri
Permainan terompah panjang ini mempunyai beberapa wasit dan juri yaitu :
1.           Satu orang wasit bertugas mengawasi seluruh pertandingan.
2.           Satu orang juri pemberangkatan.
3.           Lima orang juri jalan, bertugas mengawasi peserta dimasing-masing lintasan sambil membawa bendera merah, jika terjadi pelanggaran maka bendera merah diangkat.
4.           Lima orang juri kedatangan bertugas mengawasi finish tiap-tiap regu.
5.           Juri waktu dan pencatat waktu.
(Pendidikan Jasmani dan Olahraga : 104)

Petunjuk Perwasitan
Untuk melancarkan jalannya permainan terompah panjang, diperlukan petugas sebagai juri / wasit, perincian tugas dari masing – masing juri / wasit;
1.      Juri pemberangkatan bertugas untuk;
·         Memberi aba-aba pada pemberangkatan peserta dengan mempergunakan bendera start atau peluit;
·         Sebelum start dimulai, juri pemberangkatan memanggil peserta untuk berdiri dibelakang garis start dalam lintasan masing – masing;
·         Kemudian juri pemberangkatan memperingatkan agar peserta tidak menginjak / melewati garis start;
·         Dalam memberikan aba – aba, juri pemberangkatan mengambil tempat dibelakang peserta dan tangan yang megang bendera direntangkan lurus kesamping;
·         Aba – aba yang diberikan adalah: bersedia, siap, ya atau peluit dibunyikan. Apabila menggunakan bendera maka pada aba – aba ya bendera dinaikkan / digerakkan ke atas;

2.      Juri pemberangkatan dapat menentukan sah atau tidak sah start yang dilakukan oleh setiap peserta.
3.      Pengawas lintasan bertugas untuk:
·         Mengawasi lintasan selama permainan berlangsung;
·         Sebelum start dimulai, pengawas lintasan berdiri di belakang peserta yang akan diawasi sambil membawa bendera biru ditangan kanan dan bendera merah di tangan kiri;
·         Pada saat peserta mulai berjalan, pengawas lintasan mengacungkan bendera keatas dan berjalan di belakang mengikuti peserta sampai garis finish. Apabila pengawas mengacungkan bendera biru, maka permainan peserta tersebut sah. Tetapi apabila peserta melakukan kesalahan maka bendera biru diturunkan dan bendera merah dinaikkan dan regu peserta dianggap gugur;
4.      Juri kedatangan bertugas untuk:
·         Menentukan dan mencatat urutan kedatangan peserta;
·         Juri kedatangan berada dibelakang garis finish;

Cara Bermain Terompah Panjang
Perlombaan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu beregu 3 orang dan beregu 5 orang sesuai dengan jenis kelamin, jalannya permainan adalah :
a.      Sebelum perlombaan dimulai, usia para peseta diteliti untuk menentukan kelompok usia. Regu yang sudah diteliti kelompok usianya, kemudian diberi nomor untuk dipasang di dada bagi peserta yang paling depan dan di punggung pemain paling belakang;
b.      Peserta dibagi dalam regu yang terdiri dari 5 orang atau 3 orang sesuai dengan jenis yang diperlombakan;
c.       Seluruh peserta dibagi dalam seri setiap seri maksimal 5 regu sesuai dengan jumlah lintasan (disesuaikan dengan jumlah regu peserta);
d.      Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan masing – masing regu, dan untuk menentukan urutan pemberangkatan dalam perlombaan;
e.      Sebelum perlombaan dimulai, peserta dari masing – masing regu berdiri dibelakang garis start di samping terompahnya;
f.        Aba – aba dalam perlombaan diberikan oleh juri pemberangkatan adalah bersedia, siap, ya (peluit dibunyikan atau bendera start dikibarkan). Petugas lintasan berdiri dibelakang peserta dan memperhatikan regu pada lintasan masing – masing dengan membawa bendera biru merah;
g.      Pada aba – aba bersedia, peserta berdiri diatas terompah dengan jari – jari kaki masuk kedalalm setengah lingkaran karet dan berpegangan satu sama lain. Sebaiknya para peserta memakai sepatu olahraga agar kjaki tidak lecet. Peserta regu berpegangan satu sama lain, boleh pada bahu atau pinggang;
h.      Aba – aba siap, peserta siap untuk melakukan jalan;
i.        Aba – aba ya, peserta berjalan secepat – cepatnya menempuh jarak 50 meter.
j.        Regu dianggap sah, apabila peserta terakhir dan ujung terompah bagian belakang melewati garis finish dengan tidak ada kesalahan selama dalam perjalanan. Regu juga masih dianggap sah, waulupun regu tersebut jatuh kedepan tetapi kedua kaki masih kontak pada terompah meskipun tangan menyentuh tanah;
k.       Peserta/regu dianggap gugur apabila,tidak berhasil mencapai garis finish,menginjak lintasan peserta lain, dengan sengaja mengganggu peserta lain, salah satu kaki atau kedua kaki menginjak tanah artinya salah satu kaki atau kedua kaki tidak ada kontak dengan terompah, terompah rusak ditengah jalan, regu yang gugur tidak perlu meneruskan sampai garis finish.
l.        Untuk regu yang dinyatakan sebagai pemenang apabila regu tersebut paling cepat memasuki garis finish.