Pengabdian Pada Masyarakat Mahasiswa PGSD UPI Kampus Tasikmalaya di Desa Cidugaleun
Menurut
undang – undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan
sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tri Dharma Perguruan
Tinggi Terdiri dari 3 poin
1.
Pendidikan dan pengajaran
2.
Penelitian dan pengembangan
3.
Pengabdian pada masyarakat
Kali ini aku akan berbagi
informasi dan cerita tentang sebuah
pengabdian. Pengabdian pada masyarakat adalah salah satu dari tri dharma
perguruan tinggi yang merupakan visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di
Indonesia. Dapat dikatakan pula bahwa Tri
Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu tanggung jawab yang harus di topang
penuh oleh seluruh mahasiswa. Maka dari itu mahasiswa perlu tahu dan paham
betul apa yang dimaksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Setiap
perguruan tinggi haruslah menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk
mencetak generasi unggul yang mampu untuk berpikir kritis, mandiri, kreatif,
inovatif dan memiliki semanagat.
Pengabdian
pada masyarakat bukan hanya tanggungjawab mahasiswa melainkan tanggungjawab
dosen dan elemen yang ada di perguruan tinggi.
Cidugaleun adalah desa
di kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Di sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Sariwangi. Desa
ini berada di kaki Gunung Karacak dan Gunung Dinding
Ari. Di desa itu terdapat wisata air terjun yang belum diketahui banyak
orang. Nama air terjun itu adalah curug ciparay.
Tanah Cidugaleun menjadi saksi sebuah
pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Tasikmalaya pada tanggal 7 sampai 18 Agustus 2017. Sebuah desa kecil
yang jauh dari perkotaan, pelosok bahkan tidak semua orang penduduk Tasikmalaya
mengetahui keberadaannya, karena jalanannya yang rusak penuh dengan bebatuan,
keramaiannya yang jauh berbeda dari suasana kota dengan segala teknologi yang
canggih, tidak ada satupun bangunan pencakar langit di sini. Pemukiman sederhananya
mampu membuat mereka merasakan kedamaian dan ketenangan. Semua rata, semua
sama, tidak ada perbedaan.
Meski demikian, nuansa desa Cidugaleun
lebih mempesona di bandingkan di kota, udara sejuk yang tak pernah ku temui di
tempat tinggalku, hijaunya pesawahan yang tak pernah membosankan mataku, asri
lingkungannya yang menyejukkan hatiku, sistem kekeluargaan dan kebersamaan
antar masyarakat sangat terjalin dengan harmonis, membuatku merasakan
kenyamanan di tanah ini.
Hampir sebagian besar penduduk desa
Cidugaleun bermatapencaharian sebagai petani, mereka selalu bermain dengan alam, mereka bergelut dengan lumpur, intinya
mereka menjalin hubungan sangat baik
dengan alam yang menjadi salahsatu sumber mata pencahariannya.
Sebuah pengabdian yang tak akan ku
lupakan, dengan segala kisah dan kasih yang menyatupadu bersama hangatnya
keluarga himpunan dan masyarakat Cidugaleun menjadikan sebuah momen yang paling
berharga dalam hidupku.
Disinilah aku mengabdi, disinilah aku
belajar. Belajar banyak. Belajar bagaimana caranya bersosialisasi dengan
masyarakat, belajar berorganisasi di luar kampus, belajar memahami dengan teman
seatap, belajar mengerti dengan situasi, belajar menerima dengan kehidupan yang
sederhana, belajar mendidik, belajar bagaimana caranya menghadapi anak anak,
belajar mengayangi dan mengasihi sesama, belajar untuk meredam keegoisan, dan
banyak hal lagi, terlalu banyak jika aku menceritakannya.
Intinya
ilmu itu tidak cukup diperoleh di sekolah atau perguruan tinggi saja, apalagi
jika mengandalkan belajar di kelas, akan tetapi cobalah keluar dari zona nyaman
tersebut, pindahlah dari lokasi itu. Pengabdian salah satu caranya untuk
mendapatkan ilmu, bahkan tidak hanya sekedar ilmu tapi pengalaman yang sangat
bermanfaat dan kisahnya hanya akan terjadi satu kali.
Sebelum mentari terbit, aku sudah bangun
lebih awal untuk membangunkan keluarga kecilku di sini. Mereka selalu
tersenyum, mereka selalu bercanda, mereka selalu tertawa, mereka selalu
berbagi, ya dengan mereka kita menjalin sebuah rumah dengan sederhana namun di
bangun dengan ketulusan dan cinta yang menjadikan keluarga itu harmonis. Pengabdian
ini benar benar mengajarkanku tentang sebuah perjuangan hidup.
Di kala mentari mulai tersenyum dengan
wajahnya yang ayu dan berkulit kuning itu, kita semua bersiap untuk mencangkul,
menyirami, memufuk, bahkan membasmi hama kemalasan pada diri. Di sini kita
berbagi, berbagi tugas dan pekerjaan, ada yang pergi ke sawah, kebun, ke SD
untuk mengajar, dan ke rumah warga untuk
bersilaturahmi.
Dua belas hari sudah kita berada di tanah
ini, merajut asa bersama seribu mimpi. Kami ingin Desa Cidugaleun ini lebih di
ketahui banyak orang.
Sebuah
pengabdian yang saya rasa itu terlalu singkat, membuatku enggan untuk berpijak
kembali di kotaku. Aku sudah terlalu nyaman disini, sudah terlanjur bahagia
bersama keluargaku dan masyarakat Desa Cidugaleun. Hari ini 18 Agustus 2017 menjadikan air mata tumpah dari mataku, rasanya begitu berat jika aku harus
meninggalkan, begitu sulit jika harus melupakan, bahkan terlalu sakit jika harus berpisah dengan Desa Cidugaleun
ini.
Ini
adalah pengalaman yang akan ku kenang sepanjang sejarah kehidupanku, dengan melodi
yang enak di dengar, semesta yang selalu bersahabat denganku, suara burung,
jangkrik, katak, kucing dan lainnya menjadi sebuah nada yang akan selalu ku
ingat, masyarakat yang selalu menyayangi dan menghargai, kalian yang selalu
hadir dalam siang dan malamku.
Jika ku gambar pada kanvas kehidupanku,
itu hambur, terlalu banyak warna yang ku butuhkan untuk melukiskan indahnya
Desa Cidugaleun. Terlalu sulit untuk merangkai kata tentang masyarakat Desa
Cidugaleun yang telah memberikan aku kesempatan untuk bergabung bersama mereka.
Dari sinilah persahabatan dan kisah
cintaku di mulai dengannya.
Hidup
Mahasiswa
Aku ucupakan syukur kepada Allah yang
telah memberikan aku kesemapatan hidup sampai saat ini
Aku ucapakan terimakasih untuk Direktur
UPI Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan dukungan atas kegiatan ini.
Terimakasih untuk ketua Prodi PGSD UPI
Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan bantuan dan semangatnya.
Terimakasih untuk pembina HMPGSD PGSD UPI
Kampus Tasikmalaya yang telah menemani perjuangan kami.
Terimakasih untuk Ketua Pelaksana dan
sahabat sahabatku HMPGSD PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang telah sama sama
berjuang.
Tasikmalaya, Februari 2018
Tika Marwati
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Cidugaleun,_Cigalontang,_Tasikmalaya