Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar (SD)
Pembelajaran
biologi dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan
inkuiri, keterampilan proses, konstruktivisme, dan sains teknologi masyarakat. Semua pendekatan tersebut bertujuan
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi
sebagai salah satu aspek penting dalam kecakapan hidup. Oleh karena itu,
pemberian pengalaman belajar menekankan pada penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Pengembangan
keterampilan proses siswa dapat dilatihkan melalui suatu kegiatan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan keterampilan proses. Menurut Samatowa, U (2010, hlm. 93) dalam Andriani (2009, hal. 85) “Keterampilan proses merupakan
keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam
meneliti fenomena alam, keterampilan proses ini dapat digunakan siswa untuk
meneliti sebuah fenomena menjadi bentuk yang lebih sederhana agar sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa”.
Berarti keterampilan kemampuan ini menggunakan pikiran, penalaran dan perbuatan secara efisien dan
efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Dengan
demikian, Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam
pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh
pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh
pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau
kemampuan olah perbuatan (fisik).
Penilaian dalam keterampilan
proses dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan indikator dan
kata operasional sebagai berikut:
1. Mengamati: melihat, mendengar, merasa, meraba,
mambaur, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca.
2. Menggolongkan (mengklasifikasikan): mencari persamaan,
menyamakan, membedakan, membandingkan, mengontraskan, mecari dasar
penggolongan.
3. Menafsirkan (menginterprestasikan): menaksir, memberi
arti, mengartikan, memposisikan, mencari hubungan, ruang-waktu, menentukan
pola, menarik kesimpulan, mengeneralisasikan.
4. Meramalkan (memprediksi): mengantisipasi berdasarkan
kecenderungan, pola atau hubungan antar data atau informasi.
5. Menerapkan/menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep,
hukum, teori, sikap, nilai atau keterampilan dalam situasi): menghitung,
menentukan variabel, mengendalikan variabel, menghubungkan konsep, merumuskan
konsep, pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat modul.
6. Merencanakan penelitian: menentukan masalah/objek yang
akan diteliti, menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup
penelitian, menentukan sumber data, menentukan alat, bahan, dan sumber
kepustakaan, menentukan cara penelitian.
7. Mengkomunikasikan: berdiskusi, mendeklamasikan,
mendramakan, merenungkan, meragakan, mengugkapkan, melaporkan (dalam bentuk
lisan, tulisan, gerak atau penampilan).
Penilaian dalam pembelajaran
yang menggunakan keterampilan proses dapat dilakukan secara tes dan nontes.
Penilaian secara tes dapat dilakukan melalui ujian tertulis dan lembar kerja.
Sedangkan tes perbuatan dapat dilakukan melalui observasi dan tes perbuatan.
Namun demikian, secara spesifik penilaian sangat ditentukan oleh tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan serta kreativitas dan kemampuan guru.
Daftar Pustaka
Andriani,
I. (2009). PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK SEKOLAH DASAR.