Model Kooperatif Tipe STAD beserta RPP
MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Team Achievement
Division)
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individual, berbeda dengan satu sama lain, karena
sifatnya yang individual maka manusia yang satu membutuhkan manusia yang lain
sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial,
makhluk berinteraksi dengan sesamanya, selain itu manusia memiliki potensi,
latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Dari
adanya perbedaan, manusia dapat silih asah ( saling mencerdaskan atau saling
mencintai).
Perbedaan antar manusia yang tidak terkelola secara baik dapat menimbulkan
ketersinggungan dan kesalahpahaman antarsesamanya. Agar manusia terhindar dari
itu semua maka diperlukan interaksi yang silih asuh (saling tenggang rasa).
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan formal banyak dijumpai
perbedaan-perbedaan, mulai dari perbedaan gender, suku, agama, dan lain-lain.
Dari karakter tersebut, timbul suatu pertanyaan bagaimana guru dapat memotivasi
seluruh siswa mereka untuk belajar dan membantu saling belajar satu sama lain?
Bagaiman guru dapat menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa akan
berdiskusi, berdebat, dan mengeluti ide-ide, konsep-konsep, dan keterampilan
sehingga siswa benar-benar memahami ide, konsep dan keterampilan tersebut?
bagaimana guru dapat memanfaatkan energi sosial seluruh rentang usia siswa yang
begitu besar di dalam kelas untuk kegiatan-kegiatan pembelajaran produktif?
Bagaimana guru dapat mengorganisasikan kelas sehingga siswa saling menjaga satu
sama lain, saling mengambil tanggung jawab, dan belajar untuk menghargai satu
sama lain terlepas dari suku, tingkat kinerja.
Dengan pembelajaran kooperatif. Muhammad Nur (2005:1) mengatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif dapat memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh
energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran
kooperatif membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari
keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Salah satu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Division) yang dapat memotivasi siswa untuk belajar, baik
itu dalam beinteraksi dengan siswa nya, saling membantu satu sama lain. Siswa
dalam model ini diharapkan semuanya bisa baik itu dalam kelompok atau setiap
individu. Dalam kelompok ini siswa semangat untuk belajar dan berlomba-lomba
untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan penghargaan.
B.
Pengertian Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement
Division)
Pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan
teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran
kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan
pembelajaran kooperatif.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa
dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh
saling membantu.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa
setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Menurut Slavin (dalam Noornia, 1997: 21) ada lima komponen utama dalam
pembelajaran kooperatif metode STAD, yaitu:
a. Penyajian Kelas
Penyajian kelas merupakan penyajian materi
yang dilakukan guru secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau
teks. Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas. Setelah
penyajian materi, siswa bekerja pada kelompok untuk menuntaskan materi
pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi.
b. Menetapkan siswa dalam kelompok
Kelompok menjadi hal yang sangat penting
dalam STAD karena didalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar
siswa untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Fungsi dibentuknya
kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat
bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus lagi untuk mempersiapkan semua anggota
kelompok dalam menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya
terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah dan
dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan agar jangan sampai
terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok, walaupun ini tidak
berarti siswa dapat menentukan sendiri teman sekelompoknya.
c. Tes dan Kuis
Siswa diberi tes individual setelah
melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih
dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka
nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan
kelompok.
d. Skor peningkatan individual
Skor peningkatan individual berguna untuk
memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan skor
dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari skor tes yang paling akhir
dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru sebelumnya melaksanakan
pembelajaran kooperatif metode STAD.
e. Pengakuan kelompok
Pengakuan kelompok dilakukan dengan
memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.
Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat
mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian penghargaan ini
tergantung dari kreativitas guru.
C. Sintaks Model Pembelajaran STAD
Langkah-langkah model pembelajaran STAD, Rusman (2012:214) menyebutkan sebagai berikut :
a.
Penyampaian tujuan
dan motivasi.
b.
Pembagian Kelompok.
c.
Presentasi Guru.
d.
Kegiatan belajar
dalam tim (Kerja Kelompok)
e.
Kuis (Evaluasi)
f.
Penghargaan prestasi
atas keberhasilan kelompok
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Menurut Davidson (dalam
Nurasma,2006:26) :
a)
Meningkatkan kecakapan individu
b)
Meningkatkan kecakapan kelompok
c)
Meningkatkan komitmen
d)
Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya
e)
Tidak bersifat kompetitif
f)
Tidak memiliki rasa dendam
Kekurangan model
pembelajaran kooperatif STAD
Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007 ) yaitu:
a)
Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
b)
Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.