Kehidupan Mahasiswa
Hallo apa kabar para mahasiswa ? semoga
selalu dalam keadaan sehat. Untuk kali ini aku akan berbagi cerita tentang
kehidupan mahasiwa.
Mahasiswa adalah satu satunya siswa
paling maha di antara para siswa.
Setelah kita melewati fase SD, SMP, SMA
,dan yang terakhir adalah Kuliah. Nah di fase kuliah inilah status kita berubah
menjadi mahluk bernama mahasiswa yang terdiri dari orang orang yang sedang
menempuh sekolah di jenjang perguruan tinggi, baik di sebuah perguruan tinggi
akademi, sekolah tinggi dan universitas.
Dalam belahan dunia manapun, mahasiswa
memiliki peran penting yang dapat menjadi sejarah suatu bangsa. Peran mahasiwa salah
satunya sebagai agent of change dimana mahasiswa memiliki peran sebagai agen
untuk melakukan perubahan menuju ke arah yang positif. Perubahan disini bukan
berarti mahasiswa dapat melakukan perubahan suatu daerah atau bangsa dalam
hitungan detik, tentunya dengan sebuah gagasan atau pemikiran yang kritis untuk
merubah keadaan suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa menjadi agen
perubahan, bukan berarti harus mengalahkan para koruptor dengan senjata, mengusir
penjajah dengan cara kekerasan, menghanguskan penjahat dengan bom akan tetapi
harus mampu melakukanya dengan sebuah pemikiran dan tindakan yang tetap berada
dalam koridor mahasiswa dan suatu bangsa. Perubahan tidak hanya untuk bangsa
akan tetapi untuk diri sendiri, selain mampu melakukan perubahan untuk bangsa,
tentunya mahasiswa pun perlu melakukan perubahan untuk dirinya. mahasiswa tidak
lagi siswa yang selalu di suapi ilmu oleh seoarang guru, akan tetapi sudah
harus mencari dengan mandiri. Perubahan nama dari siswa menjadi mahasiswa
menjadi sebuah tanggungjawab yang benar benar perlu untuk di kembangkan. Mahasiwa
harus sudah mampu membagi waktu dengan adil, harus sudah siap berbicara di
depan umum, harus sudah percaya diri dalam keadaan apapun. Ya intinya jadikan
agen perubahan itu untuk diri sendiri terlebih dahulu.
Hitam tidak selalu kelam, dan putih
tidak selalu terang. Mari berfikir sejenak tentang kehidupan mahasiswa. Jika hidup sekedar hidup, maka babi di hutan pun
hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja- Buya Hamka.
Jika mahasiswa hanya sekedar menuntut
ilmu, maka anak sekolah dasar juga menuntut ilmu. Apa bedanya kita dengan anak
PAUD, TK juga SD, jika kita kuliah hanya sekedarnya, hanya untuk mengisi absen,
duduk manis di kelas mendengarkan presentasi, UAS, lulus, wisuda. Mahasiswa tak
seperti itu, jika masih seperti itu berarti masih siswa yang sedang duduk di
bangku SD hehe. Kampus ini bukan melulu tentang IPK, tapi tentang membangun
kualitas diri.
Untuk kalian yang merasa mahasiswa,
coba pikirkan dan renungkan hehe… kehidupan mahasiswa harus berbeda dengan
kehidupan siswa, paling tidak lakukan pembangunan untuk diri sendiri agar mampu
menjadi seseorang yang tidak hanya pintar dan hebat karena nilai IPK 3,98. Akan
tetapi harus mampu menjadi mahasiswa cerdas, tidak hanya di pengetahuan akan
tetapi dalam emosional. Mahasiwa perlu mengembangkan kualitas diri, isi waktu
kosongmu dengan mengikuti kajian misalnya, mengambil peluang untuk mengikuti
perlombaan, mengabdi untuk kampus, atau bahkan mengikuti organisasi yang sesuai
dengan minat diri sendiri. Ayolah kita bangun dari hirup pikuk kehidupan yang
selalu kuliah pulang kuliah pulang, mulailah dari sekarang untuk lebih peka
terhadap sekeliling kita, mulailah dari sekarang untuk lebih peduli terhadap
kemajuan diri, kampus kalau bisa memikirkan suatu Negara.
Kehidupan mahasiwa itu perlu adanya
percobaan, perlu adanya ujian diri. Jangan diam diam saja. Tak perlu memikirkan
hasil , yang penting sudah mencoba dan memiliki keberanian. Akan tetapi ketika
sudah mencoba, kemudian gagal, lalu
berhenti di tempat semula, itu akan menjadi kesalahan fatal. Karena ketika
kita gagal bukan berati kita harus berhenti dan diam, namun teruslah bergerak,seperti
halnya waktu yang selalu merangkak untuk maju, lakukanlah dengan berulang tanpa
menyerah sampai kita benar benar mendapatkan apa yang kita harapkan. Kehidupan mahasiswa
itu sudah berada di level 4, berarti perlu adanya persiapan untuk mencapai
level kehidupan selanjutnya, yaitu level dimana kita tak lagi menjadi mahasiswa
alias lulus dan menumpuh pekerjaan di dunia nyata. Persiapan itu di lakukan dari sekarang, jangan
menunggu waktu datang lalu mempersiapkan, tapi sudah di persiapkan sebelum
waktu datang.
Kehidupan mahasiswa tidak terlepas dari tugas.
Selanjutnya kehidupan mahasiswa yang
tak pernah terlepas dari namanya tugas, iya tugas, iya benar tugas yang
merupakan hobinya dosen untuk memberikan tepat waktu dan hobinya mahasiswa
untuk dikerjakan sampai waktu yang tepat (menunggu deadline) :D mahasiswa
khususnya yang aktif di organisasi terkadang sulit membagi waktu, antara
organisasi dan akademiknya, hingga pada akhirnya memilih untuk menunggu waktu
yang tepat untuk menyelesaikan tugas akademik. Hampir sebagian besar, entah itu
mahasiswa dengan kriteria kuliah pulang kuliah pulang, atau kuliah rapat kuliah
rapat, pasti tugas selalu di kerjakan di masa tenggang waktu habis (deadline).
H min beberapa jam pengumpulan, baru sibuk dan mulai peka dengan tugasnya, entah makalah, power
point, dan apalagi si jurnal internasional yang harus di review atau di anotasi
atau sebagainya. Tapi tak perlu khawatir, semua akan baik baik saja dan
terselesaikan dengan tepat waktu ketika kita melakukan 3 hal ini :
1.
Niat
: dalam hati kita perlu adanya niat yang kuat, bahwa tugas akan selesai dalam
satu malam dengan hasil maksimal.wkwk
2.
Percaya
: kita perlu percaya kepada pemilik semesta yang akan selalu membantu dan
selalu berada di samping kita, kita perlu percaya terhadap diri sendiri bahwa
kita bisa mengerjakannya.
3.
Ikhlas
: kerjakan semua tugas kita dengan ikhlas agar semua tidak merasa terbebani.
Namun yah tetap saja, yang namanya
sudah di masa tenggang waktu pengumpulan, kita selalu degdegan bahkan pusing
untuk mengerjakannya hingga stress, karena waktu terlalu mepet, padahal semua
bisa teratasi jika dalam diri kita sudah melakukan 3 hal tadi. Hehe coba deh
jika teman teman mengejar waktu deadline karena kesibukan atau hal lainnya
lakukan 3 hal itu.
Ingat jika bekerja hanya sekedar bekerja, maka kera juga
bekerja, meski kita mengerjakan tugas di
akhir masa tenggang, tetap tugas itu perlu di kerjakan tidak asal asalan, tidak
asal mengerjakan lalu beres tetapi harus di kerjakan dengan maksimal. Sebenarnya
di dalam rumus manapun, tugas itu tidak memberatkan, tugas itu tidak mepet,
akan tetapi kitanya saja yang selalu memberat beratkan tugas. Jika kita tidak
mampu mengerjakan tugas di akhir masa tenggang atau deadline maka kerjakanlah
dari jauh jauh hari. Karena memang pada prinsipnya tugas itu tidak pernah
mengejar deadline akan tetapi orangnya yang selalu mengejar deadline. Di kerjakan
dari jauh jauh hari atau detik detik waktu pengumpulan, selama kita melakukan 3
hal tadi, insya allah semua akan teratasi dengan baik.
"Kesuksesan tidak akan menemuimu, namun perlu kau jemput"
Tasikmalaya, Februari 2018
Tika Marwati