3 K Menjadi Pondasi Dalam Hubungan
Kali
ini aku akan bertukar pikiran tentang suatu hubungan yang di landasi dengan 3
K, kalian tau apa itu 3 K ? 3 K adalah Kepercayaan, Kejujuran dan Keterbukaan.
Hubungan
itu layaknya rumah, sebelum ia menjadi rumah yang kokoh. Ia harus di bangun
terlebih dahulu, yang pastinya membutuhkan beberapa komponen yang mendukung
untuk pembangunan tersebut, rumah tidak dengan sendirinya berdiri tegap, tapi
sebelumya membuat sketsa yang berupa
kerangka, setelah itu persiapakan dana dan komponen lainnya, bahkan
kekuatan rumah di lihat dari pondasi rumah itu sendiri.
Layaknya
suatu hubungan, selain hanya di rencanakan, hubungan pun perlu di bangun dan di
laksanakan. Kau tau bahan yang menjadi sumber kekuatan dalam membangun suatu
hubungan ? tidak semen, pasir bahkan keramik akan tetapi, hanya ada 3 komponen,
kepercayaan, kejujuran dan keterbukaan. Itu adalah kunci untuk membangun
hubungan yang kokoh dan harmonis. Lantas bisakah hubungan itu berjalan meski
tanpa 3 komponen tersebut ? tentu bisa, akan tetapi kekuatannya sangat kecil,
mungkin hanya akan bertahan beberapa bulan saja, setelah itu retak dan rapuh.
Coba
kamu bayangkan, ketika kita akan membangun rumah, namun segala persiapannya belum
terpenuhi, apakah rumah itu akan mampu untuk menjadi rumah? Tidak bukan ?
berarti sebelum membangun rumah kita perlu mempersiapkan segala hal. Entah itu
masalah dana atau lainnya. Perlu kita tau
membangun rumah bukanlah suatu pekerjaan yang mudah seperti halnya dunia khayal
yang di lakukan frozen Elsa yang hanya mengandalkan kekuatan tangan dan kakinya, ia
dapat dengan mudah membangun istana yang begitu megah, namun sayang, dunia nyata tidak begitu bahkan tidak ada yang
seperti itu, semua membutuhkan proses, rumah tidak bisa di bangun hanya dengan
satu orang saja, akan tetapi membutuhkan orang lain untuk menyelesaikannya. Begitupun
dengan hubungan, ketika kita berani memulai untuk menjalin hubungan ,
sebelumnya kita perlu mempersiapkan segala hal, entah itu fisik, maupun mental.
Jalinan hubungan tidak hanya di lakukan oleh satu orang, tapi dua orang,
sebenarnya ketika kita menjalin hubungan, bukan hanya mempersatukan kepalaku
dan kepalamu, tapi menyatukan isi kepala dua keluarga yang masing masing memiliki
karakter yang berbeda.
Langsung
saya jelaskan, pondasi pertama yaitu kepercayaan. Konon katanya kepercayaan
dalam suatu hubungan merupakan salah satu bom terbesar yang mampu menghancurkan
segala bentuk percekcokan dan rasa curiga. Ketika kita memutuskan untuk
bersama, itu artinya kita harus sudah percaya satu sama lain, tak perlu curiga
apalagi sampai mengawasi dengan berlebihan.
Cemburu
boleh, tapi harus jelas dan ada bukti. Menyimpan kepercayaan pada seseorang
bukanlah hal yang mudah , akan tetapi suatu hal yang sulit untuk di lakukan,
butuh waktu dan proses. Namun setelah menjalin sebuah hubungan, kita harus
mampu percaya pada pasangan kita. Jika di dalam hubungan tidak ada rasa
percaya, mungkin yang akan terjadi hanya tersimpan luka yang saling menyakiti,
maka dari itu belajarlah untuk menaruh kepercayaan pada pasangan kita agar
hubungan mampu berdiri kokoh.
Pondasi
kedua dan ketiga , yaitu kejujuran dan keterbukaan , jika kita nilai tentang
kejujuran , sudah jelas nilai kejujuran selalu benar. Kejujuran dalam suatu
hubungan pun menjadi syarat utama dalam suatu hubungan, menjadi kekuatan yang
mampu menjaga kepercayaan dalam hubungan. Keterbukaan adalah salah satu di antara
kepercayaan dan kejujuran, apa pentingnya keterbukaan ? ketika keterbukaan hadir
menemani suatu hubungan maka tidak akan adanya pikiran negative yang bermain
dalam suatu hubungan.
Membicarakan
perkara cinta, bukanlah suatu hal yang ringan, akan tetapi terlalu luas
pengertiannya dan terlalu rumit maknanya. Keterbukaan dan kejujuran perlu di
tanam dalam kedua insane yang menjalin suatu hubungan, dengan tujuan agar
mereka tidak saling curiga, menghilangkan pikiran negatif.
3
K tidak mampu jika di lakukan oleh satu orang saja, akan tetapi keduanya perlu
untuk membangun pondasi tersebut dalam hubungan, lakukan secara bertahap dan
penuh kesabaran, karena tidak pernah ada yang instan.
By : Tika Marwati