Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Drama : Perkelahian Bukanlah Suatu Cara Untuk Menyelesaikan Masalah



Pada suatu hari Dani pergi sekolah dengan berjalan kaki, di depan persimpangan jalan ia dicegat oleh anak SMA 07.
Marco : (sambil melambaikan tangan) “Hei..! anak kecil kemari lu!”
Dani : “Ada apa, bang!”
Marco : “Ada uang Rp1000 enggak?”
Dani : “Untuk apa bang!”
Marco : “gue Tanya ada uang nggak?”
Dani : “Enggak ada bang!”
Marco : “Goblok bilang kek dari tadi.” (sambil menunujal kepala dani)
Andi memukul perut dani.
Andi : “Rasakan ni.”(buk)
Dani : “Aduh….! Awas kalian, tunggu pembalasan gue?”
Andi : “Apa…! Lu mau melawan gue, ya!
Dani pun lari meninggalkan Andi dan Marco. Dan Dani pun tiba disekolahnya dengan muka yang merah. Ia melihat raja yang sedang duduk di depan kelas, dan ia pun memanggil raja.
Dani : “Raja……! (sambil melambaikan tangan)
Raja : “Hoi…..! ada apa?” (dani pun mendekati raja)
Dani : “Ja! Tadi sewaktu aku berangkat sekolah. Aku dicegat anak SMA 07.”
Raja : “Elu, diapain?”
Dani : “Gue! Dipukulin.”
Raja : “Kurang ajar mereka! Terus, ngomong apa lagi mereka.”
Dani : “Mereka menantang lu!”
Raja : “Sialan, kita harus balas mereka.”
Dani : “Benar, bagaimana kalau pulang sekolah nanti.”
Raja : “Oke. Baiklah!”
Singkat cerita, anak-anak SMA 03 pun pulang sekolah, raja dan dani pun bergegas pergi menuju SMA 07 itu.
Raja : “Mana mereka!”
Dani : “Tunggu aja dulu!”
Raja : “Baiklah.”
Setelah menuggu 7 menit Marco pun muncul dari depan pagar sekolahnya, dan ia pun berjalan.
Raja : “Hei…! kamu, kesini.”
Marco : “Saya!” (ia pun berjalan menuju ke arah raja dan dani)
Raja : “Ya! Mana teman lu.”
Marco : “Sudah pulang tuh!”
Raja : “Hei…… brengsek!” (sambil menunujuk kepada marco). Ngomong apa tadi lu sama teman gue!”
Marco : “Ngomong apa, mana ada.”
Dani : “Eh…., banyak tingkah juga lu. Udah ……ja bantai!”
Kemudian raja dan dani pun mengeroyok marco.
Raja : “Rasakan ini.” (buk-buk)
Marco : “Aduh….”
Dani : “Udah ja, dia sudah babak belur.”
Raja : “Makanya, jangan suka mencari gara-gara sama gue beginilah jadinya, kasihan……deh…….lu!”
Raja dan dani pun meninggalkan marco yang babak belur itu. Keesokan harinya marco mengadukan perbuatan yang telah dilakukan raja kepadanya itu, kepada Andi.
Andi : “Selamat siang! Mar.”
Marco : “Selamat siang.”
Andi : “Bagaimana keadaanmu.”
Marco : “Lumayan, sudah agak sembuh.”
Andi : “Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita balas mereka.”
Marco : “Boleh, juga idemu itu and.”
Andi dan marco pun telah pulang sekolah. Mereka pergi ke SMA 03 disana andre melihat raja dan dani yang sedang nongkrong di tepi jalan.
Andi : “Hei………kau, kenapa berani main keroyokan.”
Raja : “Siapa yang main keroyokan? Kamunya aja yang enggak ada, coba kalau kamu ada mungkin sudah seperti babi ini.”
Andi : “Kurang ajar kau, (lalu Andi memukul raja dengan sangat kuat). Prak!”
Raja : “Memangnya aku takut. (raja pun membalas pukulan Andi), puuk.”
Dani dan marco tidak tinggal diam, mereka berkelahi sampai babak belur, tiba-tiba ada pak Aswan yang sedang lewat, dan pak Aswan melihat mereka berkelahi. Pak Aswan pun segera melerai mereka.
Pak Aswan : “Sudah…..sudah! berhenti. (mereka pun berhenti) kenapa kalian berkelahi.”
Raja : “Dia yang muali duluan pak.”
Andi : “Kamu yang mulai duluan.”
Pak Aswan : “Sudah kalian berempat pulang, ingat jangan berkelahi lagi.”
Keesokan harinya pak Aswan menelepon kepala sekolah SMA 07 dan menjelaskan apa yang terjadi tentang Andi dan marco, karena berkelahi dengan raja dan dani. Kepala sekolah terkejut mendengar berita itu. Setelah beberapa jam pak Aswan datang menghadap kepala sekolah SMA 07 dan meminta izin membawa Andi dan marco untuk diminta keterangan.
Pak Aswan : “Dani apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai kalian mereka.”
Dani : “Begini pak, sewaktu aku berangkat kesekolah aku dicegat oleh mereka dan memaksaku memberi uang sakuku, dan mereka memukulku pak!”
Pak Aswan : “Apa benar yang dikatakan dani! Mar.”
Marco : “Iya, pak.”
Pak Aswan : “Kenapa kalian lakukan itu?”
Marco : “Cuma iseng-iseng aja kok pak.”
Pak Aswan : “Tapi bukan begini caranya. Berkelahi bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.”
Raja : “Kami menyesal pak.”
Pak Aswan : “Raja! Kamu dan dani bapak skor selama 3 minggu.”
Raja : “Apa! 3 minggu, yang benar saja pak!”
Pak Aswan : “Sudah jangan cerewet.”

Kemudian pak Aswan memberitahukan kepada kepala sekolah SMA 07 tentang tindakan yang dilakukan Andi dan marco. Dengan panjang lebar kepala sekolah menerangkan kepada orang tua mereka, bahwa perbuatan Andi dan marco sudah membuat nama SMA 07 tercoret. Kemudian kedua siswa itu di keluarkan oleh kepala sekolah.