Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter
Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter
Guru adalah pendidik
professional yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau siswa. Dalam
konteks pencapaian tujuan pendidikan karakter, guru menjadi ujung tombak keberhasilan
tersebut. Guru, sebagai sosok yang digugu dan ditiru, mempunyai peran penting
dalam aplikasi pendidikan karakter di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai
seorang pendidik, guru menjadi sosok figur juga patokan bagi sikap anak didik.
Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi pribadi, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya
sangat ditentukan ketiganya dengan penekanan pada kemampuan mengajar. (Di and Sdn 2015)
Profesi guru
mempunyai tugas penting, yaitu mengajar dan mendidik. Kedua tugas tersebut
selalu mengiringi langkah sang guru baik pada saat menjalankan tugas maupun
diluar tugas. Mengajar adalah tugas membantu dan melatih anak didik dalam memahami
sesuatu dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan mendidik adalah mendorong dan
membimbing anak didik agar maju menuju kedewasaan secara utuh. Kedewasaan yang
mencakup kedewasaan intelektual, emosional, sosial, fisik, seni spiritual, dan
moral. Pendidikan karakter diarahkan untuk menanamkan karakter bangsa secara
menyeluruh, baik pengetahuan (kognitif), nilai hidup (afektif), maupun tindakan
terpuji.
Karakter adalah cara
berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Pembentukan karakter
merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik
untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. (Di and Sdn
2015).
Membangun karakter
dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa
ditunda, mulai dari lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh
yang memang patut untuk dicontoh.
Adapun peranan
guru terhadap pendidikan karakter , terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh
Moon ( dalam hamzah, 2007, hlm. 22 ), yaitu sebagai berikut.
1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran
(Designer Of Instruction)
Di sini guru sesuai dengan program
yang diajukan oleh pihak Departemen Pendidikan Nasional dituntut untuk berperan
aktiif dalam merencanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan memerhatikan
berbagai komponen dalam sistem pembelajaran. Jadi, guru dengan waktu yang
sedikit atau terbatas tersebut, guru dapat merancang dan mempersiapkan semua
komponen agar berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip belajar,
sebagai landasan dari perencanaan.
2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran
(Manager Of Instruction)
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah
menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang
diharapakan. Selain itu guru juga berperan dalam membimbing pengalaman
sehari-hari ke arah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.
3. Guru sebagai pengarah pembelajaran
Disini hendaknya guru senantiasa
berusaha menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk
belajar. Dalam hubungan ini, guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam
keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Pendekatan yang dipergunakan oleh guru
dalam hal ini adalah pendekatan pribadi, dimana guru dapat mengenal dan
memahami siswa secara lebih mendalam hingga dapat membantu dalam keseluruhan
PBM, atau dengan kata lain, guru berfungsi sebgai pembimbing.
4. Guru sebagai Evaluator (Evaluator
Of Student Learning)
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat
tingkat keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran.
Selain itu, untuk mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar peserta didik, guru hendaknya
secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta didik
dari waktu ke waktu untuk memperoleh hasil yang optimal.
5. Guru sebagai Konselor
Sesuai dengan peran guru sebagai
konselor adalah guru diharapkan akan dapat merespon segala masalah tingkah laku
yang terjadi dalam proses pembelajaran. Serta pada akhirnya, guru akan
memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu motivasi, harapan,
prasangka, ataupun keinginannya. Semua hal itu memberikan
pengaruh pada kemampuan guru dalam
berhubungan dengan orang lain, terutama siswa. (Di and
Sdn 2015)
REFERENSI
Di, Siswa and Kelas V Sdn. 2015. “PERANAN GURU TERHADAP
PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI KELAS V SDN 1 SILUMAN Iman Syahid Arifudin.”
175–86.