Pembelajaran Menggunakan Media Musik Klasik
Pembelajaran Menggunakan Media Musik Klasik
Pemanfaatan musik sebagai media
pembelajaran yang menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan. Musik dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan emosional
sehingga akan memberikan hasil yang baik bagi siswa. Selain itu musik juga
mempengaruhi kondisi fisiologis. Kondisi fisiologis yang relaks akan
membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses belajar. Relaksasi yang
diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu untuk lebih
berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Organ tubuh yang berperan penting
dalam proses pembelajaran adalah otak. Belahan otak kiri memegang peranan
penting dalam kegiatan pembelajaran. Kedua belahan otak dikembangkan secara
optimal dan seimbang sehingga belajar dapat berjalan secara maksimal. Dalam
pembelajaran perlu megharmoniskan kerja otak kanan dan otak kiri siswa dengan
menggunakan musik sebagai sebagai media pembelajaran.
Gordon Shaw,
Frances Rauscher dan Katherine Ky melakukan penelitian eksperimen untuk melihat
efek Mozart yang dilakukan pada 36 mahasiswa, yang dibagi menjadi tiga
kelompok. Kelompok pertama diperdengarkan musik Mozart (Sonata dalam D mayor
untuk Dua Piano, K488). Kelompok kedua diperdengarkan kaset relaksasi, dan
kelompok ketiga tidak diperdengarkan musik apapun atau dalam suasana hening.
Kemudian semua siswa diberi tes yang sama, yang dirancang untuk mengukur IQ
spasial. Hasilnya, para mahasiswa yang mendengarkan sonata Mozart, IQ mereka
meningkat rata-rata 8-9 poin dibandingkan dengan rata-rata siswa yang
mendengarkan kaset relaksasi atau yang mengalami keheningan (dalam Swartz,
CS-99L: 2).(Psikologi, Negeri,
& Kasim, 2011)
Musik ada sepanjang masa, dimanapun
kapanpun musik selalu ada dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena
musik dapat memberikan dampak positif bagi pendengarnya. Secara umum, musik
menimbulkan vibrasi, vibrasi itu menimbulkan stimulasi pada gendang pendengaran.
Stimulasi itu ditransmisikan susunan syaraf syarat pusat (imbic system) di
sentral otak yang merupakan gudang ingatan lalu hypothalaus atau
kelenjar segala sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Schuster dan
Gritton (dalam Deporter, 2010: 111), menunjukkan bahwa musik klasik paling
cocok diperdengarkan pada saat belajar, mengulang, dan saat berkonsentrasi.
Karena musik klasik dapat menciptakan keadaan belajar yang optimal dan membantu
menciptakan asosiasi.(Psikologi et al., 2011)